"uhm .." Aera mengguman tidak jelas. Dia bergerak gerak mencari posisi nyaman di pelukan Taehyung. Taehyung menyukai ini, ia sudah terbangun dari tadi. Tapi dia memilih menatap gadis itu yang belum terbangun.
Aera mengeratkan tangannya di pinggang Taehyung. menurutnya nyaman.
"Aera-ya .." panggilnya pelan. ia mengusap surai hitam miliknya yang menutupi wajahnya. "Kau tidak ingin bangun?" lanjutnya. Gadis itu tidak menjawab, masih nyaman dengan posisi ini. hangat dan nyaman.
"Taehyung" guman Aera pelan masih menutup matanya. "hmm? waegeure?" (ada apa)
Aera membuka matanya, mengerjapkan beberapa kali lalu mendongak menatap Taehyung. "baegopa" (lapar)
Jadi dia sudah sadar?
Taehyung menatapnya sebentar lalu tertawa. "sudah bangun rupanya? Tidak ingin memukulku lagi?"
Aera justru kembali mengeratkan tangannya di pinggang Taehyung, kepalanya mendusel dilehernya. "gamgi" (dingin)
Taehyung tertawa pelan lalu mengeratkan pelukannya, dan mereka kembali tertidur.
••
Aera membasuh wajahnya dengan air, menatap dirinya di cermin kamar mandi hotel. "bodoh .. " monolognya.
Dia keluar kamar mandi dan mendapati Taehyung yang masih di ranjang.
Mereka berangkat kemarin dan baru sampai semalam. Dan itupu Aera langsung tertidur. "dia pasti lelah, menyetir seharian" ucapnya sembari menyelimuti Taehyung.
ia berjalan menuju dapur hotel, terlihat luas. Lebih luas dari rumahnya. "Masak apa yaa .." Aera menguncir rambutnya.
Dia mulai memotong motong wortel dan kentang. Tangannya sudah lihai memotong seperti seorang koki yang sedang bekerja. cukup mudah, eommanya sudah mengajarinya dari kecil.
Tiba tiba dari belakang ada yang menarik kuncirannya ditambah tangan yang melilit pinggangnya lalu kepala yang bertengger dipundak gadis itu.
"Ya! Kau mengagetkanku!" ucapnya terkejut "aku sedang memegang pisau, Taehyung" lanjutnya melirik Taehyung yang menutup mata dipundaknya "wae? Kau juga melakukan ini semalam"
Pipi nya memerah "melakukan mwo?!" Taehyung berfikir sebentar "hmm apa ya? menurutmu apa? memeluk? mencium? atau--"
"ya!" teriak Aera memotong, kupingnya panas mendengarnya. Apa Taehyung tidak bisakah laki-laki ini tidak mengungkitnya? Memalukan!
Selanjutnya dia merasakan Taehyung menghirup nafas di lehernya membuat gadis itu merinding bukan main. Belum lagi dia yang mengusel-usel kan kepalanya.
"kau sudah mandi? aku suka aroma mu, biar kutebak, Vanila?" Taehyung kembali mendusel dan mengambil nafas dileher gadis itu,
Telinga Aera memerah. Dia berusaha untuk sabar dan tidak meledak dipagi hari yang sial ini. "Taehyung, lebih baik kau duduk disana. Dan tunggu makananku, oke?" ucapnya sabar menunjuk meja makan.
"arraseo .."
Taehyung memutar Aera membuat tubuhnya menempel denganya lalu memajukan kepalanya dan--
Cupp~
"Morning kiss .." ucap Taehyung menunjukkan senyum kotaknya.
Aera membeku, oh tidak! ini tidak sehat untuk jantungnya jika Taehyung terus menciumnya. "Masak yang enak untukku, sayang" lanjut nya melepaskan pinggang Aera, mengusap puncak kepalanya dan berjalan menuju kamar.
••
Aera mengamati baju yang baru ia pakai. Ia berdiri didepan cermin memutar mutar badannya, dress putih setengah lutut tidak berlengan "apa ini tidak terlalu ketat?" ucapnya monolog.
Pasalnya dress yang Aera pakai mungkin sangat menunjukan lekuk tubuhnya. Dan juga paha putihnya yang terlihat.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Taehyung yang memakai kemeja putihnya, belum memakai jas nya. Rambutnya masih basah
Dia memperhatikan Aera dari atas sampai bawah. "wae?" tanya nya tau jika Taehyung menatapnya
Taehyung menghampiri gadis itu lalu memutar tubuhnya menghadapnya.
"kau memakai ini?"
"eoh"
"siapa yg menyuruhmu memakai ini?"Aera melepaskan tangan Taehyung dipundaknya. "Neo eomma. Wae?!"
"pakai yang lain, tubuhmu minim" ucap Taehyung. Dia menggeleng pelan melihat dress yang dipakai gadis itu. dia memang suka jika Aera memakai pakaian minim seperti ini, lekuk tubuhnya bagus. Namun dia tidak rela jika membaginya dengan orang lain, membiarkan orang lain melihat tubuh nya yang terekspor.
"sirro, lagi pula ini juga sepasang dengan bajumu" (tidak mau)
"yang menikah bukan kita, ganti yang lain. Aku kembali kau sudah harus memakai baju lain!" ucap Taehyung dingin lalu keluar kamar. "dasar pemaksa!" cibir nya saat Taehyung menutup pintu kamar.
Akhirnya Aera hanya mengenakan dress rok selutut bermotif bunga. Dia memakai make up tipis di wajahnya. Tak lama Taehyung kembali masuk kekamar.
Dia tersenyum, "kau penurut juga ternyata .." Aera menatap Taehyung jengkel "kau yang pemaksa"
Taehyung berjalan menuju gadis itu, memperhatikannya, "kau cantik--" ia melepas kunciran yang melilit rambut nya "--jika rambutmu tergerai" lanjutnya.
Pipi Aera memerah lagi, dia memperhatikan wajah Taehyung yang dekat. "kau tidak memakai apapun dengan wajahmu?"
Taehyung menggeleng. "ingin ku pakaian sesuatu?"
"sirro, bukan kah aku sudah tampan?" balasnya percaya diri. "percaya diri sekali kau tuan Kim"
Taehyung tersenyum manis "terimakasih, nyonya Kim" Aera memperhatikan kerah kemeja Taehyung yang tersingkap "chankaman" (sebentar)
Dia mendekat, menjinjit lalu merapikan kerah kemeja Taehyung yang tersingkap. "selesai"
"kau mencuri kesempatan untuk memelukku ya?" godanya. "Ck, mencuri kesempatan apanya"
Taehyung membentangkan tangannya. "ingin ku peluk atau kau memelukku?"
Aera tersenyum, dia berjalan mendekat lalu memeluk Taehyung erat. "hanya sebentar" ucapnya, kenapa rasanya sangat ketagihan untuk memeluk Taehyung? Ini memalukan tapi nyaman.
Taehyung tertawa, dia membalas pelukan gadis itu erat. Mengelus rambut nya lembut.
"setan apa yang merasukimu huh?" ujar Taehyung tertawa. "ya!"
Aera ingin melepaskan pelukannya tapi Taehyung langsung mendekapnya erat "aku hanya bercanda"
Taehyung menjawil hidungnya pelan "ingin kucium?"
Aera mendongak mendekatkan wajahnya. Lalu hal yang tidak diduga Taehyung, gadis itu Mencium pipinya sekilas. "kenapa tidak?"
Taehyung menyipitkan matanya "sudah berani rupanya?" Taehyung memajukan wajahnya mendekat lalu mencium bibir Aera lembut, nyatanya gadis itu tidak menolak dan malah membalasnya.
Sungguh, Aera sangat berbeda hari ini menurutnya.
Ciuman mereka harus berhenti karna suara dering telfon dari hp Taehyung.
"sepertinya kita harus berangkat, lihat? Eomma sudah menelfonku. Kajja"
tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish You
Fanfiction[SUDAH DI TERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "harus menikah saat masa-masa sekolah itu benar-benar membuatku menderita"