09. Honeymoon

1.5K 107 12
                                    

"Selamat Yoon, kau menjadi siswi dengan nilai terbaik." Ucapan selamat tersebut berasal dari Jessica.

Hari ini adalah hari terakhir dimana mereka bertemu karena libur panjang sudah menanti. Kenaikan kelas. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, dan perpisahan sepertinya sudah mendekat pada Yoona dan juga Siwon.

"Gomawo, kau juga... nilai bahasa asingmu sempurna. Aku jadi iri."

"Haha, biasa saja. Oh iya, libur panjang ini kau akan pergi berlibur kemana?" Tanya Jessica. "Aku? Hm, ibunya Siwon sudah memesankan tiket ke Osaka."

"Mwo??? Are you two going to get some honeymoon?" Jerit Jessica dengan menggunakan bahasa inggris. Untung saja saat itu kondisi ruang aula sudah sepi. Hanya ada beberapa orang yang sibuk dengan urusan masing-masing.

"Yak! Apa kau akan menyebarkan rahasia kita?" Tanya Yoona. Masalah rahasia adalah masalah pernikahan. Sampai saat ini semuanya baik-baik saja, tidak ada yang tahu kalau Yoona dan Siwon adalah sepasang suami istri.

"Hehehehe... maaf, jadi.. bulan madu?" Tanya Jessica lagi dengan nada pelan dan sedikit menggoda Yoona.

"Bisa dikatakan seperti itu" jawab Yoona malu-malu. Sungguh tidak pernah terlintas dibenaknya kalau ia akan pergi liburan ke luar negeri bersama Siwon. Catat, hanya bersama Siwon.

"Akan ada banyak hal yang kalian bisa lakukan." Tanggap Jessica. "Mungkin dengan kondisi hanya kalian berdua di negara asing, hubungan kalian bisa makin dekat."

Jika apa yang dikatakan oleh Jessica menjadi kenyataan, Yoona akan sangat bahagia. Kebahagiaannya akan menjadi utuh, menjadi istri dari cinta masa kecilnya, dan juga dicintai oleh lelaki tersebut.

"Aku berharap apa yang kau katakan bisa menjadi kenyataan." Ucap Yoona yang hampir tak terdengar. Namun, gadis blasteran disampingnya bisa mendengar hal tersebut.

"Hey, jika kau berusaha pasti ada jalan." Jessica kini merangkul Yoona dan memberikan gadis itu senyuman penyemangat. "Ngomong-ngomong kapan kau akan berangkat?"

"Lusa..."

.

.

.

.

.
"Siwon-ah, Yoona-ya... hati-hati disana. Jangan lupa untuk menghubungi eomma ketika sudah sampai."

Begitulah pesan dari nyonya Choi ketika mereka sampai di bandara, setengah jam lagi penerbangan menuju Osaka akan lepas landas.

"Ne eomonim..." jawab mereka bersamaan.

Nyonya Choi mendatangi Yoona dan mengelus pipi menantunya itu. "Yoon, tolong jaga diri baik-baik. Pastikan kalian berdua kembali dengan selamat dan juga dalam kondisi baik-baik saja."

Yoona mengangguk sedangkan Nyonya Choi mengalihkan pandangannya kearah anak laki-lakinya.

"Eomonim aku akan ke kamar kecil dulu..." Yoona mempermisikan diri untuk pergi dan meninggalkan pasangan anak dan ibunya sendiri.

"Siwon-ah..."

"Hm?"

"Tolong jaga Yoona baik-baik, perhatikanlah dia dan berikanlah dia kasih sayangmu." Siwon hanya menatap ibunya dengan pandangan aneh. "Dengar Siwon-ah, eomma tahu kau tidak pernah menerima pernikahan ini karena kau memiliki perempuan lain, tapi.... eomma mohon berikan Yoona kesempatan untuk mendapatkan apa yang kekasihmu dapatkan darimu."

"Eomma merancang perjodohan ini bukan karena eomma tak sayang padamu, tapi karena eomma sayang dan sangat memperhatikan masa depanmu oleh karena itu eomma memilih Yoona untuk menjadi pendampingmu. Dia gadis yang baik dan juga setia. Jadi eomma mohon Siwon-ah...."

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang