"Assalamualaikum..." ucapan salam itu sukses membuat pandangan semua orang menoleh ke asal suara yang menampilkan seorang wanita. Siapa Lagi jika bukan...
"Waalaikumsalam... eh Ranita Ayo duduk sayang, kita sarapan bareng." Ya wanita itu adalah Ranita seorang artis yang dikabarkan menjalin hubungan khusus dengan Ali.
"Ngapain sih dia disini? Bikin mood makan ilang seketika." Kaia yang mendengar gumaman Gisel akhirnya menyikut lengan Gisel pelan.
"Loh Ali kamu mau kemana?" Tanya Ranita saat Ali berdiri dari duduknya.
"Bukan urusan lo!" Prilly yang melihat itu hanya mengerutkan dahinya. Seorang Ali bisa berkata dingin dan datar? Amazing!!!
"Kok kamu ngomongnya gitu sih? Kan Ranita nanya baik - baik. Lagian hari ini jadwal kamu free sayang. Ranita juga baru dateng masa udah ditinggal?" Cerocos mama Eci.
"Dia bukan tamu Ali, jadi Ali ga berkewajiban nemenin dia disini." Ucap Ali lalu menarik tangan Prilly lembut keluar dari rumah.
"Ga jadi Quality time deh gw. Ini semua gara - gara lo tau ga?" Ucap Gisel dan berlalu diikuti Kaia dan Baja.
****
"Abang tunggu!!!" Pekikan itu sukses membuat Ali menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Prilly tanpa melepaskan genggaman tangannya.
"Abang kenapa? Kok tiba - tiba pergi?"
"Aku gapapa. Aku mau jalan - jalan aja."
"Terus kenapa narik tangan aku?"
"Temenin."
****
Prilly POV
"Temenin." What? Gw ga salah denger kan? Sumpah demi apa Ali minta gw buat nemenin dia? Aaa... mama anakmu yang cantik ini bahagia banget.
Eh... tunggu! Kok gw tiba - tiba udah ada di mobil sih? Ya elah Prill, kesenengan banget sih lo sampe bang Ali narik tangan lo buat masuk mobil aja lo ga sadar -_- . Maklum lah guys abis tangannya halus banget, jadi pengen megang lagi deh gw *eh.
****
Bosen! Satu kata yang bisa mendeskripsikan keadaan gw saat ini. Gimana ga bosen coba? Kalian bayangin aja nih ya, dari tadi gw sama Ali cuma diem - dieman aja. Dia fokus nyetir, lah gw ngapain? Mau main handphone, handphone nya ketinggalan di rumah dia. Mau baca novel, sama juga ketinggalan.
"Ehmm... bang." Gw coba manggil dia buat memecahkan keheningan yang cuma dia bales dengan deheman.
"Maaf nih ya sebelumnya kalo Prilly lancang, tapi tadi abang kenapa sih kok dingin gitu sama Ranita?" Akhirnya pertanyaan yang dari tadi mengganjal dihati gw keluarin juga.
"Aku gapapa kok, cuma males aja ketemu dia." Tuh kan aneh! Tadi sama Ranita dingin bener. Lah kok sama gw lembut banget? Aihh... bang jangan bikin gw baper napa?
"Loh kenapa? Bukannya dia itu..."
"Pacar aku? Kamu percaya gosip?" Jangan natap gw tajam gitu dong Li, gakuna nih gw!
"Ya bukan gitu juga. Aku kan waktu itu jauh tinggalnya, jadi aku dapet informasi kalo ga dari grup Line ya dari infotainment."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Fans
FanfictionApakah ini mimpi? Bisa dekat bahkan menjadi kekasih dari idolaku sendiri. Jika ini mimpi tolong jangan pernah mencoba membangunkanku dari mimpi indah ini - Prilly Latuconsina - Cinta datang pada siapa saja. Seperti aku yang entah sejak kapan mula...
