Sekarang suasana canggung seperti saat pertama kali mereka datang kerumah baru, terulang.
Namun hanya Aera yang merasa ini canggung, tidak dengan Taehyung disampingnya sedang menyetir. Jika bukan gara-gara ciuman singkat itu, gadis itu tidak akan sediam ini. Sampai saat sampai dirumah pun Aera tetap diam masih memikirkannya.
Taehyung masuk kerumah duluan, dia langsung mengambil minuman kaleng dikulkas dan meminumnya.
"Itu bukan ciuman pertamamu" ucapnya menatap Aera, meminum minuman kalengnya lagi.
"tau apa kau?" balas Aera, minder sekarang. "kau pasti pernah berciuman saat kau masih kecil"
"Jangan sok tau" balasnya lagi jengkel. Taehyung berjalan ke ruang tamu dan duduk di sofa. "terserah"
"omong-omong ada apa dengan hidungmu tadi?" tanya Taehyung mengganti topik pembicaraan. "tidak ada" bohonya
"Jangan bohong, sini" Taehyung berjalan kearah gadis itu, Menangkup pipinya. Lalu menelitinya. "Kau mimisan?"
Aera menepis tangan Taehyung. "Eoh! Dan itu karena kau berhenti didepanku tadi!"
"Begitu?" balasnya lalu meninggalkan Aera sendiri di ruang tamu. Gadis itu kecewa entah kenapa. Dia bermain handphone nya malas, "kenapa dia secuek itu?" gumannya
"Siapa yang cuek?" tiba-tiba Taehyung sudah disamping dan memutar tubuh Aera menghadapnya. "Angkat kepalamu"
Dengan tiba-tiba Taehyung memberikan handuk hangat di hidungnya. Membilasnya pelan
"mendingan?" tanya Taehyung. gadis itu mengangguk.
"Ke-kepalaku pegal" ucapnya sedikit terbata. Taehyung tertawa sebentar lalu membolehkan Aera menurunkan kepalanya.
"hanya menabrakku, dan kau mimisan separah ini?" Taehyung membereskan handuk tadi.
"dari dulu hidungku sangat sensitif"
"arra" (aku tau)
"ar-arra?""eoh, aku tau hidungmu sensitif, jadi--" Taehyung memotong ucapannya. memajukan wajahnya didepan Aera "jangan berjalan dibelakangku lagi seperti itu"
"dari mana kau tau hidungku sensitif?" tanyanya membuat Taehyung menatapnya tak terima.
"jadi kau masih belum mengingatnya?!"
"apa maksudmu dari 'mengingatnya'?"Taehyung mengacak rambutnya "apa kau benar-benar tidak mengingatnya atau hanya berpura-pura?!" gadis itu bisa melihat raut wajah Taehyung yang kesal. "apa yang kau bicarakan?"
"naega—" (aku) Taehyung menunjuk dirinya sendiri. "opp--"
dingg dongg
bel rumahnya memotong ucapan Taehyung. gadis itu segera berdiri
"chankaman! aku membukakan pintu dulu. kita lanjut nanti saja?" (sebentar) ucapnya berlalu membukakan pintu. Taehyung benar-benar frustasi sekarang.
"YA! KIM TAEHYUNG!" teriak gadis itu dari luar. Taehyung menggerutu lalu berjalan ke pintu "kenapa kau berteri— hyung?!"
••
"apa aku tidak boleh kesini?" ejek Baekhyun. "setidaknya beritau aku dulu jika ingin kesini, hyung" saut Taehyung.
"kenapa memangnya? kau ingin menyembunyikan tunanganmu itu jika aku memberitau mu dulu?" balas Baekhyun lagi menunjuk Aera yang sedang didapur membuat minuman.
"yang benar saja!"
Aera datang membawa nampan dan menaruhnya di meja ruang tamu. Gadis itu menatap Taehyung bertanya, tapi tidak ditanggapi olehnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish You
Fanfiction[SUDAH DI TERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "harus menikah saat masa-masa sekolah itu benar-benar membuatku menderita"