Part 20

4K 173 0
                                    

"Tidaklah kau sabar Kezz???"

Mendengar Kezz berteriak terus membuat Alarice terburu-buru.

"Cleve telah menunggu, Kau lama sekalii cepatlah"

Kezz mengetuk pintu kamar Alarice beberapa kali, Karena terburu-buru Alarice hanya memakai makeup tipis dan memberikan sedikit maskara, dan memakai lipstick yang terlihat natural.

"Shut up, Aku telah selesai girl"

Kezz memperhatikan Alarice dari ujung kepala hingga ujung kaki, Kaki jenjang Alarice yang mulus sangat indah untuk dipandang.

"Astaga, Apa ini kau Alarice"

Tangan Kezz memegang bahu Alarice, Alarice hanya memutar bola matanya melihat tingkah adikknya yang aneh.

"What The Fuck are you doin Kezz"

"Kau seperti bidadari"

"Katamu Cleve menunggu, lepaskan tanganmu. Aku ingin pergi Kezz"

Setelah Kezz melepaskan tangannya Alarice segera melangkahkan kaki menuju ruang TV,

"Maaf Cleve aku lama ya?"

Cleve menatap Alarice sejenak setelah itu Ia berusaha untuk menelan salivanya namun sulit, apa bisa dia menahan hasratnya.

"Ya cukup lama, oleh karena itu aku memberimu hukuman"

Cleve berjalan mendekati Alarice yang hanya mematung memegang tasnya, Cleve tersenyum senang. Kini Cleve telah sangat dekat dengan Alarice. Cleve memperhatikan wajah Alarice matanya yang indah, bibirnya yang paling disukai.

"Hukumannya, Cium aku"

Alarice bergidik, benar-benar Cleve mencari kesempatan dalam kesempitan, Alarice dengan senang hati menerima hukuman yang diberikan Cleve. Alarice mencium bibir Cleve melumatnya hanya sebentar.

"Hanya se—

"Lipstickku rusak nanti"

"Baiklah Princess, Kita langsung pergi saja"

Mereka berjalan keluar apartment, Cleve merangkul pinggang Alarice possessive mereka kini menaiki mobil Cleve yang telah terparkir di lobby apartment.

"Akan pergi kemana kita sebenarnya?"

"Berkencan"

"Aku tahu Cleve, tapi kemana?"

Tidak ada jawaban, Cleve hanya memperhatikan Alarice mengapa dia sangat cantik. Rasanya Cleve ingin menerkam Alarice detik ini juga.

"Tidaklah bosan kau terus menatapku seperti itu?"

Alarice protes saat Cleve selalu menatapnya seperti itu, Alarice menyenderkan wajahnya didada Cleve kedua telapak tangannya menutup wajahnya.

"Aku suka saat wajahmu memerah"

Cleve tersenyum, Ia mengelus rambut Alarice lembut dan memeluk wanita yang amat sangat dicintainya, Cleve mencium rambut Alarice yang sangat wangi, ia sangat menyukai wangi strawberry rambut Alarice.

Tidak terasa mobil telah berhenti dan tiba dilobby restaurant yang sangat indah, Cleve membukakan pintu untuk Alarice setelah itu Ia merangkul pinggang Alarice.

Alarice bingung mengapa restaurant yang sangat amat terkenal ini tidak ramai, tiba-tiba pelayan datang menghampiri mereka.

"Silahkan tuan"

"Aku telah menyewanya"

Cleve seakan menjawab semua pertanyaan yang ada dibenak Alarice, Alarice hanya tersenyum bahagia. Namun tidakkah ini sangat berlebihan.

"Kau berlebihan"

Mereka duduk dimeja yang telah disiapkan, Lilin dan musik menambah suasana menjadi sangat romantis

###

Comment yaa😬 jangan lupa vote jugaa sekarang!!

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang