Part 7

7.2K 246 1
                                    

Enjoy! 🌹

Alarice terbangun dari tidur nyenyak nya,saat merasakan cahaya kecil menusuk mata,saat Alarice mencoba ingin duduk ada lengan yang menahan.

Cleve tidur bersama Alarice. tidak apa yang terjadi Alarice melihat ke dalam selimut baju yang masih sempurna terimakasih dewi fortuna batinnya

Alarice mengangkat lengan kekar Cleve dengan berhati-hati agar tidak terbangun,

Alarice menarik kopernya yang berada di dekat meja rias dengan berhati-hati walaupun tangannya masih sakit. Ia tak seharusnya disini. masih dengan pakaian dress.

Kali ini alarice sudah berada didekat pintu saat ingin membuka pintu Alarice ragu bagaimana jika cleve terbangun? Alarice mencoba membuka pintu dengan berhati-hati Dan Yah! Usaha terbaik.

"Max.. aku akan mengantar koper ini kepada adikku. ini adalah oleh-olehku aku akan bermain sebentar sudah lama aku tak menghampirinya"

ayolah max! izinkan aku! aku terpaksa harus berbohong tak ada jawaban. Max hanya menatapku dengan tatapan mengintimidasi "kuanggap itu adalah jawaban kau membolehkan ku!"

Alarice segera melangkah keluar penthouse mewah ini.

Kini ia telah berada di dalam taksi, Alarice akan tinggal diapartemen baru mungkin di midtown.

"Thank you  Nona,Number you room on the 13th floor of you apartement No. 247 I hope your dafun in here nona ala!"

"Thank you!"

Alarice berjalan menuju kamarnya, kopernya sudah berada didalam. dan yah disini tidak sebesar penthouse Cleve. tetapi ini bisa membuatnya tidur nyenyak setidaknya.

Alarice merogoh ponselnya untuk mengecek jam "Masih jam 10" dan didalam ponselnya ada 11Notif Message ,dan 23telpon. semuanya adalah dari Cleve

"I want food, Now"

Alarice merasa ia sangat lapar kali ini. Ia berencana ke makanan cepat saji yang ada di sebrang apartemennya.

Namun ia akan mandi terlebih dahulu sebelum beralih menuju ke makanan cepat saji.

Setelah beberapa menit Alarice mandi, Kini ia hanya menggunakan hotpants hitam dan memakain kaos putih. Tidak untuk menggoda, cuaca hari ini sangat panas, jadi itu adalah pakaian yang yah lumayan mengurangi panas

Alarice berjalan menyebrangi jalan pembatas apartemen dan Makanan cepat saji itu yang telah berada dihadapannya .

Ia memilih tempat duduk, yang hanya tersisa satu meja. Alarice dengan langkah santai duduk dikursi. Ia memanggil salah satu waitress yang terdapat disitu.

"Hai, boleh saya duduk disini? Kursi tidak ada lagi selain disini?" Ucap seseorang tiba-tiba

Alarice melihat satu persatu yang dimaksud pria yang menghampirinya itu apa benar tak ada kursi yang tersisa. Ya benar saja masih seperti tadi.

"Ya, silahkan lagi pula aku hanya sebentar"

"Mau pesan sesuatu?"

Rupanya, waitress sudah datang. Alarice memesan Salad untuk sayurnya dan ia memesan Spicy Bacon serta minuman Teh tarik.

"Okey! Ada lagi yang ingin dipesan?" Waiter bertanya kepada alarice dan pria yang ada dihadapan Alarice. Alarice hanya menggeleng

"Semuanya jadi $8,2"

"Wait," Alarice merogoh kantong tidak ada tanda-tanda dompetnya berada disitu.

"Maaf . boleh saya keaparteme—

"Nih uangnya, ambil saja kembaliannya"

"Baiklah, pesanan akan segera datang!"

"Hei boy! Apa yang anda lakukan?"

Pria dihadapannya hanya tersenyum riang menampakkan lesung pipinya. Alarice baru saja sadar. Bahwa pria dihadapannya itu memiliki lesung pipi

"Aku hanya menolongmu, kau bisa mengganti lain waktu. Aku juga tinggal di apartemen ini"

Alarice menghela napas lega, ia masih bisa membayarnya bagaimana 8,2$ itu tidak banyak. Jadi ia merasa harus mengganti.

"Terimakasih,Bo—

" Lucas "

Setelah beberapa menit, pesanan datang waiter menaruh dimeja alarice dan pergi.

"Terimakasih Lucas, pegang kartu namaku. Kuharap kau menghubungiku sehabis kau makan ya. See you!"

Alarice berdiri dan berlari kecil keluar menuju apartemennya.

"Alariceee!"

Seperti ada yang memanggil namanya. Suara pria ini Alarice mengenal suara ini.Namun ia mempercepat jalannya. tapi lengannya sudah terlebih dahulu dicekal.

"Ala! listen mee!"

Alarice mencoba melepaskan tangannya yang dicekal oleh pria bodoh siapa lagi Cleve, lengan Alarice ditarik olehnya dengan tenaga nya, makanan yang baru ia beli telah terjatuh membuat Alarice termangu.

Cleve membalikan tubuh Alarice agar menatapnya.dia mengenggam tangan Alarice setelah itu telapak tangannya yang lebar halus mengelus pipi ala.

"Please baby dont cry! ala while listen me please! i just want you listen me" Ucap Cleve lirih

"I can't Cleve"

Alarice segera mengambil plastik makanannya yang untung masih baik-baik saja dan bergegas berjalan menuju kamar apartemennya.

Alarice segera memasuki apartemennya dengan langkah gusar.

"Alariceee!!!"

Suara Cleve yang berada diluar apartemen sangat terdengar Alarice masih dapat mendengarnya dengan nafas yang terengah-engah. Alarice menangiss , ia berusaha untuk tidak menangis namun tak bisa. Entah apa maksud dari perasaannya itu.

Pintu apartemennya terbuka, menampakkan Cleve disana.

"Astaga!"

Alarice hanya terkejut saat mendapati Cleve bisa memasuki apartemennya bagaimana dia mengetahui passwordnya?

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang