@ Ruang DS
Jungie terlihat sedang bertaut dengan laptop dan juga laporannya. Jihyo yang duduk disebelah Jungie juga sedang menghitung dana sesekali menulis di pembukuannya. Ruang DS kali ini tak seperti biasanya. Semuanya sedang sibuk dengan tugas masing-masing. Mengingat sudah H-1 Penobatan LOS. Para cowok sedang sibuk di aula memasang spanduk dan banner, tentunya dibantu oleh DOS (yang belum tau DOS itu apa baca Sevit Series dulu yah 😊).
Rosè tak terlihat bersama Jihyo karena ia masih berlatih di ruang musik bersama Chanyeol. Dahyun hari ini tidak sekolah, kakinya masih sakit. Mina dan Xiao sedang pergi mengurus konsumsi diantar Yunhyeong.
Sekolah lambat laun menjadi sepi. Karena murid-murid sudah beranjak pulang ke rumah. Hanya beberapa siswa yang memanfaatkan fasilitas wifi sekolah saja yang masih terlihat.
"Jung, kayanya gue harus nyari Seungcheol deh. Kalo gue tunggu disini, dia nggak akan muncul. Gue nyusul dia ke aula bentar ya? Nggak apa-apa kan gue tinggal sendiri?"
Jungie tersenyum, "nggak apa-apa lah Hyo. Udah buruan gih, keburu tuh anak ilang."
Jihyo tersenyum, setelah merapikan bukunya ia lalu melangkah keluar menuju aula.
.
"Eh Hyo! Mau kemana?" Rose berlari kecil menghampiri Jihyo yang baru saja keluar dari ruang DS.
Jihyo berbalik, tersenyum melihat Rose. "Udah selesai latiannya?"
"Udah nih. Eh, lo mau kemana?" lanjutnya.
"Mau ke aula nih, nyari Seungcheol. Gue mau minta struk belanjaannya dia yang tadi siang. Biar bisa langsung gue catet," jelas Jihyo.
"Mau gue anterin?"
Jihyo menggeleng, "gausah. Gue aja sendiri. Lo istirahat aja dulu, sekalian nemenin Jungie tuh didalem. Dia sendirian," jawab Jihyo.
Rose mengangguk mengerti, " okedeh. Tapi kalo butuh bantuan, Line gue ya?"
Jihyo mengangkat kedua jempolnya, "okidokiyo!" Lalu beranjak meninggalkan Rose.
.
."Woi!! Kenapa lo? Kusut bener muka lo, kaya tali layangan gue yang nyangkut di rumah pak RT kemaren," sapa Seungkwan menghampiri Dokyeom yang duduk di kursi penonton sendirian, dengan ekspresi yang bisa dibilang tak seperti biasanya.
Jungkook dan Mingyu lalu datang, ikut duduk disamping mereka berdua.
"Kenapa lo?" tanya Mingyu melihat Dokyeom.
"Tumbenan nggak happy?" sambung Jungkook.
"Diem lo semua! Gue lagi bete, jangan ganggu elah!" sahut Dokyeom keras membuat Jennie dan Sana yang baru saja datang sambil bergandegan itu terkejut.
"Kenapa sih ni anak?" gumam Jennie.
"Eh, dia kenapa?" tanya Sana mencolek pundak Seungkwan di depannya.Seungkwan tak menjawab hanya mengangkat bahunya tak tahu menau.
Tak lama kemudian Taeyong bersama Hanbin datang menghampiri mereka.
"Woi arabian, kenapa lo? Itu muka apa gambaran benang kusut punya Hanbyul ade gue?" ejek Hanbin ketika ia melihat ekspresi Dokyeom.
"Diem lo! Dasar pedal gas! " balas Dokyeom.
Seungkwan tertawa terjungkal-jungkal karena ucapan Hanbin barusan. Begitu juga dengan Sana dan Jennie yang cekikikan dibelakang. Jungkook dan Mingyu hanya tersenyum miring.
"Udah siap? 10 menit lagi gladi mulai. Hoshi mana?" tanya Taeyong.
"Eh iya, kemana tuh orang?" Seungkwan baru sadar jika sedari tadi ia tak melihat Hoshi.
"Tuh orangnya baru dateng," Sana menggerakkan dagunya kearah datangnya Hoshi.
Cowok itu berjalan dengan tatapan kosong. Lalu duduk di samping Jennie.
"Kenapa lo?" tanya Jennie.
"Orang-orang pada kenapa sih? Kenapa pada kusut semua mukanya? Heran gue," sambung Sana."Udah udah. Yang penting semua udah lengkap kan? Inget, 10 menit lagi gladi. Jangan pada ilang lo semua," sekali lagi sang Wakil Ketua Osis mengingatkan mereka. Setelah memberikan pengumuman, Taeyong lalu pergi menuruni tangga. Bergabung dengan anggota Dewan yang lainnya. Meninggalkan Hanbin yang masih berdiri disana. "Gue tahu lu berdua kenapa kusut gitu mukanya," kata Hanbin menunjuk Dokyeom dan Hoshi.
Seungkwan dan Mingyu jadi penasaran. Mereka memajukan tubuh mereka agar bisa mendegar Hanbin lebih jelas.
"Eh tiang! Lo ngapain kepo? Kan lo tau kejadian semalem di martabak big boss. Jungkook juga ada disana sama kita pea,"
Mingyu membuka mulutnya lebar, "aaaaa," sembari mengembalikan posisi duduknya. Ia kini baru sadar arti dari ucapan Hanbin itu. Jungkook pun menjadi sontak mengerti.
Seungkwan melirik Mingyu, "eh apa sih apa? Bagi bagi dong," katanya.
"Noh!" Hanbin menunjuk seorang gadis dari atas. Gadis itu baru saja memasuki aula dan terlihat sedang mengobrol bersama Seungcheol.
"ANJIR!!" pekik Seungkwan baru mengerti.
"Diem lo!" serempak Hoshi dan Dokyeom membentak Seungkwan. Cowok itu jadi mengeluarkan ekspresi sedihnya lalu kembali duduk. "Iya iya, gue diem."
"Udah ah, gue balik dulu kebawah. Bye!" Hanbin lalu bergegas turun untuk bergabung dengan kawannya yang lain.
.
"Kangen gue ya?" Seungcheol mencubit pipi kiri Jihyo ketika gadis itu berdiri didepannya.
Jihyo mengerang kesal, "apaan sih lo!"
"Galak bener sih," kata Seungcheol.
"Struk belanjaan yang tadi mana? Sini, kasi gue. Mau gue catet sekarang," jelas Jihyo menyodorkan telapak tangannya.
Seungcheol menatap telapak tangan Jihyo. Lalu memandangi Jihyo sejenak.
"Mana? Sini kasi gue," kata Jihyo sekali lagi.
Seungcheol tersenyum sok imut, "cium gue dulu ya?" pintanya menunjuk-nunjuk pipi kanannya.
Jihyo memutar bola matanya, lelah menghadapi seorang Ketua Dewan seperti dia. Akhirnya ia tak menghiraukan Seungcheol, malah pergi menghampiri Taeyong yang sedang menemani Yuta memfoto aula.
"Eh Hyo kenapa pergi?!" panggil Seungcheol kini menyesal.
"Taeyong, struk belanjaan tadi siang mana? Sini, kasi ke gue. Mau gue catet,"
Taeyong lalu merogoh sakunya, memberikan struk belanjaan paku payung tadi kepada Jihyo.
"Makasi ya," kata Jihyo tersenyum pada Taeyong dan juga Yuta sebelum akhirnya meninggalkan mereka.
"Senyumnya dia emang yang terbaik Yong. Bisa gila gue," gumam Yuta.
Taeyong berdecak pelan. Sepertinya baru tadi pagi sahabatnya ini kesal, tapi sekali mendapat senyuman dari Jihyo, matanya sudah kembali berbinar-binar. "Yut, fokus. Tuh foto lagi."
.
Jihyo menghentikan langkahnya tepat di depan ruang aula. Ia menunduk sejenak memandangi tali sepatunya yang lepas. Ditaruhnya struk pemberian Taeyong tadi di saku bajunya.
"Kalo tali sepatu lepas, harus diiket lagi. Ntar lo bisa jatuh," suara familiar itu langsung membuat Jihyo menunduk kebawah.
"Kak Suga?!"
Suga lalu berdiri setelah mengikatkan tali sepatu Jihyo. "Mau kemana?"
Mata mereka bertemu, saling memandang satu sama lain.
.
.
.
.jangan lupa vote dan komennya ya!!💕

KAMU SEDANG MEMBACA
[#2 SEVIT SERIES] AS TIME GOES BY
Fanfiction"Gue cuma merhatiin lo dari jauh. Jauh dibelakang lo. Gue nggak nyalahin lo kalau lo nggak sadar. Karena, itu yang gue mau. Tapi sekarang, gue mau lo tau perasaan gue. Perasaan yang udah ada jauh sebelum gue sadar lo itu bener-bener cantik. Perasaan...