09. Honeymoon (1)

1.5K 109 7
                                    

{Play the video on multimedia}

Matahari yang menyorot ke kamar hotel Yoona dan Siwon membuat salah satu diantara mereka terbangun. Dan orang itu adalah Siwon. Sepertinya ia terlalu kelelahan kemarin sampai ia lupa kalau terbangunnya dia di pagi hari ini menandakan kalau sehari sudah berlalu begitu saja.

Mata Siwon mengedar ke penjuru ruangan dan menemukan Im Yoona tengah tertidur pulas di sofa besar tepat di hadapannya dengan selimut yang menutupi seluruh bagian tubuhnya kecuali kepala. Beberapa detik kemudian Siwon tersadar bahwa ia lupa akan janjinya untuk menunjukkan Osaka meskipun hanya sebatas sekitaran hotel saja. Rasa penyesalanpun tergambar jelas di wajah Siwon karena kini ia meruntukki nasib perempuan tak bersalah itu yang masih damai di dunia mimpi.

Dengan segera Siwon bangkit dari tempat tidur dan menyadari kalau ia tidur dalam posisi bersih dan pasti itu semua berkat Yoona. Gadis ini memang benar-benar sesuatu. Ia merawat Siwon bagaikan seorang suami sungguhan meskipun ia tahu sendiri Siwon tak pernah mengulurkan tangannya untuk seorang gadis seperti Yoona.

Kini Siwon berdiri di hadapan Yoona dan mengamati wajah gadis itu baik-baik.

"Jujur saja Im Yoona, kau cantik. Sangat cantik dan baik hati. Kau tahu selama ini aku tak pernah mengulurkan tanganku untuk kau gapai, tapi mengapa kau begitu baik padaku? Kau masih memperlakukanku layaknya seorang istri yang begitu menyayangi suaminya?" Gumam Siwon.

Ia yakin suaranya kini bagaikan serangga. Tak ada seorangpun yang dapat mendengarnya kecuali dirinya sendiri. Siwon melangkah mundur ketika tubuh Yoona perlahan bergerak. Sepertinya gadis itu terbangun.

"Siwon-ah?" Gumam gadis itu sambil mengubah posisinya jadi duduk. "Kau sudah bangun? Kenapa tidak membangunkanku?"

Namun tak ada satu katapun yang keluar dari mulut Siwon. Laki-laki itu hanya tersenyum. "Terimakasih Yoona..."

Gadis yang baru terbangun itu hanya berkedip sambil mencerna satu persatu perkataan Siwon. Terimakasih? Untuk apa? -pikirnya.

"Aku akan membersihkan diri dulu. Setelah ini aku ingin menepati janjiku padamu untuk berkeliling Osaka. Bersiaplah." Kata Siwon.

Ternyata laki-laki itu tak lupa. Sejak semalam Yoona selalu memikirkan apa yang dijanjikan oleh Siwon namun sepertinya esok hari laki-laki itu akan lupa. Tentu saja hal itu membuat Yoona senang bukan main.

Setelah Siwon hilang di balik pintu kamar mandi, Yoona mencari pakaian terbaiknya untuk pergi berjalan-jalan bersama Siwon. Apakah ini tandanya kalau laki-laki itu sudah membuka hatinya? Entahlah.

Hanya Siwon dan Tuhan yang tahu.



.



.



.
"Lihatlah, sakura berguguran." Ujar Siwon.

Mereka kini menyusuri sebuah taman tak jauh dari hotel. Taman tersebut dipenuhi oleh banyak tanaman dan salah satu jalan setapaknya dihiasi oleh jejeran pohon sakura yang tepat pada musim ini tengah berguguran. Senyuman Yoona terhias sangat cantik. Gadis itu berlari kecil menyusuri jalan tersebut sambil menikmati gugurnya daun dengan mata terpejam. Hatinya seolah berbunga meskipun kini seluruh tanaman tengah menggugurkan mahkotanya, di dalam hatinya ia berharap semoga perasaan ini selalu ada dan abadi di hatinya.

Perasaan yang melambangkan kebahagiaan yang Siwon berikan padanya. Seperti sebelumnya, hanya sedikit saja perhatian yang Siwon berikan sudah membuatnya bahagia.

"Hati-hati! Kau hampir menabrak orang!" Ujar Siwon yang menyusul langkah kaki Yoona. Sebuah kekehan kecil lolos dari mulut Siwon melihat betapa kekanakannya gadis ini.

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang