09. Honeymoon (4)

1.3K 91 3
                                    

Fajar telah menyingsing dan sinarnya memasuki bilik kamar penginapan termasuk kamar yang disewa oleh Siwon. Sepasang mata tengah mengerjap-ngerjap berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya tersebut. Ia merasa seluruh tubuhnya hangat dan ia tersadar bahwa sebuah handuk yang setengah basah berada di dahinya.

Im Yoona baru menyadari bahwa ia terbangun dalam posisi yang membuat jantungnya berdetak sangat kencang. Pasalnya Choi Siwon tertidur disampingnya dengan posisi memeluk tubuh gadis tersebut. Ia baru sadar bahwa semalam ia merasa kedinginan dan Siwon dengan sepenuh hati merawatnya. Dalam suasana diam seperti ini Yoona tersenyum.

Wajah Siwon tepat berada diatas kepalanya. Dagu dari laki-laki tersebut sejajar dengan kedua maniknya. Dari posisi yang seperti ini ia dapat melihat wajah damai Siwon saat tertidur. Ia berdoa Siwon tak cepat bangun agar ia bisa lebih lama melihat wajah tampan tersebut. Namun apa yang didoakan Yoona tidak terkabul karena beberapa detik setelahnya Siwon mulai meregangkan otot-ototnya dan mulai terbangun.

"Mianhae." Itulah kata pertama yang diucapkan oleh Siwon. "Maaf karena memelukmu sewaktu tertidur. Tubuhmu terus menggigil sepanjang malam jadi... tidak ada pilihan lain."

Hati Yoona merasa lebih tenang karena penjelasan Siwon. Laki-laki ini begitu lemah lembut terhadapnya. Inilah satu dari banyak sifat Siwon yang disukai olehnya.

"Tidak apa Siwon-ah, justru aku berterimakasih padamu." Yoona segera bangun dari posisi tidurnya dan berjalan kearah meja rendah dimana ia meletakkan tasnya.

"Baiklah kalau begitu. Lebih baik kau mandi terlebih dahulu, aku akan memesan layanan kamar untuk mengantar sarapan. Setelah itu kita segera kembali ke hotel."

Yoona segera bersiap dan menuju ke kamar mandi sedangkan Siwon merapikan kantung tidur lalu pergi menuju resepsionis untuk menyiapkan sarapan serta registrasi akhir untuk check out.

Sejujurnya Siwon tak tahu jika semalam ia bisa tertidur disamping Yoona. Apakah karena ia mengantuk sembari mengompres Yoona? Bisa jadi. Tapi ia tidak menyesali apa yang dilakukannya karena gadis itu tak masalah akan hal tersebut.

Jika saja Yoona adalah kekasihnya mungkin rasa canggung karena tidur bersama tidak akan ada. Tapi setelah berpikir cukup lama Siwon menyadari bahwa Yoona adalah gadis yang dijodohkan dengannya.

"Aku tidak boleh merasa canggung padanya. Aku harus membuat perjodohan ini berjalan dengan baik"

___

Setelah menikmati sarapan mereka, Siwon dan juga Yoona pergi menuju stasiun minaa untuk kembali ke Tokyo. Tepatnya kembali ke hotel dimana pertama kali mereka menginap. Untung saja sistem pengamanan di hotel mereka sangat canggih sehingga meskipun keduanya pergi meninggalkan hotel untuk wisata dalam waktu lama, barang-barang yang mereka tinggalkan tidak akan hilang.

"Aboeji menyuruh kita untuk datang ke acara kantornya malam ini. Apa kau bisa ikut?"

"Tentu. Memangnya dimana acara tersebut berlangsung?"

"Disalah satu convension center di Tokyo. Aboeji juga menyewakan mobil serta supirnya sebagai transportasi kita kesana."

Ayah dari Siwon memiliki perusahaan cabang di Tokyo, dan kini perusahaan tersebut tengah merayakan keberhasilan perusahaan mereka menembus pasar Asia. Akan sangat menyenangkan jika Yoona bisa menghadiri acara dari ayah mertuanya tersebut.

"Namun... pakaian apa yang harus kita kenakan nanti malam? Pasalnya aku tidak membawa pakaian formal" gumam Yoona.

"Tenang saja, sebentar lagi aboeji akan mengirimkan pakaian untuk kita. Lebih baik kita berkemas dulu agar tak terlalu lelah untuk penerbangan kembali ke Seoul."

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang