13

289 61 2
                                    

Seungcheol bangkit dengan cepat langsung menghampiri meja Jihyo yang tak jauh dari mejanya dan kawannya.

"HYO!" Seungcheol menepuk meja sontak membuat Jihyo mengangkat bahu kaget.

"Seungcheolllllll apaan sih! Bikin kaget aja lo!" umpat Jihyo kesal.

"Apaan nih!?" lanjut Seungcheol tak terima. "Lo sama kak Suga?!"

"Apaan sih lo, engga. Gue abis nganterin dia ke toko buku," jawab Jihyo santai membenarkan ikatan ponytailnya.

"Terus ngapain pake pegang-pegangan tadi!? Mesra banget malah! Lo juga senyam-senyum dipegang gitu! Hyo, lo selingkuh dibelakang gue??????"

"Weh mulut lo ya!" Jihyo mencubit mulut Seungcheol yang daritadi nyeroscos tanpa direm. "Sejak kapan lo jadi pacar gue? Dasar. Udah deh nggak usah lebay lo."


"Tapi tadi gue mau ke rumah, lo nggak bolehin. Sekarang? LO MALAH KELUAR SAMA KAK SUGA!!"

Jihyo menutup mulut Seungcheol yang memang sudah tak bisa dikontrol itu. "Astaga, mulut lo nggak bisa santai apa? Ini tempat umum. Jangan teriak-teriak!" keluh Jihyo sedikit berbisik sambil melihat-lihat sekeliling.

.






"Kak Suga!" teriak Hanbin menyapa Suga yang baru saja selesai memesan.

Suga menoleh, mengangkat tangannya membalas sapaan Hanbin. Ia lalu berjalan mendekati meja Hanbin dan lainnya duduk. "Weh rame nih," katanya berhenti disamping  Hanbin.

"Bareng pacar tuh kak?" sambung Mingyu penasaran.

Suga menoleh ke meja yang ditempati Jihyo, "belum sih."

"Ecie belummmm.....berarti bentar lagi dong kak?" goda Hanbin membuat Mingyu dan Jungkook tersenyum geli.

"Jihyo emang banyak banget yang naksir. Heran gue," lanjut Mingyu membuat Suga mendelik.

"Maksud lo Ming?"

"Yaelah kak Suga kurang update berita seputar Jihyo nih. Mending lo cepet-cepet deh kak nembaknya. Sebelum keburu sama yang lain, banyak banget yang demen sama Jihyo. Hati-hati," jelas Hanbin.

Suga tak menjawab, ia lalu menatap gadis itu dari tempat ia berdiri. Gadis itu sedang asik bercanda dengan Seungcheol. Senyuman lebar terlihat jelas di wajahnya.

Tanpa sadar, seseorang juga tengah memperhatikan Jihyo.

"Yaudah, gue duluan ya. Pesenan gue udah dateng," pamit Suga lalu beranjak menuju mejanya dan Jihyo.

.

"Apaan sih lo, hahahhaha"

"Wo santai dong ketawanya Hyo. Kaya orang nggak pernah ketawa aja lo,"

Suga menendang kursi Seungcheol pelan, "pergi lo sana," katanya enteng menyuruh Seungcheol pergi.

Seungcheol menoleh kesal, "apaan sih lo kak! Gue juga mau diem disini elah," protesnya tak ingin beranjak.

"Ini pesanannya, martabak manis dengan base green tea, satu teh hangat dan satu teh manis. Silakan dinikmati,"

"Buat gue mana kak?" tanya Seungcheol menggoda Suga.

"Ganggu aja lo disini, sana pergi lo!" Lagi-lagi Suga menyuruh Seungcheol untuk pergi.

Jihyo hanya tersenyum geli melihat tingkah dua orang di depannya ini. Ia langsung meraih es teh manisnya dan menyeruputnya sedikit.

"Hyo, bagi es teh lo dong,"

Jihyo mengulurkan es tehnya ke Seungcheol, namun Suga dengan cepat mengambil es teh Jihyo dan menaruhnya kembali. "Apaan sih lo ngambil jatah orang!"

Jihyo hanya mengangkat alis, menatap Suga heran. "Eh? Nggak apa-apa kak, udah kasi aja."

"Tuh, Jihyonya aja ngasi. Ngapain lo yang protes? Wuuuu," dengan cepat Seungcheol kembali meraih gelas Jihyo dan menyeruput es tehnya menggunakan pipet yang sama.

Suga hanya pasrah sambil melihat itu dengan kesal. "Mas! Es tehnya lagi dua ya!" Karena geram, akhirnya Suga memesan dua gelas es teh lagi.

"Eh kak, gausah. Ini aku satu berdua aja sama Seungcheol," Jihyo jadi merasa tidak enak.

"Nggak! Lo nggak boleh minum dari bekas bibir ni orang. BIG NO!" kata Suga yang langsung mendapat tendangan dari Seungcheol di kursinya.

"Ini es tehnya,"

"Nih satu buat lo, satunya lagi buat Jihyo. Sekarang udah adil jangan main rebut punya orang," jelas Suga kini merasa lebih lega.

"Nah kak, harusnya gini daritadi. Kan jadinya gue nggak minta ke Jihyo lagi," sahut Seungcheol merasa menang karena akhirnya Suga mentraktirnya es teh. "Hyo, gue boleh makan martabaknya ga? Minta dikit ya?"

Jihyo terdiam, melihat Suga sebentar. Suga mendelik ke arah Jihyo, menandakan bahwa ia tak setuju.


"Eh udang waduk! Lo jadi obat nyamuk aja disini. Sini balik lo!" untung saja di waktu yang tepat, Hanbin datang menghampiri mereka dan menarik Seungcheol bersamanya dibantu Mingyu dan Jungkook.

"Bin apaa sih lo! Gue mau sama Jihyo dulu elah!" Meskipun sulit, namun berkat bantuan dari Mingyu dan Jungkook akhirnya mereka berhasil menarik Seungcheol pulang. Yah.. mereka juga harus sedikit menahan malu karena sikap Seungcheol yang seperti anak kecil.

Jihyo hanya tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya itu yang ditarik seperti anak kecil. Sedangkan Suga hanya bisa menutup mukanya menahan tawa.

"Kak, kita duluan ya. Hyo... gue pamit." Karena Mingyu dan Hanbin masih sibuk menarik Seungcheol, akhirnya Jungkook yang berpamitan ke Jihyo dan Suga.

Jihyo yang tadinya tertawa geli menjadi mendongak kaget. "Eh elo?!" tuturnya namun terlambat karena Jungkook sudah berjalan jauh menyusul ketiga temannya itu.

"Kenapa Hyo?" tanya Suga heran melihat Jihyo yang sepertinya kaget setelah melihat Jungkook.

"Kak, itu siapa sih namanya? Yang barusan pamitan?"

"Jungkook?" jawab Suga.

"Ah iya!!! Dia Jungkook! Sekarang aku inget!"

.

.

.



Jangan lupa komennya ya ~


[#2 SEVIT SERIES] AS TIME GOES BYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang