kedelapanbelas

7.1K 300 2
                                    

Semua orang nampak tercengang melihat kejadian itu, kejadian dimana rey menusuk pisau tepat di dada brave, itu membuat semua yang ada disana terpancing amarah termasuk para badgirls.

" Bangsattt " Bryan berkata sambil memukul rey tanpa ampun.
Sedangkan Dave melihat kondisi Brave yang tak sadarkan diri.
Para badgirls kemudian menghampiri Brave.

" Gimana kondisi brave " ucap Ria halus, terlihat jelas ria sangat menghawatirkan kondisi Brave.

" Dave kita papah Brave sekarang, bawa dia ke ambulan " Brandon langsung memapah Brave yang lemah.

Setelah memasukkan brave ke dalam mobil ambulan Brandon menyuruh agar para badgirls menemani Brave.

" Tolong kalian, temenin brave sampai ke rumah sakit! Gue mohon. " Brandon berkata kepada badgirls ada nada menuntut disana.

" Lo mau kemana?" tanya bella dengan nada cemas.

" Gue sama Dave harus bantu bryan sama alex, mereka sekarang lagi ngelawan bakti mulya. " Brandon berkata sambil memijit pelipisnya.

" oke sakarang mending ria, sama thea, Lo temenin Brave di rumah sakit. Biar gue jejes, caitlin, ama bella tetep stay disini " Ucap shila tegas kemudian diangguki oleh temannya.

Setelah itu mereka menuju tempat penyerangan, disana terlihat para badboy SMA Taruna bangsa juga Bryan dan alex sedang menghajar anak Bakti mulya. Mereka menghajar sangat membabi buta, Bryan dan Alex memang tipekal orang yang sangat emosional apalagi kalau sudah menyangkut sahabatnya mereka tak kenal ampun.

" Maksud lo apa ngadain penyerangan ini "

" Berani lo sama gue "
" gue gak bakal maafin lo, kalau sahabat gue kenapa napa "
" Lo tau itu kan "
" Bodoh "
" Sekali lagi lo, berani ganggu anak Taruna bangsa. Mati lo sama gue " itulah ucapan Bryan saat menghajar habis habisan rey sampai lemas.

" kenapa berhenti, cape pukulnya " ujar rey saat bryan menghentikan pukulannya.

" Pantang buat gue, mukul musuh yang udah lemah. Gue bukan banci yang cuman ngandelin senjata " Bryan berkata kepada rey dan langsung meninggalkan rey.

" Bryan, Bryan liat aja pembalasan gue" ucap rey dalam hati sambil tersenyum miring

Sejak zaman dulu SMA Taruna bangsa sangat melekat dengan gelar SMA gengster, karena kebanyakan siswa siswi yang sekolah disana adalah para pentolan pentolan ketua geng, badboy or badgirls. Seperti sekarang ini, saat terjadi penyerangan SMA taruna bangsa selalu menang. Keren banget.

(Pukul 20.00, at hospital)

Para badboy sedang berada di rumah sakit mereka sedang menunggu brave yang sedari tadi tak sadarkan diri. Jangan ditanya lagi dimana keluarga brave? Papa dan mamanya sedang berada di Amerika untuk mengurus bisnis keluarganya. Tak lama kemudian dokter yang menangani Brave keluar dari ICU.

" Gimana dok, keadaan teman saya " axel bertanya kepada dokter dengan sangat kawatir.

" Dimana keluarganya " tanya dokter kepada kami.

" orang tuanya sedang berada di Amerika, kami temannya. Apa yang terjadi dok katakan saja?" ucap brandon panik

" Nak Brave sekarang dalam keadaan yang sangat kritis, karena tusukan pisau yang mengenai dadanya cukup dalam hingga mengenai alat pernafasannya. Untunglah tidak mengenai paru parunya " ucap Dokter dengan tenang.

" Lalu apa yang harus kami lakukan dok " Andrew berkata frustasi.

" Saya sudah melakukan semaksimal mungkin, kalian berdoa saja supaya ada kejaiban dari tuhan " ucap dokter lalu meninggalkan mereka.

" Semua ini gara gara rey " Bryan mengepalkan tangannya lalu pergi begitu saja.

" Lo mau kemana woy " Teriak Dave namun tak ditanggapi oleh bryan

-----------------------------------------------------------

( Bryan - jejes POV)

" Semua ini gara gara lo rey, bangsatt " bryan memukul stir mobilnya dan melajukan dengan kecepatan tinggi

" lahhh itu bukannya mobilnya si kucluk bryan ya " gumam jejes ketika melihat mobil sport hitam milik bryan melaju sangat kencang.
" Pasti kalut tuh anak, gue ikutin aja deh dari pada terjadi hal hal yang gak diinginkan " Lanjut jejes, lalu menyalakan mesin mobilnya. Tiba tiba hp jejes bunyi, ternyata bella yang menelpon

" Hallo kenapa bell"

" lo dimana jes, kita nungguin lo nih "

" kalian berangkat dulu aja, gue lagi ngikutin si kucluk bryan nih. Kayanya dia lagi kalut deh, byeee bella la bella "

Setelah jejes mengikuti mobil bryan, ia berhenti disebuah bukit yang sangat indah.

" Lahhh, ngapain dia ke sini. Omg jangan jangan mau bunuh diri. " gumam jejes lalu ia berlari kearah bryan berada.

" Woyyy kucluk " teriak jejes kepada bryan sambil menghampiri bryan

" ngapain lo disini " jawab bryan dingin sambil mengerutkan dahinya.

" seharusnya gue yang tanya bego! Lo ngapain tadi ugal ugalan banget naik mobil, dan sekarang lo dibukit sendirian. Pasti lo mau bunuh diri ya" Jejes berkata kepada Bryan.
Namun bryan tak menjawab malah memeluk erat jejes.

" Bryan lo kenapa " jejes berkata lembut kepada bryan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bryan lo kenapa " jejes berkata lembut kepada bryan.
tak ada jawaban dari Bryan, namun jejes merasakan tubuh bryan bergetar, Apa dia menangis. Bryan menangis

Tak lama kemudian bryan melepas pelukannya dan duduk di tepi pohon, disusul oleh jejes

" sebenarnya apa yang terjadi sama lo yan " ucap jejes lembut.

" gue, emosi,gue emosi sama si rey kenapa dia gegabah gitu nusuk pisau di dada brave, dan dia bikin brave koma sekarang? " bryan berkata sambil mengacak rambutnya frustasi.
" sedangkan gue, gue apa sahabat macam apa gue ini? Gue gak bisa bantu brave sekarang. Gue sahabat yang gak ada gunanya " Lanjut bryan dangan nada penuh amarah. Melihat itu jejes kembali menarik bryan kedalam pelukannya.

" Ini semua bukan salah lo, seharusnya lo berdoa supaya brave cepat sembuh. Gak ada gunanya dendam ama rey, gue yakin brave itu nganggep lo sahabat terbaiknya kok. Lo jangan gini dong, bangkit?" Ucap jejes lalu melepas pelukannya.

" Gue boleh pinjam bahu lo jes " Bryan bertanya pada jejes kemudian diangguki.

Setelah 1 jam bryan menenangkan pikirannya ia memutuskan untuk kembali ke rumah sakit.

" jes, makasi ya. Udah malem pulang yuk? " bryan berkata kepada jejes lembut.

" Gue mau jenguk si brave, semua teman gue udah disana " Jejes menjawab sambil berdiri namun saat akan berdiri ia jatuh, untung saja bryan sigap menangkap jejes.

" Makasi yan " ucap jejes gugup

" lain kali hati hati, yaudah barengan aja yuk gue juga mau ke rumah sakit kok " jawab bryan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal untuk menutupi rasa gugup. Kemudian dijawab anggukan oleh jejes.






Happy reading guys.

THE FUCK BAD GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang