12

295 60 3
                                        

@ Mobil Suga

"Kata Chanyeol bener, harusnya lo jangan pake celana itu," kata Suga membuat gadis itu menoleh.

"Kan celana panjang, lagian robekannya juga dikit," jawab Jihyo membela dirinya.

"Sama aja, lain kali jangan pake celana yang kaya gini. Pake yang biasa-biasa aja," lanjut Suga membuat Jihyo menatapnya aneh.

"Kakak lagi demam?" celetuk Jihyo polos.




"Demam? Hahahaha, gue nggak kenapa-kenapa elah," sahut Suga tertawa mendengar pertanyaan Jihyo.

"Gue lagi nggak sakit, gue cuma nggak mau lo ngeliatin kaki lo. Walaupun cuma dikit, gue khawatir," lanjutnya kali ini dengan intonasi suara yang lebih serius.

Jihyo mengangkat alisnya, menatap Suga dengan aneh.




"Udah makan?" tanya Suga melirik Jihyo yang masih menatapnya.

"U-udah," jawab Jihyo langsung memalingkan wajahnya.

Suga tersenyum tipis melihat wajah Jihyo yang kebingungan.

"Kita sebenarnya mau kemana sih kak?" tanya Jihyo melirik Suga.

"Anterin gue ke toko buku bentar,"

"Cuma ke toko buku harus ada yang nemenin?"

"Biar ada yang gue suruh bawain belanjaan gue," jawab Suga sembari membanting setir memasuki parkiran toko buku Toga Mas.

"Hah? Emang mau borong buku?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kak, mau buat apa sih? Beli buku resepnya banyak banget. Mau buka restoran apa gimana? Ini berattt!!" keluh Jihyo yang mengekori Suga dengan membawa 6 buku yang cukup tebal ditangannya.

"Bentar, ada 1 buku lagi. Nih!" Suga menaruh satu buku lagi ditumpukan buku yang dibawa Jihyo. Cowok itu lalu melangkah menuju kasir dengan senyuman geli diwajahnya.

Dengan wajah pasrahnya, gadis itu lalu menyusul Suga menuju kasir.

'Sumpah deh, otot gue bisa ngalahin ototnya si Seungcheol kalo begini!'

.

.

.

.

.

"Kak, tunggu!" teriak Jihyo meminta Suga yang sudah melangkah jauh di depan menunggunya. Belum habis, penderitaan Jihyo masih harus berlanjut sampai di parkiran.

Iya, gadis yang mengenakan sweater turtle neck berwarna maroon itu kini harus membawa dua kantong plastik yang berisi buku-buku resep makanan dengan halaman cukup tebal milik Suga.

"Lama banget sih lo!" balas Suga dari kejauhan berteriak. Diakhiri tawaan geli olehnya. Sepertinya ia berhasil mengerjai adik dari sahabatnya ini.

.

"Bawa barang belanjaan gitu aja lama banget lo," kata Suga ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

Jihyo mengipas-ngipaskan tangan ke wajahnya. Keringatnya bercucuran, seakan-akan ia baru saja melakukan workout. "Makasi banyak loh kak. Kayanya berat badanku udah turun 10 kilo," balas Jihyo dengan nada menyindir membuat Suga terkekeh kecil.

"Bagus dong kalo tu-"



Ucapan Suga terhenti ketika ia menoleh dan melihat gadis disampingnya itu sedang mengikat rambutnya ponytail. Suga melongo kagum, menelan ludah.

"Anjir," katanya dalam hati terpesona akan keindahan yang ia lihat barusan.

"Jadi laper, hm." Gumam Jihyo membuat Suga mengerjapkan matanya berusaha mengendalikan diri.

"Kak, makan dulu ya? Kakak yang harus traktir , kan udah aku bantu barusan," lanjutnya sembari memakai sabuk pengamannya.

"Iya iya," jawab Suga lalu memakai sabuk pengamannya, menyalakan mobil dan menginjak gas keluar dari area parkir toko buku Toga Mas menuju ke tempat selanjutnya.

.

.

"Martabak Big Boss?"

Itulah kalimat pertama Jihyo yang terucap saat Suga memakirkan mobilnya di pinggir jalan, tepat di seberang pangkalan Martabak Big Boss.

"Kenapa?" tanya Suga mematikan mobilnya.

"Engga... Aku, kakak sama Seungcheol sering kesini nongki bareng haha," jawab Jihyo tersenyum lalu melepaskan sabuk pengamannya.

"Ohhh," sambung Suga menganggukkan kepalanya mengerti.

"Pelan-pelan keluarnya, liat belakang biar ga ditabrak," kata Suga mengingatkan Jihyo.






"Eh tunggu!" Suga meraih tangan Jihyo cepat. "Nyebrangnya bareng-bareng. Banyak mobil," katanya membuat Jihyo menatapnya kagum.

"Yuk," mereka menyebrangi jalan sambil bergandengan tangan. Jihyo tersenyum  disela-sela langkahnya. Menatap punggung cowok didepannya itu.



"Eh sob, itu kak Suga bukan?" Celetuk Hanbin membuat Seungcheol dan Mingyu menoleh ke arah jalan raya.

"Sama cewe tuh," sambung Mingyu sambil menyeruput es tehnya.

"JIHYO!?" teriak Seungcheol kaget ketika melihat sahabatnya itu bersama Suga.

"Lah? Jihyo pacaran sama kak Suga? Kalah gercep dong lo Cheol, mana mesra banget mereka. Nyebrang aja saling gandengan tangan," seperti biasa mulut Hanbin nggak pernah bisa di kontrol membuat Seungcheol semakin bingung.



"Jadi Jihyo pacaran sama kak Suga?" kata Jungkook yang baru saja tiba.

.

.

.

.

.

Komennya jangan lupa~




[#2 SEVIT SERIES] AS TIME GOES BYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang