Sekarang hari Minggu, yang berarti libur. Aera tidak tau ingin kemana. Sementara Taehyung masih tidur di kasurnya. Akhirnya gadis itu masuk kekamar Taehyung.
Kamarnya gelap, Taehyung masih di kasur dengan masih memakai piyamanya.
"ya!" Aera menepuk punggung nya yang membelakanginya. Taehyung tidak bergerak. Namun tiba-tiba,
Srrreett
Pergelangan tangan nya ditarik oleh Taehyung yang membuat gadis itu ambruk di sampingnya. Lalu Taehyung memeluknya seperti guling, "wae?" Tanya nya masih belum membuka matanya.
Aera melotot, memukul dada Taehyung, melepaskan pelukannya.
Meskipun ia sendiri hampir terbawa suasana.
"k-kau tidak bosan? Ayo jalan-jalan" Aera beranjak duduk disamping Taehyung yang masih tiduran. "Siro" (tidak mau) balasnya malas Membelakangi gadis itu. Aera mendengus kesal.
Menarik bahu Taehyung "kajja!" paksanya.
Taehyung tetap diam. Matanya dia buka terpaksa, lalu menarik gadis itu lagi disampingnya.
"Tidur sebentar saja ya?"
Aera akhirnya menurut dan meletakkan guling ditengah tengah mereka.
Taehyung tertidur duluan. Aera menatapnya yang asik tidur dan tak lama gadis itu juga ikut tertidur.
••
Taehyung menyusul Aera kebawah. Duduk dimeja makan sambil mengetuk jarinya di meja. Tak lama kemudian gadis itu keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah sambil mengikat rambutnya.
"Kau ingin makan? Aku ingin membuat omlet" tanya nya canggung setelah kejadian tidur bersama laki-laki itu tadi.
"sirro, ayo kita makan diluar. Aku bosan masakanmu" balasnya yang membuat melotot menunjuk Taehyung dengan spatula "ya! awas kau makan masakanku besok!" Teriaknya geram.
Hilang sudah rasa canggungnya.
Taehyung tertawa "cepat ganti bajumu! Kau seperti tarzan di hutan!" Teriak Taehyung lagi tertawa cepat-cepat masuk kamar. Aera melihat bajunya. Tidak ada yang aneh memakai piyama seperti biasa. "YA! TAEHYUNG!"
••.
"gomawo Taehyung-ahh" ucap Aera memakan es krimnya. Taehyung disampingnya memakan eskrim dengan wajah jengkel. Bagaimana tidak? Hampir semua café dan tempat makan mereka kunjungi tapi gadis itu menolaknya semua dan membuat Taehyung kesal bukan main.
"Jangan memasang wajah seperti itu. Kau mirip alien" godanya menunjukkan gigi kelincinya. Dia memang sengaja mengerjai Taehyung, siapa suruh menolak makanan nya tadi.
Tiba-tiba lonceng yang berada di pintu cafe berbunyi dan menampilkan Bambam dan Jaebum masuk. Bambam mencari meja namun pandangannya bertemu dengan sosok Taehyung dan Aera.
"Bukankah itu--" dia menunjuk Taehyung. Jaebum mengikuti lengannya. Terkejut,
Apakah mereka benar-benar berkencan?
Dia melihat Taehyung sedang membelakanginya dan Aera yang sedang makan eskrim dengan tertawa.
"kau susul Mark dulu. Aku ada urusan sebentar" ucap Jaebum berjalan menuju Aera, "apa anak baru itu menjadi target barunya?" Guman Bambam meninggalkan cafe.
"Boleh aku gabung?" Jaebum tiba-tiba saja duduk di samping Aera.
Taehyung berhenti memakan es krimnya. Tiba-tiba es yang dimakannya panas melihat dua manusia didepannya. "apa yang kau lakukan?" tanyanya sinis,
"duduk, apalagi?" Jawab Jaebum datar. Aera menatap keduanya "bukankah kalian rival?"
"eoh" jawab mereka bersamaan. Jaebum dan Taehyung berpandangan sebentar lalu kedua nya langsung mengalihkan tatapan nya. "Heol, benarkah? Kenapa kau tidak duduk disampingnya?" Tanya Aera lagi pada Jaebum.
"Jika aku duduk bersamanya. semua akan mengira aku gay" Aera tertawa. "Ah ya, apa kau berteman dengan Tzuyu?" Tanya Jaebum membuat gadis itu mengangguk "dia sahabatku"
"Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"
"mengatakan apa?"
"eum .. sesuatu tentangku?"
"Tidak, wae?"Jaebum memunculkan senyumannya. "aniyo" Taehyung bisa melihat mereka tertawa. "Aera .." panggil Taehyung. Aera yang sedari tadi mengobrol dengan Jaebum melirik Taehyung "apa?"
"ayo pu—"
"kau ada hubungan apa dengannya?" Potong Jaebum menunjuk Taehyung. Taehyung menepis tangan Jaebum yang berada didepan wajahnya. Gadis itu gelagapan, Dia menatap Taehyung bertanya yang dibalas Taehyung dengan tatapan tidak pedulinya "dia tunang--"
"Kita saudara!"
Jaebum melirik keduanya. "jinjjayo?" (benarkah)
Aera menginjak kaki Taehyung didepannya. Dia melotot, Taehyung yang tidak mengerti menaikkan alisnya bingung. lalu mengangguk perlahan.
"tapi kenapa marga kalian berbeda?" tanya Jaebum lagi, sedikit mengintropeksi. Taehyung mendengus nafasnya kasar "tadi dia bilang bahwa kita saudara, saudara jauh, bukan saudara kandung yang ada dipikiranmu itu" jawabnya datar.
Jaebum membulatkan mulutnya manggut-manggut. "aku ingin memesan minum dulu, kau ingin memesan?" tawar Jaebum menatap Aera lalu berdiri.
"eum, aku ingin--"
"apa kau tidak melihatnya? kita sudah memesan makanan jadi kau pergilah" usir Taehyung mengibas kan tanganya. Jaebum menatapnya jengkel "aku tidak bertanya padamu, bodoh!" ketus nya meninggalkan keduanya sementara Aera mendengus lega
"kau berhutang padaku" ucap Taehyung memakan es krimnya. "arrseo akan ku bayar nanti"
"bukan hutang eskrim ini, tapi hutang karena aku telah membantumu tadi" Taehyung tersenyum mengejek. "bagaimana bisa kau sebut itu hutang?!" teriaknya mengundang tatapan pasang mata.
Menyadari itu Aera kembali duduk mengulangi perkataannya berbisik. "tidak ada yang gratis didunia ini nona Im" Taehyung menyeringai,
Aera mendecak kesal.
tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish You
Fanfiction[SUDAH DI TERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "harus menikah saat masa-masa sekolah itu benar-benar membuatku menderita"