4

452 28 0
                                    

Toru & Taka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Toru & Taka


Hari ketiga setelah pertemuan tak sengaja yang harus mengorbankan kameranya.

Ai masih memandang HP dan sebuah kertas kecil secara bergantian.

Apa yang harus ia lakukan.

Haruskah ia menghubungi nomor itu?

"Aarrgghh... aku memang harus melakukan ini jika ingin kameraku kembali." Ai memantapkan niatnya. Ia mulai mengetik rangkaian nomor yang tertera di kertas kecil itu.

Ai menunggu telepon tersambung.

Dering pertama.

Dering kedua.

Dering ketiga ia mulai mengerutkan keningnya.

Bahkan sampai dering keempat dan kelima. Telepon itu tak tersambung.

Ai menatap curiga ke kertas kecil itu. Apa ia mencoba menipuku?!

Oke Ai akan mencari cara lain. Ai mengetikkan sebuah pesan pada nomor yang sama. Mengingatkan tentang sebuah kamera yang sudah orang itu janjikan.

Ai menunggu. Lima menit. Ai melempar sembarang Hpnya ke tempat tidurnya. Lalu ia berbaring dengan pikiran menebak-nebak. Apa yang sedang Taka lakukan sampai membalas pesannya saja tak sempat. Sepuluh menit. Belum juga ada balasan.

Ting... sebuah pesan masuk berbunyi. Ai segera mengambil Hpnya.

Pesanku baru kau balas setelah tiga puluh menit aku menunggu.

From: 88990847xxx

Ai-san? Maaf baru sempat membalas pesanmu. Kita ketemu di toko kemarin. Satu jam dari sekarang. Jangan terlambat Ai-chan, aku tidak suka menunggu.

Ai tersenyum mendapat balasan dari Taka. Ia segera bersiap. Memilih baju terbaiknya untuk bertemu dengan idolanya.

Ai menatap pantulan dirinya di cermin. Celana jeans, kemeja yang terlihat pas di tubuhnya. Ia menggerai rambutnya. Selesai. Ia mengambul mantel karena diluar pasti dingin. Ia keluar kamar.

"Mau kemana?" Tanya kak Ken menatap Ai dari ujung kepala sampai ujng kaki.

Tahu kalau kakaknya akan menanyainya macam-macam, Ai segera memotong apapun yang ingin kak Ken katakan. "Jalan-jalan kak... aku pergi dulu bye..." Ai segera berlari keluar.

Sesampainya di toko itu. Ai berdiri di depan toko. Masih lima menit dari waktu yang sudah dijanjikan. Ai memandang sekeliling. Beberapa orang berlalu lalang di depannya. Ia mendongak menatap langit yang terlihat berawan.

Seseorang berdiri di dekatnya.

"Ai-san.."

Ai menoleh melihat orang itu. Jaket hoodi dan senyum lebarnya.

Ai-Taka (OOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang