Keytaro tidak masuk sekolah Senin kemarin dan hari ini tidak nampak lagi di kelas sampai pukul 7 pagi, Shenan yang sudah datang sejak pagi berharap Key menampakkan batang hidungnya hari ini melainkan ketiga temannya, Fadlan, Memet, dan Rama yang datang beberapa menit setelah bel masuk berbunyi.
"Heh Met, mana temen lo itu? Kenapa gak masuk lagi? Malu kan ya dia?", ceplos Bella kepada Memet tiba-tiba ketika mereka bertiga baru saja memasuki kelas, dengan keras, bahkan Shenan yang duduk di bangku paling belakang bisa mendengarnya.
"Eh, mak lampir jaga ya mulut lo. Seneng banget sih lo liat orang menderita?", jawab Memet yang terpancing dengan omongan Bella.
"Eh siapa juga ya yang suka liat orang menderita, orang gue cuma nanya, gila ya nyolot banget sih", Bella mendelik sambil mengibaskan rambutnya ke belakang sedangkan Memet tampak mendatangi Bella dengan emosi, "Apa lo? Mau mukul gue? Mau ngajak berantem gue? Banci kali ya beraninya sama perempuan", tambah Bella bahkan sebelum Memet mengatakan sesuatu. Memet tersenyum masam.
"Gue bilangin lo sekarang, sama lo lo semua di kelas ini", ujar Memet kepada Bella lalu melayangkan telunjuknya ke udara mengarah pada semua siswa-siswi di kelas, "Kalian itu udah di cuci otak sama nih mak lampir".
"Eh bangs**, omongan lo dijaga tol**", bentak Bella sambil berdiri dari bangkunya, namun Memet tidak mendengarkan omongan Bella yang kasar kepadanya justru melanjutkan pidatonya kepada semua kelas.
"Gosip-gosip yang kalian terima tentang Key ataupun tentang orang-orang yang dia bully, semua itu belum tentu benar dan kalian gak punya hak buat ikut-ikutan bully orang tersebut, gue lihat semua obrolan kalian di group ngolok-ngolok Key sampai dibuat Meme. Gue gak habis fikir, di kelas kayak gini, kalian gak berani sama Key, bahkan pada diem kalau ada Key, tapi kalian beraninya di belakang. Pengecut kalian semua".
Bella dan teman-temannya secara bersamaan melempar kata-kata kasar kepada Memet sebagai ungkapan tidak terima atas pidato Memet yang menyinggung mereka. Suasana kelas menjadi ricuh kecuali Shenan dan kedua sahabatnya yang hanya bisa menyaksikan kericuhan di depan kelas. Kericuhan tersebut berakhir setelah guru kelas sebelah yang kebetulan lewat dan kemudian mereka semua kena marah oleh guru tersebut.
"Shen, susah banget sih dihubungin", kata Adrian menghampiri Shenan yang sedang berjalan menuju perpustakaan sekolah.
"Eh Kak Adrian, hp saya ketinggalan tadi pagi", jawab Shenan yang berhenti ketika melihat Adrian menghampirinya.
"Oh yaudah, untung ketemu di sini. Cuma mau nanya sih", Shenan mengernyitkan dahi.
"Mau nanya apa?".
"Cuma mau nanya, apa kabarnya hari ini?", Shenan tertawa pelan mendengar pertanyaan Adrian.
"Ih jayus kan hahaha".
"Ih kok jayus? Jawab dong!".
"Haha iya baik-baik kok".
"Abis kemarin dua hari gak ketemu, takut kamu dicolong sama swiper", terangnya dengan raut muka yang serius, begitupun wajah Shenan yang berubah menjadi serius, kebingungan siapa Swiper itu. Lalu Adrian menjelaskan bahwa Swiper itu pencuri yang suka mencuri barang-barang Dora, tawa Shenan meledak setelahnya.
Di tengah candanya bersama Adrian, tiba-tiba Memet berjalan melewati mereka berdua sembari memandang mereka berdua dengan sinis. Raut muka Shenan-pun berubah seketika melihat Memet. Ia tidak pernah berbicara dengan Memet sebelumnya, ingin sekali ia berbicara dengannya dan menanyakan banyak hal tentang Keytaro kepada Memet. Tidak lama kemudian setelah berbincang sebentar dengan Adrian, Adrian berpamitan kepada Shenan yang hendak pulang sementara Shenan harus menghadiri rapat pengurus mading di perpustakaan untuk pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENAN
Romantik"Iya, saya temenan sama siapa saja, mau dia nakal, baik, bodoh, pintar, kaya, miskin, gak akan ngerubah pandangan saya terhadap mereka sebagai manusia" Shenan, murid pindahan baru menemukan kehidupan barunya di ibu kota setelah kepergian kedua orang...