Aera berjalan di trotoar Seoul, masih memikirkan perkataan Park ssaem tadi. "apa ini karna Taehyung? Apa yang-- AW!" tiba-tiba dari arah belakang ada yang menabranya.
"tidak bisakah kau tidak berjalan di tengah?" omel orang itu menatap Aera dengan kesal. Aera yang tidak merasa bersalah membela diri. "aku berjalan lurus! kau yang menabrakku dari belakang!" sewotnya.
namja yang menabraknya itu tetap menyela "kau yang berjalan ditengah-tengah! kau tidak lihat ini untuk sepeda?"
Kesabaran gadis itu sudah dititik rendah, "lalu kau sendiri? aku tidak melihatmu membawa sepeda, Mana sepedamu?! transparan? atau tidak terlihat?! HAH"
"tuan! disuruh nyonya pulang!" teriak laki-laki paruh baya yang sepertinya memakai seragam supir itu. Ia berlari kearah mereka, orang itu berubah panic.
"aku akan mengingatmu .." ancamnya lalu segera lari meninggalkannya
••
Aera melempar tas nya sembarangan di sofa rumah, ia melepas sepatunya lalu tiduran disofa, menyalakan tv. Taehyung belum pulang, padahal ia yang menyuruhnya untuk tidak pulang lama.
Sampai hari mulai gelap pun Taehyung belum pulang. Gadis itu menunggunya sampai terlelap, dan saat jam 7 pintu diketuk.
"Aera-ya! yeolda!" (buka) teriak Taehyung dari luar.
Aera terbangun karena suara laki-laki itu, ia berjalan menuju pintu masih dengan kesadaran yang belum sadar sepernuhnya. Ia hanya membukakan kunci, tidak membukakan pintu. Lalu kembali tidur disofa.
Taehyung masuk lalu melempar tasnya. ia langsung kedapur mencari makanannya "ya!" teriaknya dari dapur,
Tidak ada jawaban.
"Im Aera--"
"MWO MWO MWONDE!?"Gadis itu tiba-tiba sudah dibelakangnya dengan mata sedikit terbuka. "mana makananku?" Tanya Taehyung.
Aera berdecak "masaklah sendiri, menganggu tidurku saja" baru ingin berbalik kembali keruang tengah, tiba-tiba saja tangannya ditarik dari belakang.
Tubuhnya berputar menghadap laki-laki itu lagi Taehyung langsung menyipratkan air dari tempat cuci piring ke muka Aera. "Sadarlah kau, wahai setan yang mengganggu tunanganku"
Gadis itu langsung saja menggeleng menghindari cipratakan air "ya! arraseo arraseo geuman-- YA!" Aera menutup wajahnya dengan sebelah tangannya.
"mana makananku Im Aera-ssi?" ulang nya penuh dengan penekanan.
"lepaskan tanganku dulu .." Aera menunjuk tanganya dengan dagunya. Perlahan Taehyung melepaskan tangan gadis itu namun tiba-tiba--
Blussshhh ...
Gadis itu langsung berlari keatas menaiki tangga, Taehyung melotot "YA! NEO!!" (kau)
Aera langsuung masuk kedalam kamarnya dan terkekeh pelan. Namun tiba-tiba ia teringat sesuatu. Gadis itu langsung keluar kamar menuju dapur dan menghampiri Taehyung yang sedang memasak telur."ya!" panggilnya namun Taehyung tidak menjawab,
"kau memindahkanku?"
"Memindahkan apa?"
"Memindahkan sekolah"
"tidak"
"Lalu?"
"kau dipindahkan? Dimana?"
"SOPA"
"mwo?"Taehyung berbalik menatap gadis itu dengan raut wajah bingung. "Jangan bercanda .." ucapnya tak percaya. "Aku tidak bercanda, sungguh" Aera mengangkat tanganya berbentuk V.
"Pasti kerjaan appa"
"Appa-mu?"
"eoh, siapa lagi? Dia pemilik sekolah itu"Aera mengacak rambutnya frustasi "Apa aku harus satu sekolah denganmu? tidak bisakah kau mengatakan sesuatu pada Appa-nim agar aku tidak dipindahkan?" sautnya lagi. Taehyung hanya meliriknya tidak peduli lalu berbalik pada masakannya "jebalyo .." (kumohon) gadis itu menarik narik ujung baju sekolah Taehyung.
"aku tidak bisa!" balas nya sewot "Memangnya kenapa kau tidak mau? Kau mempunyai pacar? aku akan bilang pada eomma!" tambahnya semakin sewot.
"kau gila huh?" gadis itu duduk di meja makan, malas menjawab pertanyaan tidak penting dari laki-laki gila ini. "Kau tidak memasak untukku?" Aera melirik pada masakannya.
"Ini pekerjaanmu. Bukan aku"
••
LusanyaAera benar-benar berangkat bersama Taehyung kesekolah baru nya. Sekarang iasudah menjadi siswa baru di SOPA.
Semuanya sudah diurus olehorang tuanya. Gemas memang dengan kedua orang tuanya sekarang. Rasanya sepertigila harus satu sekolah dengan Taehyung.
"kau bisa berjalan?"Tanya Taehyung tiba-tiba membuat Aera menatapnya tak mengerti "Tentu saja,kenapa kau bertanya hal aneh?"
"mungkin saja kau gugupsampai tidak bisa berjalan " ucapnya polos. "bodoh, kalau aku inginmelahirkan baru aku tidak akan bisa berjalan"
"Kau hamil?" Aeramemutar kedua bola matanya "lupakan .."
Tak lama mobil Taehyung sudahterpakir di parkiran sekolah itu. "masih sepi?" tanya gadis itubingung karena diparkiran hanya ada mobil Taehyung saja. Aera melihat jamtanganya, "pantas saja, masih jam 7 pagi .." Aera menetapTaehyung meminta penjelasan.
"aku sengaja memang,cepat keluar. jika ada yang melihat kita sedang bersama, kita akan diromorkanberkencan .." ucapnya sedikit berbisik membuat gadis itu berdecak pelanlalu membuka pintu mobil dan keluar. Pernyataan macam apa itu.
Aera lalu berjalan dilorongsekolah, ia berjalan dilorong entah lorong mana. banyak sekali ruangan-ruangandengan pintu bertuliskan 'laboratorium''music class' dan lainnya. Ia memutar-mutar namun tetap saja tidakmenemukan ruang guru, dimana Taehyung? apa dia benar-benar meninggalkannyasendiri?
Dari sudut matanya ia melihat siswaperempuan didepan madding sedang membelakanginya. Gadis itu menghampirinya. "permisi.." panggilnya sepelan mungkin, perempuan itu berbalik, sangat cantik. Rambutyang panjang terurai dan wajah oval yang sempurna serta tubuhnya yang tinggibak model.
Gadis itu berbalik lalutersenyum padanya. Ada name tag dengan nama 'Tzuyu' di seragamnya. "eum,dimana ruang guru?" Tzuyu memperhatikan Aera "kau anak baru? Ayo, akutau dimana ruang guru" ucap nya lalu berjalan didepannya. Didalam hati ia sudahmengutuk Taehyung dengan sumpah serapahnya.
Saat sampai diruang guru, Aeraberetima kasih dengan Tzuyu lalu masuk. Gadis itu disambut baik denganguru-guru disana, setelah beberapa menit mengobrol dengan wali kelas barunya.Gadis itu keluar, dan mendapati Tzuyu sedang melihat-lihat mading. apa yangmenarik dengan mading itu?
Karena bingung menemukankelasnya, Aera meminta bantuan Tzuyu 'lagi, dan keajaiban bahwa gadis itusekelas dengannya, membuat Aera girang bukan main. Baguslah, hari pertamamendapatkan teman. Semuanya berjalan lancar sampai semua siswa kelasnya ramahpadanya
tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish You
Fanfiction[SUDAH DI TERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "harus menikah saat masa-masa sekolah itu benar-benar membuatku menderita"