11. Bie

11.1K 547 11
                                    

Waktu telah menunjukkan dini hari namun seorang pria tampan masih terjaga. Entah apa yang ia pikirkan hingga senyum manis tak pernah hilang dari bibir merahnya.

"Prilly..." Hanya itu kata yang terucap dari mulut pria ini.

"Woy... tidur lo udah malem, jangan mikirin Prilly mulu." Ucap seorang wanita cantik membuyarkan lamunan pria itu.

"Apa sih lo Kai? Ganggu aja! Lagian siapa juga yang lagi mikirin Prilly? Sotoyyy banget." Dumel Ali. Ya, pria tampan itu adalah Ali dan wanita cantik yang mengagetkannya adalah Kaia.

"Yeee, siapa yang sotoy. Orang barusan gw denger lo nyebut nama Prilly. Ngaku lo!"

"Siapa yang nyebut nama Prilly sih? Udah deh mending sekarang lo keluar dari kamar gw, gw mau istirahat biar besok fresh."

"Cie... tau deh yang besok syuting ditemenin pujaan hati." Ucap Kaia menggoda Ali.

"Kaia.... lo tadi nyuruh gw tidur, giliran gw mau tidur lo malah gangguin. Ck." Ali berdecak kesal.

"Huh... bisa banget ngalihin pembicaraannya. Yaudah iya gw keluar." Ucap Kaia dan berlalu.

Bukannya tidur tetapi Ali malah kembali melamun dan tersenyum sendiri. Ali sendiri tak tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya. Yang Ali tahu dia hanya ingin selalu dekat dan selalu bertemu dengan Prilly.

Ya Prilly, seorang gadis polos, cantik, cerdas, manis, cerewet, dan menggemaskan yang mampu menjungkir balikkan hati Ali. Jika berbicara tentang gadis itu Ali jadi ingat kejadian beberapa hari yang lalu.

*flashback on*

"Huft.... akhirnya kelar juga tugas ini. Gila ya itu guru ngasih tugas ga kira-kira. Sampe mata gw sepet liatnya. Butuh penyegaran nih mata gw." Cerocos Yuna.

"Maksud lo? Gw gagal faham, sumpah." Tanya Prilly.

"Kita nonton drama korea koleksi lo aja deh Sel. Pan lumayan abis ngerjain tugas terus cuci mata liat yang bening-bening."

"Yaudah deh yuk daripada gabut." Ucap Prilly menyetujui.

"Oh ok, gw ngambil makanan sama minumannya dulu deh biar seru nontonnnya." Ucap Gisel lalu berjalan menuju dapur.

"Eh abang, astagfirullahaladzim ngagetin aja sih." Ucap Prilly kesal saat dengan santainya Ali datang lalu duduk disampingnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Prilly.

"Abang! Eh, kok tidur lagi? Bukannya tadi tidur di kamar yah?" Tanya Prilly bingung. Pasalnya tadi saat Prilly sedang mengerjakan tugas Ali pamit padanya untuk tidur.

"Masih ngantuk Bie." Ucap Ali parau menandakan sekali bahwa ia baru bangun tidur.

"Bie?" Dahi Prilly mengerut pertanda bingung dengan ucapan Ali.

"Iya Bie, singkatannya Bidadari hehe..." Ucap Ali namun masih dengan posisi yang sama.

"Abang apa sih? Baru juga bangun tidur udah gombal aja." Ucap Prilly dengan tersipu.

"Mulai deh, kalo udah gini gw yang jadi korban." Ucap Yuna yang langsung membuat Ali membuka matanya dan mengangkat kepalanya dari bahu Prilly.

"Lo juga Na. Mulai deh gangguin gw. Ga tau apa kalo gw lagi usaha."

"Udah ah gw mau ke dapur aja daripada disini jadi kacang mulu."

"Yaudah sana siapa juga yang nyuruh lo diem disini." Gerutu Ali pelan saat Yuna telah berlalu.

"Abang bilang apa barusan?" Tanya Prilly.

"Eh? Ga, aku ga ngomong apa-apa kok. Hehe..."

"Eh, terus ini mau ngapain?" Tanya Prilly kaget saat Ali menaruh kepalanya di pangkuan Prilly.

My Lovely FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang