Chapter 2 - Iqbaal mulai aneh?

3.2K 220 0
                                    

Selasa, 9 Januari 2018

Adzan subuh mulai berkumandang, itu tanda agar semua umat muslim harus menjalankan salah satu kewajibannya yaitu salat subuh.

Tring tring

"Line? Iqbaal? Tumben." Ucap (namakamu) saat melihat notifikasi line dari Iqbaal.

Iqbaal.dr

Hai (namakamu) cantikk:) bangun gih, salat subuh. Ntar telat loh😌 04.57

(Namakamu) mengernyitkan dahinya, ia berfikir ada yang tidak beres dengan Iqbaal hari ini.

Iya, ini udah mau siap2 salat subuh kok. Lo kesambet apaan Baal? 04.57

Ga kesambet apa2 kok:) 04.57

(Namakamu) hanya membaca line terakhir dari Iqbaal. Ia langsung meletakkan handphonenya dan bergegas mengambil air wudhu.

***

(Namakamu) sudah memakai pakaian rapi dan siap untuk sarapan pagi. Tapi, 1 notifikasi line kembali menghentikan langkahnya.

"Iqbaal lagi? Nih anak maunya apa sih?"

Iqbaal.dr

(Nam), gw jmput ya? 06.18

"Eh buset, nih anak lagi banyak bensin atau apa?"

Maaf ya, gw berangkat sama adek gw hari ini. 06.19

GUE GAK TERIMA PENOLAKAN😊 06.19

Eh buset sejak kapan lo maksa gw? 06.19

Gw otw rumah lo. 06.19

(Namakamu) terperanjat, ia langsung menggendong ranselnya dan bergegas menuju lantai bawah untuk sarapan.

"Lo kenapa kak? Ada setan yg kejar lo?" Tanya Kiki setelah mengoleskan selai kacang di rotinya.

"Iya, lo setannya." Ucap (namakamu) seraya mengambil 2 lembar roti.

"Hus, kak." Tegur bundanya. (Namakamu) hanya menyengir tak jelas.

Kiki tertawa, "mampus lo kak, dimarahin bunda."

"Udahlah, bunda gak marahin kakak kok. Yaudah cepetan habisin sarapannya." Ucap bundanya kemudian semuanya sibuk dengan sarapannya masing-masing.

Tin tiin

"Mampus, Iqbaal udah datang." Batin (namakamu).

"Biar bunda aja yang keluar." Ucap Bundanya kemudian berjalan menuju pintu utama rumah ini.

"Eh dek, gue duluan ya." Ucap (namakamu) setelah meneguk susunya sampai habis.

"Lah, jadi gue sama siapa?" Tanya Kiki bingung.

"Cari temen gih. Yah, kakak berangkat dulu ya." Ucap (namakamu) kemudian menyalimi tangan ayahnya.

"Assalamualaikum." Ucap (namakamu) kemudian mengambil sepatu sekolahnya dan berlari menuju ruang tamu.

"Eh kakak udah datang, nih temennya udah nunggu." Ucap bundanya saat ia memasuki ruang tamu.

"I-iya bun. Kakak pakai sepatu dulu." Ucap (namakamu) sambil mengikat tali sepatunya.

Victim of Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang