Hari Jum'at seperti biasa sekolah berakhir lebih awal yaitu sebelum Sholat Jum'at, Shenan, Jeje dan Putri berjalan bertiga di lorong untuk menuju ke gerbang depan.
"Pulang awal nih, kumpul di rumah gue yuk!", ajak Jeje kepada kedua temanya tersebut.
"Yuk, bosen juga di rumah, palingan gak ada orang", jawab Putri setuju.
Shenan diam, memikirkan alasan apa yang akan di gunakanya saat ini, siang ini ia mempunyai rencana untuk membuat kue ulang tahun untuk Keytaro dan malamnya ia harus pergi ke rumahnya untuk bimbingan seperti biasa.
"Gimana Shen, lo bisa gak?", tanya Jeje yang membangunkan Shenan dari lamunannya.
"Eh, sorry Je, Put.. hari ini mau nganter Ghavin, ada acara gitu.. ehm besok deh sekalian malam mingguan, Yah? Maafin gue hari ini gak bisa", Ujar Shenan berbohong.
"Hmm lo tuh sibuk mulu dari kemarin, yaudah deh, besok tapi lo nginep di rumah gue lagi ya?", Shenan lega Jeje tidak marah atau curiga dengan kebohongannya.
"Oke siap", ujar Shenan sambil meletakkan telapaknya di depan pelipisnya memberi hormat.
"Ikut dong gue!!", sahut Putri.
"Iya.. tapi gak usah jijik dengan ritual kita", jelas Jeje, Putri mengernyit tidak mengerti, "Ritual apaan?".
"Ritual memutihkan badan Shenan".
"Wey.. ogah gue gak mau lagi buat bahan percobaan lo, badan gue sampe kuning-kuning kayak kena sakit kuning tau gak!!", Shenan terang-terangan menolaknya, mengingat percobaan Jeje tersebut tidak efektif sama sekali terhadap kulitnya.
"Tenang, kali ini gak pake kunyit kok, aman sama gue", Putri tertawa geli mendengarnya.
"Udah gak usah, buktinya mana? Gak ada hasilnya kan? Kulit gue masih kusem gini", Shenan menjulurkan tangannya untuk ditunjukkan kepada Jeje.
"Ya kan baru sekali, lihat aja entar kita buktiin".
"hadeh serah deh", ujar Shenan sambil menggelengkan kepalanya.
Mereka bertiga berpisah di gerbang depan, Shenan menyebrang jalan menuju ke halte bus, Jeje dijemput oleh sopir pribadinya sedangkan Putri menuju parkir sekolah mengendarai mobilnya sendiri. Sebelumnya Shenan sudah ditawari tumpangan oleh Putri untuk diantarkan ke rumahnya namun ia menolaknya, ia memilih untuk naik angkot saja dan kebetulan hari ini Buliknya sedang pergi melayat istri salah satu dari guru di SMA yaitu Pak Jamil yang merupakan guru ekonomi.
Shenan turun di trotoar sebelum gangnya, ia lalu berjalan masuk ke dalam gang kecil menuju rumahnya, jarak dari jalan masuk gang menuju rumahnya sedikit jauh, mungkin sekitar 400 meter.
Di tengah jalan ia mampir ke warung sembako untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue ulang tahun. Tepung, gula, pewarna makanan, baking soda dan lain-lainnya. Ia membawa catatan belanja yang di malam sebelumnya ditulisnya dengan bantuan google karena ia sedikit lupa dengan resep membuat kue, dulu ketika masih SD ia sering membuat kue bersama ibunya, bahkan kue untuk pesta ulang tahunnya, Ibunya membuat kue sendiri karena di desa tidak ada toko kue seperti di kota-kota.
Sampai di rumah, ia harus memasak makan siang untuknya dan Ghavin terlebih dahulu karena Buliknya tidak bisa memasak karena akan pulang sore. Setelah memasak makan siang, Shenan mencuci alat-alat memasaknya kemudian baru memulai membuat kue. Ia berencana membuat kue ulang tahun tapi menurutnya terlalu repot dan akhirnya akan membuat cupcake saja.
Setelah membuat adonan ia memasukkan adonan ke dalam cup lalu memasukannya ke dalam oven, sementara menunggu kue matang Shenan membuat adonan cream untuk hiasan di atasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/96073870-288-k771180.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENAN
Romantik"Iya, saya temenan sama siapa saja, mau dia nakal, baik, bodoh, pintar, kaya, miskin, gak akan ngerubah pandangan saya terhadap mereka sebagai manusia" Shenan, murid pindahan baru menemukan kehidupan barunya di ibu kota setelah kepergian kedua orang...