Chapter 37

10.9K 629 55
                                    

"Bang Ali!" Raja segera menghampiri Ali yang tengah dibopong oleh papa Rizal.

"Pa bang Ali kenapa?" Tanya Raja heran saat melihat Ali begitu mengenaskan dengan keadaan yang basah kuyup dan wajah yang sangat pucat.

"Nanti papa ceritain, sekarang lebih baik kamu bantu papa bawa Ali ke kamar tamu." Ucap papa Rizal.

"Oh iya ma, tolong telfon dokter dan panggilin Prilly." Lanjut papa Rizal kemudian berlalu bersama Raja.

****

"Prill?" Mama Uly mengetuk pintu kamar Prilly.

"Iya ma." Prilly keluar dari kamarnya lalu mengeryitkan dahinya bingung saat mama nya terlihat risau.

"Mama kenapa?"

"Ikut mama yuk!" Bukannya menjawab mama Uly malah menariknya menuju kamar tamu.

"A... Ali?" Prilly  memekik kaget saat melihat Ali berada di kamar tamu itu dengan kondisi tak sadarkan diri.

"Kok Ali bisa disini?"

"Papa jelasin di luar ya? Sekarang biarin dokter buat periksa Ali dulu." Ucap papa Rizal yang membuat Prilly kaget. Sejak kapan ada dokter disini? Ah Prilly terlalu khawatir melihat kondisi Ali hingga tak sadar jika dokter telah datang sedari tadi.

****

"Jadi?" Prilly langsung bertanya saat mereka semua tengah berada di ruang keluarga.

"Papa ga tau pasti kejadian awalnya gimana, tapi tadi itu papa sama mama lagi di ruang tamu terus ada yang ketuk pintu. Papa kira siapa eh ga taunya Ali. Dan dia datang ga pake mobil kayak biasanya, tadi itu dia dateng dengan kondisi yang basah kuyup dan dia bilang mau nyari kamu. Belum sempet papa jawab eh Ali nya udah keburu limbung." Jelas papa Rizal.

"Maaf, apa saya mengganggu?" Tiba-tiba dokter datang dan langsung membuat mereka menatapnya.

"Gimana dok keadaannya?" Mama Uly to the point.

"Dia terkena demam tinggi yang membuat dia mengigau dalam alam bawah sadarnya. Saya akan beri resep, jika sampai 3 hari tidak ada perubahan segera bawa dia ke rumah sakit." Ucap dokter itu yang dibalas anggukan oleh semuanya.

"Kalo begitu saya permisi dulu." Lanjut sang dokter.

"Mari saya antar dok." Ucap papa Rizal dan berlalu diikuti dokter.

"Prill, temenin Ali yah! Takutnya nanti dia sadar malah ga ada orang. Mama mau bikinin bubur dulu buat Ali." Ucap mama Uly lalu beranjak dari duduknya.

"Harus Prilly banget ya ma?" Tanya Prilly membuat mama Uly bingung.

"Lah iya, kan kamu pacarnya. Udah sana!" Ucap mama Uly namun Prilly tak bergeming.

"Kalo kalian ada masalah bahas nanti aja sekarang kamu temenin Ali dulu. Kasian dia lagi sakit." Ucap mama Uly yang membuat Prilly pergi menemui Ali.

****

"Prill..."

"Prilly..."

"Jangan tinggalin aku Prill..."

Prilly menangis dalam diam. Hatinya tersayat saat mendengar Ali bergumam di tengah kondisinya yang tak sadarkan diri.

"A... Ali." Prilly mencoba menggenggam tangan Ali.

"Jangan tinggalin aku..." Ali terus bergumam.

"A... li ini aku Prilly." Prilly memegang pipi Ali dengan sebelah tangannya yang tak menggenggam tangan Ali. Mencoba meyakinkan Ali bahwa ia ada disini untuk Ali.

My Lovely FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang