17. Remember That [LAST CHAPTER]

1.7K 97 7
                                    

Di sebuah ruangan serba putih dimana seorang gadis berbaring lemas di atas ranjang, seorang laki-laki masuk ke dalam ruangan itu dan duduk di kursi yang berada disamping ranjangnya.

Laki-laki itu bernama Lee Donghae. Dan gadis yang dipandanginya saat ini tak lain adalah Im Yoona.

Sudah tiga hari Yoona dirawat di rumah sakit setelah percobaan bunuh dirinya. Meskipun dokter mengatakan kalau kondisi Yoona semakin hari semakin membaik, tetapi pihak rumah sakit belum memperbolehkan Yoona untuk pulang karena beberapa prosedur dan perawatan yang belum selesai.

Dan selama tiga hari itu pula Donghae selalu Setia menemani Yoona ditengah kesibukannya di sekolah yang mulai memasuki minggu ujian.

Sesaat setelah Donghae mengganti bunga di vas yang berada diatas nakas, Yoona sadarkan diri dan menemukan Donghae yang duduk disampingnya.

"Kau baru bangun?" tanya laki-laki itu pada Yoona yang kini mengganti posisi tidurnya menjadi duduk bersandar pada kepala ranjang.

Perempuan itu hanya bergumam menandakan jawabannya adalah 'iya'. Mata Yoona beralih pada selang infus yang tersambung pada urat nadinya. Di tangan yang sama, ada bekas sayatan disana yang masih segar diingatan Yoona kalau ia yang membuat sayatan tersebut.

Memikirkan sayatan yang berdasar pada percobaan bunuh diri membuatnya kembali memikirkan Siwon. Kenapa Tuhan tidak, menghapus perasaan Yoona terhadap laki-laki itu? Kenapa Tuhan tidak memberikannya pelajaran bahwa mencintai itu tidak harus memiliki tetapi membiarkan orang yang kita cintai dalam kehidupan yang berbahagia? Walaupun tak harus bersama.

"Mau sampai kapan kau begini?" Tanya Donghae. Yoona menatap laki-laki itu dengan pandangan sayu. "Mengharapkan laki-laki yang tidak mencintaimu Yoon? Lebih baik kau ceraikan saja dia, dan memberiku kesempatan untuk merawatmu dan juga bayimu. Aku akan menikahimu dan mengakui bahwa anak yang kau kandung adalah anakku. Kita bisa memulai hidup yang barukan?"

Bagi Yoona tak ada kata jemu mendengarkan pernyataan cinta dari Donghae. Dia tidak pernah muak mendengar semua penuturan rasa cinta dari laki-laki tampan di hadapannya saat ini. Tetapi bagaimanapun juga dia tidak bisa menerima perasaan tulus milik Donghae.

Karena pertama, ada perempuan yang lebih pantas mendapatkan cinta dari laki-laki bernama Lee Donghae itu. Dan perempuan itu adalah Jessica Jung. Jessica Jung yang sampai saat ini masih Yoona anggap teman baiknya. Jessica Jung yang sampai saat ini tak pernah lepas dari pikiran Yoona karena ketulusan cintanya pada Donghae. Dan Yoona yakin, Jessica adalah perempuan yang tepat untuk dicintai oleh Donghae. Bukan dirinya.

Kedua, sejak awal Yoona tidak pernah memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat kepada Donghae. Baginya, Donghae adalah teman yang baik dan berharga bagi Yoona.

"Donghae-ya," panggil Yoona. "Kau tahu? Kau terlalu baik untukku. Aku tidak bisa mencintai orang lain karena hatiku hanya untuknya." Yoona tersenyum miris.

Di jarak yang sedekat ini Yoona bisa melihat kedua tangan Donghae terkepal erat. Dia tahu kalau laki-laki itu tidak terima akan perkataannya. Tetapi harus bagaimana lagi? Yoona tidak bisa membohongi perasaannya. Dan inilah kenyataan yang harus ia utarakan.

"Aku bodoh ya? Aku masih mencintainya meskipun dia menyakitiku, aku bahkan kehilangan sahabat terbaikku karena tidak tahu fakta bahwa orang yang dia sukai malah menyukaiku."

"Yoona,"

Perempuan bermarga Im itu menggenggam tangan Donghae dengan hangat dan membuatnya tidak melanjutkan perkataan yang seharusnya ia katakan.

"Donghae, belajarlah mencintai Jessica. Dia mencintaimu. Dia sangat mencintaimu. Berilah dia kesempatan,"

"Tapi... "

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang