Chapter 27 - Perjuangan

1.4K 106 0
                                    

Hanya wajahmu yang terukir di dalam hatiku
Abadi dan takkan pernah terganti
Hanya kaulah cinta dalam hidupku
Meskipun langit tlah memisahkan cinta kita
Aku kan selalu untukmu
Cintamu akan selalu bersemi di hidupku
Cinta Dalam Hidupku-Rossa

Ruang inap (namakamu), 15.21

"Eh curut bangun! Lo kagak kasian sama gue yang tiap malam kesepian gara-gara gak ada spam chat dari lo?" ucap Aldi yang tengah duduk di kursi samping ranjang (namakamu).

Ia menjaga (namakamu) sendirian saat ini. Alwan dan Ari sedang ke masjid untuk melaksanakan ibadah salat Asar.

Aldi terus menatap (namakamu) untuk menunggu omelan darinya. Tapi, jangankan omelan, buka mata saja tidak.

Aldi meletakkan wajahnya di atas tangan kanan yang ia jadikan tumpuan di atas ranjang, "Bangun dong, (nam). Disini masih banyak yang butuh lo. Disini masih banyak orang yang jadiin lo sumber semangatnya. Termasuk gue. Lo emang mimpi apaan sih? Betah banget. Apa perlu gue siram pake air kayak pas SMP dulu?" kata Aldi lalu tersenyum tipis.

Ceklek

Aldi langsung mengalihkan pandangannya ke daun pintu yang baru saja dibuka.

"Eh lo, gue kira siapa tadi," ucap Aldi ketika melihat Ari dan Alwan yang muncul dari balik pintu.

"Lo kira gue siapa? Dokter yang bawa suntikan yang sewaktu-waktu bisa nyuntik lo kapan aja?" tukas Ari lalu terkekeh.

Aldi memutar bola matanya dan memutar badannya kembali menghadap (namakamu), "Candaan lo garing banget, Ri. Sumpah,"

"Padahal gue cuma mau ngecairin suasana doang. Serba salah banar hidup gue," cicit Ari lalu memanyunkan bibirnya.

Alwan terkekeh kemudian menepuk pundak Ari berulang kali, "Tenang bro! Lawakan lo memang bagus, tapi kurang lucu,"

Ari menghempaskan tubuhnya di sofa lalu memainkan ponselnya, "Sa ae lu, Wan. Pokoknya kalau nanti gue jadi komika terus lawakan gue selalu berhasil, gue bakal masukin lo berdua di daftar orang yang ngeremehin gue,"

Alwan duduk di samping Ari sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, "Ya sudah sih, Ri. Baperan amat lu,"

"Ari kan gitu. Udah baperan, suka laperan lagi. Tapi gue heran, badannya gak gemuk-gemuk," celetuk Aldi yang dihadiahi tatapan malas dari Ari.

"Eh, tadi ada dokter Gab yang masuk gak?" tanya Alwan.

Aldi menggeleng, "Gak ada dokter ataupun suster tadi masuk," jawabnya.

Alwan mengangguk lalu melirik jam tangannya, "Harusnya sekarang jadwalnya Dokter Gab mantau perkembangannya (namakamu),"

"Entahlah, mungkin bentar lagi datang," ucap Aldi yang dibalas anggukan dari Alwan dan Ari.

Ari mengarahkan kamera ponselnya ke arah (namakamu) dan Aldi yang masih duduk di sisi samping ranjang pasien, tentunya menggunakan kursi lipat.

Setelah mengambil gambar itu, ia langsung mempostingnya di instagram.

Ariirhamm
1d

*foto yang tadi*

❤5 likes

Cepat sembuh sayangnya kita semua. Bangun dong! Gak kangen gue kah yang?😭

Tag: @(namakamuuu).a @mr.siregar14 @alwanrasyid

Tok tok tok
Ceklek

Ketiga insan tadi sontak menengok ke sumber suara, ternyata dokter yang dimaksud Alwan datang. Ia memberikan senyum tipis lalu berjalan menuju ranjang pasien. Aldi cukup tahu diri sehingga ia beranjak dari duduknya dan mempersilakan dokter yang dipanggil Alwan dengan panggilan Dokter Gab tadi memeriksa keadaan sahabatnya.

Victim of Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang