18

240 16 0
                                    


Taka datang ke rumah Toru. Hal pertama yang ia lakukan adalah membuka komputer toru dan mendengarkan palaylist lagu milik Toru.

"Toru-san, dimana aku bisa menemui A-chan?" Taka bertanya dengan sambil mendengarkan musik di playlist milik Toru.

"Ahh.... aku lupa memberi tahu kau, kalau Ai-san sedang berada di Australia, tempat kakeknya tinggal."

Taka reflek berbalik, menatap Toru, "Kapan dia kembali?"

Toru menggeleng, "Aku tidak tahu. Kau bisa menemui dia saat pamerannya diadakan."

"Itu masih lama, masih akhir tahun. Toru-san... bagaimana kalau sampai akhir tahun aku tidak bisa bertemu dengan A-chan. Apa dia akan melupakanku dan mencari cowok lain?"

"Itu artinya kau harus merelakannya."

"Kau tidak membantu!"

"Kalau kau penasaran, kenapa tidak kau telepon saja dia?"

Taka menghela nafas lesu, "Dia tidak mau mengangkat teleponku."

Toru berdiri dari duduknya.

"Kau mau ke mana?"

"Ryota dan Tomoya datang."

Member OOR sering berkumpul di rumah Toru yang berada di Tokyo. Hanya sekedar untuk latihan, karena di rumah ini ada studio yang khusus untuk OOR berlatih.

---

Saat mereka asik berbincang, Hiro datang.

"Kak Toru..." panggil Hiro.

"Kak?" Ryota menatap Hiro dengan heran. Sedangkan Taka, dia sudah ingin berlari ke arah Hiro. Ingin memiting adik kesayangannya itu. Namun Toru menahannya.

"Sejak kapan Hiro memanggil Toru-san dengan panggilan Kakak?" Tomoya bertanya.

"Hiro... ngapain kau ke sini?!" Taka bertanya.

"Aku ke sini karena kakak bodohku." Hiro menatap Taka.

Taka semakin kesal menatap Hiro. "Apa maksudmu, Hiro?!"

"Banyak wartawan berkumpul di depan rumah. Mereka mencari Kak Taka."

Toru, Ryota, dan Tomoya kini menatap Taka. Mereka meminta jawaban Taka. Apalagi yang sudah Taka perbuat kali ini?

"Memangnya apa yang sudah aku lakukan." Taka menatap Hiro dengan heran.

Hiro mendengus kesal, "Kalian lihat saja di berita teratas."

Mereka segera membuka ponsel dan mencari berita yang di katakan Hiro.

"Tadinya aku berniat pulang, tapi aku tidak bisa masuk. Karena wartawan berkumpul sangat banyak. Untung Ibu sedang ada di rumah nenek. Huh.... aku tidak tahu kalau Kak Taka bisa segila ini."

Takahiro Morita dan Toru Yamashita berkelahi memperebutkan seorang perempuan, Ai Fukuzawa, fotografer berbakat.

Di sana ada foto Taka memukul perut Toru. Ada juga foto Taka dan Ai sedang berciuman di balkon restaurant.

Foto Toru yang menggendong Ai. Itu adalah ketika Ai tertidur, dan Toru menggendongnya ke mobil.

Banyak komentar negatif yang menyatakan bahwa Taka merebut tunangan Toru. Entah dari mana mereka bisa mendapatkan kabar perjodohan Toru dan Ai.

Ada banyak yang berkomentar tentang Ai. Bahwa Ai hanya merusak ketenaran yang sedang OOR raih.

Taka diam menatap ponselnya sendiri. Ia tidak begitu peduli tentang dirinya. Sekarang yang ada di kepalanya adalah, bagaimana dengan Ai?

"Wahh.... Mori-chan, kau luar biasa." Tomoya dan Ryota menatap Taka. Mereka tahu kalau Taka menyukai Ai. Hanya saja mereka tidak menyangka akan mendapati berita menghebohkan seperti ini.

Toru menghela nafas, ia menatap Taka yang masih saja menunduk menatap ponsel. "Kita beruntung karena Ai sedang tidak ada di Jepang."

"Kak Toru mengenal cewek itu?" Hiro bertanya.

Toru mengangguk.

"Kita semua mengenal Ai-san." Ryota menjaskan.

Ddrrtt ddrrtt...

Ponsel Toru bergetar.

Toru menatap ponselnya, lalu ia mengangkat wajahnya dan melihat mereka. "Kita akan habis, Taka.... kakaknya Ai menelepon." Toru berdiri untuk mengangkat telepon dari Rei, kakak Ai.

Taka tidak bisa berkata-kata.

Ai-Taka (OOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang