"kau sudah besar juga ternyata Hyung" goda Taehyung. Baekhyun tertawa "ya! kau juga akan menyusul nanti!" balasnya
Aera yang berada disampingnya tersenyum pada istri Baekhyun "woah, kau sangat cantik, eonni. pantas saja Baekhyun oppa memilihmu" Taeyeon tersipu "Jangan menggodaku Aera-ya"
"kalau begitu aku kesana dulu. ada teman lamaku disana" ucap Taehyung lalu berlalu menggenggam tangan Aera dan membawanya.
"eodi?" (dimana) tanya gadis itu "ada teman lama ku disana, kau ingin ikut?"
Aera menggeleng "aku ingin mencicipi makanan saja" jawabnya memnunjuk meja makan yang dipenuhi tamu-tamu. "bagaimana kalau kau hilang?"
"aku bukan anak kecil, Tae"ucapnya lalu segera berjalan cepat kearah makanan. tidak mau kehabisan. Taehyung tertawa "dia banyak makan, tapi pipinya yang membesar. ck"
Aera berlalu ke meja hidangan yang tersedia, Dia mengambil cake, dan minuman. Semuanya langsung diteguk habis olehnya. "Im Aera?--Ahh, keutchii. Itu kau!" (benar)
Gadis itu berbalik, matanya membulat seketika. dia langsung menelan semua makanan yang tersisa di mulutnya. "Vernon?! Kemana saja kau huh? Menghilang tanpa kabar?" balas gadis itu, dia langsung mendekati pria berdarah ameria-korea itu dan langsung memeluknya.
Vernon tertawa membalas pelukan nya "kau tau keluargaku selalu berpindah-pindah" jawab nya.
Vernon dan Aera satu sekolah di sekolah lama, namun Vernon pindah kesekolah lain karna keluarganya yang selalu kerja berpindah-pindah, Mereka satu organisasi, yang membuat mereka akrab
"aku dengar kau juga pindah sekolah?" tanya Vernon. Gadis itu mengangguk "eoh, aku dipindahkan"
"kau pasti sangat pintar sampai ditransfer huh" Vernon tertawa. "ya! mana mung--"
"nugu-ya?" Entah datang dari mana, tiba-tiba saja Taehyung langsung mendekati gadis itu, meraih pinggangnya posesif.
Aera menatap Vernon antusias "temanku"
"Vernon imnida" salamnya sopan membungkuk 45 derajat. Taehyung menganggukkan kepalanya. Dia menjabat tangan Vernon "Kim Taehyung, tunangannya"
"mwo?" Aera menatap laki-laki itu tak mengerti. "ikut aku" ucap Taehyung lalu berjalan berlalu. Aera menatapnya aneh. Dia pamit pada Vernon lalu menyusul Taehyung.
"dasar idiot" cicir nya langsung pada Taehyung yang sudah disampingnya. Taehyung tersenyum mengejek "terima kasih pujianmu nyonya" balasnya. Aera melipat tangannya kesal, dia duduk didepan Taehyung, memperhatikan para penari yang sedang menari dipanggung.
"ingin berdansa?" tawar Taehyung. gadis itu menggeleng "tidak mau, kepalaku seperti berputar rasanya"
Taehyung tertawa kecil "mereka sedang berputar-putar, kepalamu juga akan berputar. bodoh"
"tidak, sungguh, ini sakit" gadis itu memegang kepalanya yang berdenyut, entah dari mana asalnya. Taehyung meliriknya, langsung menoleh padanya. "Sakit sekali?"
Gadis itu tidak menjawab, kepalanya sudah berdenyut diambang. "kau meminum wine?" Aera tersadar, tadi dia meminum anggur! dia mengangguk lemah.
"kau tidak bisa meminumnya bodoh!" ucap Taehyung frustasi. "ayo pulang, aku akan pamit pada Baekhyun hyung"
Setelah pamit, Taehyung langsung membopong gadis itu, menggandengnya agar tidak terjatuh. "seharusnya kau tidak meminumnya"
"aku tidak tau itu wine, aku kira jus" jawab nya yang sudah setengah sadar. Mereka berbelok ke lorong lift, seketika Taehyung diam melihat wanita yang berdiri 3 meter didepannya.
"ya, weugeure?" )ada apa) Aera mengikuti arah pandang Taehyung. dia menyipitkan matanya. \
Yora sonbae?
Yora berjalan mendekat. Taehyung mengeratkan genggamannya pada tangan Aera.
"Wow, dengan siapa lagi sekarang, eoh?" Yora memperhatikan Aera dari atas hingga bawah. Dia menutup mulutnya, matanya melebar seolah terkejut "ah, bukankah kau kekasih Jaebum? dan kau Taehyung? bukankah kau sedang berkencan dengan Tzuyu?"
ia bertepuk tangan keras, memenuhi suara lorong lift. "heol, sebentar, aku tidak percaya ini. Kau adalah kekasih Jaebum, Jaebum adalah rivalnya--" Yora menunjuk Taehyung dan Aera bergantian. "dan kau berkencan dengan Tzuyu, dan Tzuyu adalah sahabatnya"
"--dan kalian adalah? Wow, permainan macam apa ini? boleh aku mengikutinya juga?"
Tangan Taehyung mengepal, giginya bergeletuk marah. Dia mengangkat tangannya, berniat menghantam Yora jika saja Aera tidak menahan lengannya. Yora mengangkat alisnya meremehkan. Dia sama sekali tidak berkutik dari tempatnya "ingin memukulku?"
Ia mengarahkan pipinya, menantang "--coba saja"
Urat-urat tangan Taehyung mencuat. Jika saja Aera tidak menahannya, dia sudah menghabisi mantan kekasihnya ini. Gadis itu terisak pelan, masih dengan tangannya yang menahan tangan Taehyung yang sudah mengeras. Dia menarik nafas panjang "Tae-taeyung ... nan appa eoh," (aku sakit) lirih Aera sesenggukan. Sungguh, dia takut jika Taehyung sedang marah
Taehyung mengendorkan tanganya, lalu menggandeng tangan gadis itu masuk lift. Sebelumnya dia sempat berbisik pada Yora saat mereka berpapasan
"aku akan menghabisimu nanti"
Setelah Yora sadar pintu lift tertutup, dia menghirup nafas panjang, mengadah menahan air matanya untuk keluar.
••
"Maaf mengganggumu malam-malam" Tzuyu duduk didepannya, tersenyum manis. "tidak masalah, ada apa sonbae?"
"jangan panggil aku sonbae kita sudah diluar sekolah" Tzuyu mengangguk "ada apa Yora eonni?"
Yora tersenyum, "kau tidak ingin memesan sesuatu dulu?"
"tidak, aku sudah kenyang"
"Ah, baiklah aku tidak memaksa. Aku ingin langsung ke intinya saja"Tzuyu diam, menunggu kelanjutannya.
"maaf jika aku mencampuri urusanmu. Tapi kau benar-benar sedang berkencan dengan Taehyung?" tanya Yora ragu. Tzuyu mengerutkan alisnya. Dia mengangguk pelan "ne, aku akan berkencan dengannya Minggu depan. Hokksii--"
Yora cepat-cepat menggeleng "aniyo! Aku sudah tidak menyukainya, hanya saja"
"hanya saja?"
tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish You
Fanfiction[SUDAH DI TERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "harus menikah saat masa-masa sekolah itu benar-benar membuatku menderita"