Hari yang selama ini ditakuti oleh Yoona akhirnya datang juga.
Ya, hari pernikahannya. Di musim panas dimana semua orang sibuk pergi mencari tempat liburan sepanjang musim, Yoona dan keluarganya sibuk mempersiapkan pernikahan untuk Yoona dan Choi Siwon.
Seperti pertunangan sebelumnya, Yoona hanya mengundang Jessica. Satu-satunya teman yang dia percaya dan juga Donghae. Sahabat baik Siwon.
Jujur saja saat ini, Yoona merasa seperti berada di dalam mimpi. Dia melihat pantulan tubuhnya yang dibalut gaun pernikahan dalam cermin. Terlihat cantik, menawan, dan mengagumkan. Seperti seorang putri dari kisah dongeng di buku cerita semasa kecilnya. Mimpi masa kecil itu kini terwujud.
Ekspresi seperti apa yang harus dia tunjukan?
Bahagia?
Atau malah sedih?
Dia menikah dengan laki-laki yang dicintainya,
Namun faktanya laki-laki itu tidak mencintainya sama sekali.
Menyakitkan memang, ketika selama ini kau hanya mencintai seseorang dan tidak mendapat balasan dari orang tersebut. Dari lebih jutaan wanita di dunia ini kenapa harus seorang Im Yoona yang merasakannya? Mencintai Siwon sendiri, mengejar Siwon sendiri, berdoa setiap harinya tanpa henti agar Siwon bisa melihatnya walaupun hanya sekali.
"Yoona-ya, kau sudah siap?"
Aku melihat bayangan lain muncul di depan cermin. Bayangan itu adalah ibuku. Dia terlihat sangat bahagia hari ini, dan aku tak ingin membuat kebahagiaannya itu pudar.
"Ne eomma..." jawab Yoona seadanya. "Dulu saat ingin menikah dengan appamu, eomma juga sangat tegang. Tapi ketika melihat tidak ada keraguan darinya eomma yakin atas pernikahan kami."
Kedua orang tua Yoona memang memiliki ikatan tanpa cinta. Lebih tepatnya keduanya dijodohkan oleh orangtua masing-masing. Tapi seperti yang sering keduanya katakan pada Yoona, cinta dalam kehidupan mereka muncul seiring waktu. Oleh karena itu, Yoona harus belajar untuk menumbuhkan cinta dikehidupannya nanti bersama Siwon. Lebih tepatnya membuat Siwon mencintainya.
"Kajja kita pergi." Ajak Nyonya Im sembari menggenggam tangan putrinya.
Sungguh ingin Yoona berteriak kalau saat ini dia sedang tegang. Bisakah semuanya kembali ke awal cerita? Dimana semuanya baik-baik saja? Tapi akan sangat egois jika Yoona memikirkan dirinya sendiri seperti itu. Koreksi, dia tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Dia selalu memikirkan perasaan Siwon, perasaan Tiffany, apakah memang kebahagiaannya ini menyakiti dua orang yang saling mencintai itu? Jika difikir-fikir.... dia bagaikan tokoh antagonis disini.
Dia disana,
Dia terlihat tampan,
Dia juga terlihat tegang,
Choi Siwon...
Laki-laki yang memakai tuxedo putih itu tengah membenarkan bowtienya sambil berbincang-bincang dengan beberapa bridegroom yang salah satunya adalah Donghae.
Dia terlihat begitu tampan di mata Yoona yang berdiri jauh di pintu masuk gereja bersama ayahnya. Dengan hati yang berat Yoona mengikuti langkah kaki ayahnya, selangkah demi selangkah maju sambil berdoa dan berharap kalau pernikahan ini akan bertahan lama. Dia ingin terus berada disisi Siwon, dan dia berharap Siwon akan mencintainya seiring berjalannya waktu. Meskipun itu akan membutuhkan waktu yang lama, Yoona akan menunggu dan terus berusaha untuk membuat Siwon mencintainya.
"Maafkan aku Tiffany, aku bersikap egois seperti ini...."
Terlintas perkataan itu di benaknya. Kini bagaimanapun caranya, waktu tidak bisa diputar kembali. Tiffany sendiri yang memilih pergi dan meninggalkan Siwon. Oleh karena itu Yoona bisa menjadikan momentum tersebut untuk membuat Siwon mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember That
Random> COMPLETED < BEWARE SAD ENDING Remember that, in the end of winter you hurt me, I promise I would love you forever. I let you go for your happiness. -unknown. Only guilty lingering me if I remember about you. -unknown. Just a reverenge that mak...