Chapter 7 - Kemah 5 hari?

1.8K 136 3
                                    

"Weh Zid, lo ada kabar kapan kita rapat osis lagi?" Tanya Steffi saat Zidny masuk ke kelas dengan perhatian yang tertuju pada benda tipis berbentuk persegi panjang.

Dan respon Zidny hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak tahu apa-apa.

Steffi mendengus kesal setelah ia hanya mendapat respon gelengan kepala dari Zidny.

"Is, Zid. Lo liat apa sih?" Rasa penasaran Steffi mulai memuncak dan akhirnya ia merampas handphone Zidny. Sedangkan Zidny langsung memaki-maki sahabatnya itu.

Alis Steffi terangkat setelah melihat apa yang ada di handphone Zidny saat ini.

"Zid, ini (namakamu) sama Karel kan?"

Zidny mengangguk, "Romantis kan?"

"Iy-, ah enggak, biasa aja." Ujar Steffi.

"Halah, dalam hati lo pasti bilang, OMG kapan gue digituin sama doi, ya kan? Ngaku lo!" Tuduh Zidny sambil menunjuk Steffi.

"Ah elah, lupain aja ."

"Btw, Iqbaal suka sama (namakamu) ya?" Lanjut Steffi kemudian meletakkan handphone Zidny di mejanya.

"Kayaknya sih iya, gue gak terlalu tau juga sih. Emang kenapa?" Tanya Zidny kembali.

"Lo masih suka sama Iqbaal?" Kemudian direspon anggukan oleh Zidny.

Steffi menghela napasnya kemudian menjitak dahi Zidny, "Lo pea atau apa sih? Lo udah ada bukti gini, harusnya lo manfaatin buat bikin Iqbaal jauhin (namakamu)!"

Zidny seperti baru saja mendapat ide setelah ceramah konyol dari seorang sahabatnya, "Lo bener juga, kenapa gue gak 'ngeh' ya?

"Lo sih pea!" Tukas Steffi dengan muka tanpa dosanya.

"Wanjer lo."

***

"Ekhem, ciee, dapat bunga dari siapa lagi tuh?" Goda Raffy sembari menaik-turunkan alisnya.

"Dari Aa Iqbaal ya?" Ucap Bagas ikut menggoda (namakamu).

"Dari penggemar gue." Ucap (namakamu) santai kemudian meletakkan bunga pemberian Karel di dalam lacinya.

"Wis, ngeri juga lo ya, banyak pens kayak gue." Ujar Bagas dengan senyum percaya dirinya.

"Ye, lo mah menang di tengilnya doang!" Ucap Dianty sembari mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya.

"Halah, tengil-tengil gini ganteng kan Dant?" Jawab Bagas sembari merapikan rambutnya dan menaik turunkan alisnya.

"Iyain aja biar seneng." Ucap Dianty dengan suara yang pelan namun masih bisa didengar oleh Bagas.

"WHAT GUYS! AKHIRNYA DIANTY MY LOPE LOPE NGAKUIN KEGANTENGAN GUE!" Teriak Bagas sembari meloncat-loncat dan memeletkan lidahnya didepan Raffy. Spontan semua temannya langsung memberinya sorakan.

"Aih, dikasih sorakan. Kalo gue sih malu ya." Sindir Raffy sambil memainkan pulpennya.

"Sirik aja lo, nyet!" Ujar Bagas.

"Selamat siang anak-anak!"

***

"Oi! Anak OSIS disuruh kumpul sama Karel pulang sekolah di McD!" Teriak Aldi kemudian meletakkan setumpuk buku tulis di meja guru.

"Nih, buku lo. Ambil sendiri." Lanjutnya lalu mengambil bukunya yang ia sudah ia pisahkan.

Dan 1 detik kemudian, penghuni kelas XI IPA 1 menyerbu Aldi. Eh ralat, menyerbu meja guru untuk mengambil buku mereka.

Victim of Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang