14

210 18 0
                                    


"Ai..." panggil Mommy.

"Iya Mom."

"Toru sudah menunggu di depan."

Mendengar hal itu, Ai segera bergegas keluar dari kamarnya. Langsung berpamitan dengan Daddy dan Mommy nya. Lalu menemui Toru di depan.

---

"Kenapa kau menjemputku?"

"Ada pemotretan yang harus kau lakukan."

"Sepagi ini?"

"Hm. Kita harus menjemput Taka lebih dulu."

Ai terdiam.

"Kau tidak keberatan bukan?"

Ai menggeleng.

---

Taka melihatnya. Taka memperhatikannya. Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia memang menyukai Ai.

Taka duduk di panggung. Mereka sedang check sound.

Pagi tadi. Ketika Toru menjemputnya seperti biasa. Ia melihat Ai ada di sana. Duduk di sebelah Toru. Taka hanya menyapa Ai sekedarnya. Lalu ia sibuk sendiri dengan ponselnya.

Selama pemotretan pun, Taka hanya bisa bersikap profesional. Ia tidak ingin masalah pribadinya mengganggu pekerjaannya.

"Kau sangat menyukainya?" Toru berkata lirih di sebelahnya. Tatapannya fokus dengan gitar miliknya.

Taka mengernyit bingung.

"Kalau kau begitu menyukainya, kenapa tak kau ambil dia? Aku bisa melepaskannya." Ucap Toru lagi.

Kini Taka tahu apa yang sedang Toru bicarakan. Dia membicarakan tentang Ai.

"Aku bukan orang baik."

"Kalau kau tidak mencobanya. Kau tidak akan pernah menjadi baik."

---

"Kau masih di sini?" Taka melihat sekeliling. Tidak ada siapa-siapa kecuali ia dan Ai.

"Aku baru selesai memindah data, dan mempersiapkan untuk konser lusa." Jelas Ai.

"Foto-fotomu bagus. Aku sudah melihatnya."

"Ya, terima kasih."

"A-chan..." panggil Taka.

Ai mendongak menatap Taka. Sudah lama Taka tidak memanggilnya seperti itu. Ia ingin mengatakan bahwa ia sangat merindukannya. Ia sangat merindukan Taka yang seperti ini.

"A-chan... aku mencintaimu. Itulah yang selalu ingin aku katakan ketika melihatmu."

"Taka... aku-..."

"Tapi itu tidaklah penting. Mulai sekarang, anggap saja kita tidak pernah bertemu di Amerika. Anggap saja hari itu tidak pernah ada. Kita hanya sebatas rekan kerja. Dan setelah itu kita hanya akan menjadi dua manusia asing."

"Taka..." Ai meraih lengan Taka. "Aku mencintaimu."

"Aku tidak lagi percaya cinta, Ai-san." Taka melepaskan cekalan tangan Ai di lengannya. Lalu ia benar-benar pergi meninggalkan Ai sendiri.

---

Toru mencari Ai kemana-mana. Seharusnya Ai ada di ruang peralatan. Terakhir kali Toru melihatnya, Ai sedang memindah data di kamera ke komputer.

Toru bertanya ke beberapa staf. Tidak ada yang melihat Ai.

Dikejauhan, ada Taka yang sedang berlari memutari lapangan dengan sambil berteriak tidak jelas.

Ai-Taka (OOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang