7

355 53 0
                                    

@ Perpustakaan Sevit

Yuta dan Taeyong sedang berada di perpustakaan. Mereka sudah diam disini sejak istirahat tadi.

"Yut, siang ini selesai nggak?" tanya Taeyong ke Yuta yang sedang asik mengedit banner.

Yuta meregangkan badannya, "tinggal si Jennie sama Hoshi. Siang ini bisa diprint. Tenang aja," katanya menoleh  Taeyong yang serius membaca buku.


"Lo mau olimpiade lagi? Kapan?" tanya Kasi 4 itu menyenderkan tubuhnya dikursi. "Sebulan lagi," jawab Taeyong singkat masih fokus dengan bukunya. Yuta hanya menganggukkan kepalanya mengerti.


Drrt...

Ponsel Yuta berbunyi. Dengan posisi masih bersandar di kursi, Yuta mengambil ponsel yang ia letakkan diatas meja.

LINE

Jihyo : Yut, dimana?


.

"Jihyo!" Sontak cowok itu menegakkan badannya setelah melihat pesan masuk dari Jihyo.

"Kenapa lo?" Taeyong yang merasa kaget itupun langsung bertanya ke Yuta.

"Ji-jihyo! Ngeline gue Tae!" jawabnya penuh semangat. Kegembiraan tergambar jelas di wajahnya.

Fokus Taeyong yang awalnya ke buku kini menjadi ke Yuta, "iya... terus Yut?" tanya Taeyong polos.

Yuta tak menjawab. Saking senangnya ia langsung membalas pesan itu.

Yuta : gue di perpus Hyo. Kenapa? :)

Tak lupa ia menambahkan smiley di akhir ketikannya.

Drrt...


Tak lama kemudian, pesan balasan dari Jihyo masuk.

Jihyo : wait ya, gue mau ke perpus

"Assa!!" Teriak Yuta sangat senang.

Untung saja saat ini tidak ada siapa-siapa di perpustakaan. Kecuali dirinya dan Taeyong. Jika tidak, Yuta pasti sudah diusir dari perpustakaan.

"Ta, gausah alay lo," sahut Taeyong menasihati.

"Ah anjir! Gue seneng banget Tae!" balas Yuta memeluk Taeyong sejenak. Taeyong hanya memandang temannya itu heran. "Kesambet apa nih anak," katanya lalu kembali fokus pada bukunya.



.

"Yuta di perpus. Kalau gitu gue ke perpus aja deh. Siapa tau gue bisa tenang diem di perpus."

Setelah mengetahui bahwa Yuta sedang ada di perpustakaan, Jihyo langsung berjalan menuju perpustakann.

"Hyo.."

Deg.

Suara yang begitu familiar di telinga Jihyo samar-samar terdengar dengan suara angin yang melintas. Suara itu menghentikan langkahnya kini. Suara langkah kaki itu semakin dekat ia dengar.

"Nggak Hyo. Pergi sekarang. Pergi!"

Tak ingin memperburuk suasana hatinya, Jihyo memutuskan untuk tidak menghiraukan panggilan itu. Ia melanjutkan langkahnya.

"Jihyo tunggu!"

Namun...terhenti karena kini tangannya ditahan oleh pemilik suara itu. Seseorang yang memiliki kenangan buruk di memori Jihyo. Seseorang yang tak ingin ia ingat dan ia lihat lagi.

Iya... Taeil. Suara itu adalah milik Taeil.

"Hyo... tunggu,"

Jihyo tak menjawab. Ia masih memalingkan wajahnya. Tak ingin melihat Taeil. Ia mencoba menarik tangannya, namun genggaman Taeil lebih kencang.

"Jihyo, please... jangan bersikap seakan-akan kita nggak saling kenal," kata Taeil masih menahan Jihyo.

Jihyo menundukkan kepalanya. Ia berusaha menahan air matanya. Entah mengapa air dengan mudahnya menyelimuti mata indahnya itu. Gadis ini mencoba mengendalikan dirinya.

"Kak, tolong lepasin tanganku," katanya setelah menarik napas panjang.




#


"Jihyo, kok lama ya Tae?" tanya Yuta mengkhawatirkan Jihyo yang tak kunjung datang. Taeyong hanya bereaksi seadanya dengan mengangkat bahu tak tau menau.



#





Taeil terdiam. "Oke... gue lepasin. Tapi seenggaknya liat kakak, Hyo," lanjutnya.

"Mau kakak apa lagi sekarang?" sahut Jihyo masih berusaha menyembunyikan isaknya.

Taeil akhirnya melepaskan genggamannya, membuat tangan Jihyo mendarat lemas. Ia lalu melangkah ke depan, sehingga kini ia berada di depan Jihyo.

"Hyo... liat kakak," pintanya pada Jihyo yang tak ingin melihatnya.

Meskipun sudah berusaha ditahan, airmata Jihyo tetap mengalir. Isakannya kini terdengar walau samar.

"Hyo..." ucap Taeil mencoba mendaratkan telapak tangannya di pipi Jihyo.

Plakk




Usahanya gagal karena tepisan dari tangan seseorang.

"Jangan pernah elo hapus air mata Jihyo pake tangan kotor lo itu."






###

Salfok ke Taeyong nih. Anak olimpiade cieeeee wkwk

Ayo ada yang bisa nebak itu tangan siapa? Wkwk

Stay tune yaa^^ -dewif

[#2 SEVIT SERIES] AS TIME GOES BYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang