"dari mana kau tau itu?" tanya Jaebum menyeruput greantea nya. "bukankah itu sangat terkenal?" jawab Aera menatap Jaebum yang berada didepannya.
mereka sedang dicafe, Aera bercerita tentang cerita yang diberitau penjaga uks saat hidungnya berdarah.
"itu memang ya sedikit benar, mungkin karna itu aku dan Taehyung bermusuhan" lanjutnya
Aera mengerutkan keningnya bingung "jadi, dulu kalian berteman?"
"Tidak juga. saat smp, bisa dibilang kami rival. kita selalu merebutkan satu perempuan yang sama. dan itu slalu dimenangkan oleh Taehyung, tapi setelahnya perempuan itu datang padaku dengan berkata bahwa dia sudah tidak bersama Taehyung lagi, dia mengatakan bahwa Taehyung itu orang yang mudah bosan dengan sesuatu. aku berfikir Taehyung sudah melepaskanya tapi dia menjadi gila padaku saat melihat kita berciuman, itu yang membuatnya salah paham denganku"
Aera membelakkan matanya kaget, mungkin ini yang membuat Taehyung terus menyuruhnya untuk menjauhi laki-laki ini, "tunggu, jadi itu adalah--"
"Kim Yora" potong nya tepat. "dia yang menabrakmu saat aku menarikmu pertama kali, ingat?" Aera melemaskan tanganya lalu menepuk jidatnya, "oh astaga, matilah aku"
"kau tidak akan mati hanya karna menabraknya"
Aera melempar Jaebum dengan makanannya "dasar bodoh, aku menabraknya dan itu tepat saat kau menarikku. bagaimana jika aku diteror denganya? kau ingin tanggung jawab?"
"kau terlalu banyak membaca novel. dramatis sekali"
Jaebum tertawa melihat wajah kesal Aera "dasar jelek" ejeknya tertawa. "kau lebih jelek" balas Aera.
Gadis itu memiringkan kepalanya berusaha mengingat sesuatu "apa yang kau dan Taehyung bicarakan saat itu?" Jaebum mengangkat alisnya bingung "bicarakan apa?"
"pagi itu, Jaebum!"
"ahh, eum itu--"
"bicaralah .. aku tidak akan memberi tau Taehyung"
"janji tidak akan bilang pada siapapun?" Aera mengangguk cepat."aku menyukai Tzuyu dan--"
"MWO!?"
"ssstttt-- aku belum selesai bicara" bisik Jaebum menyuruh Aera diam.
"woah, kau menyukai sahabatku .." ejeknya menunjuk-nunjuk Jaebum "baiklah-baiklah lanjutkan"
Jaebum mengusap belakang lehernya "aku menyukai sahabatmu itu, mungkin 2 bulan yang lalu saat aku melihatnya pensi. dan pagi itu aku melihat Tzuyu seperti memberi bekal pada Taehyung, Taehyung tau kalau aku menyukainya mungkin. dia seperti mengejekku. menyebalkan bukan?"
Aera manggut-manggut mengerti, Tzuyu memang bilang padanya bahwa dia menyukai Taehyung. dan siapa yang sangka Jaebum most wanted disekolah menyukai Tzuyu yang bahkan takut denganya?
"kalau begitu ajaklah berkencan" ucap nya menyeruput kopinya "tidak semudah itu"
Gadis itu tertawa, setelah mengobrol senbentar. Aera pamit pada Jaebum karna sudah larut malam. Bisa-bisa dia diterjang Taehyung saat di rumah.
Tadinya Jaebum menawarkan tumpangan untuknya. Tapi Aera menolak karna alasan eomma nya tidak ingin melihat lelaki yang membawanya malam-malam
Jaebum menuruti dan hanya mengantar Aera sampai halte.
••
"matilah aku" cicit Aera didepan pintu rumahnya.
sekarang sudah jam 11 malam, apa selama itu ia mengobrol dengan Jaebum? Dan bodohnya dia bilang hanya kesupermarket sebentar oleh Taehyung.
"ayolah Aera, Taehyung bukan suami mu .." Gadis itu membuka pintu ragu-ragu, dia menghela nafas lega karna lampu sudah mati. Tanda Taehyung sudah tidur.
Gadis itu menutup pintu sepelan mungkin agar tidak terdengar suara, dia mengendap-endap seolah maling yang ingin mencuri. Baru saat akan menaiki tangga, lampu tiba-tiba menyala.
"berkencan dengan Jaebum rupanya huh?"
Aera menutup matanya, berharap suara itu hanya halusinasi nya. Dia menarik nafas dalam-dalam sebelum berbalik.
Dilihatnya Taehyung dengan celana jins hitam dengan Sweater abu-abu sedang bersender di tembok dengan tangannya terlipat di dada nya.
'dia mengikutiku?' batinnya meringis.
"k-kau belum tidur rupanya?" Aera berusaha dengan nada biasanya. "pulang semalam ini?" lanjut Taehyung tidak peduli dengan pertanyaan gadis itu tadi.
Taehyung berjalan menujunya dengan tatapan tajam dari matanya yang membuat Aera menahan nafasnya seketika.
"menyenangkan ya?" ucapnya lagi didepan gadis itu menatap nya seolah mengintropeksi nya. "berkencan dengan laki-laki lain, dan tunanganmu berada dirumah"
Aera mendengus kesal, hilang sudah ketakutannya dengan Taehyung yang ada sekarang dia ingin memakan sosok didepannya ini.
"heol, kau ini sedang berbicara pada dirimu sendiri atau apa?" balasnya dingin, "kau pikir kau sedang tidak berkencan juga? begitu?" lanjut nya datar
"ini tidak ada sangkut pautnya denganku, Aera" jawab Taehyung dingin, kenapa jika dia sedang berbicara dengan gadis didepannya ini dan dia selalu memutar balikan kepadanya? gadis didepannya memang pandai berdebat.
"jika ini tidak ada hubungannya denganmu, kau juga tidak ada hubungannya denganku. kenapa kau jadi mengurusi hidupku seperti ini?"
"Tsk, aku sudah mengenal Jaebum lama, lebih darimu. Bahkan kau baru mengenalnya bukan? kau tidak tau apa yang akan terjadi jika kau terus bersamanya" cicir Taehyung datar, dia sungguh kesal jika Aera slalu keras kepala seperti ini, kapan dia akan menurut perintahnya?
"kau hanya melihatnya sekilas, ya memang kau sudah mengenal nya lama, lebih dariku. Tapi memangnya kau tidak pernah jika tidak bertengkar jika bertemu denganya? kau hanya mengenal nya sebagai nama bukan dirinya, huh" balasnya panjang lebar.
"kau--"
"aku mengantuk" potong Aera bergegas menaiki tangga, sebetulnya dia tidak mengantuk hanya saja malas jika mendengar celotehan Taehyung panjang lebar, lagi pula dia juga belum menyelesaikan tugas sekolah nya.
"Ya! aku belum selesai berbicara!" teriak Taehyung kesal karna gadis itu sudah berjalan kearah kamar nya. "YA!"
••
Tzuyu sudah berada didepan mading pagi buta untuk melihat berita disekolahnya.
Sebetulnya dia tidak terlalu memperhatikan berita konyol ini.Dia menunggu Taehyung
tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish You
Fanfiction[SUDAH DI TERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "harus menikah saat masa-masa sekolah itu benar-benar membuatku menderita"