9

320 60 5
                                    

"Yong, udah 30 menit nih. Tapi Jihyo belum nyampe-nyampe juga. Gue jadi khawatir."

Setengah jam sudah Yuta menunggu Jihyo di perpustakaan bersama Taeyong. Tapi gadis itu tak kunjung datang, membuat Yuta khawatir dan juga membuat Taeyong terganggu. Bagaimana tidak, sedari tadi Yuta tak henti-hentinya mengeluh membuat konsentrasi belajarnya terganggu.

"Sabar Yut. Ini sekolah, bukan jalan raya. Nggak mungkin dia kenapa-kenapa," sahut Taeyong masih mencoba sabar.

"Sama aja Tae, gue nggak tenang," keluh Yuta menjadi tak konsentrasi pada pekerjaannya.

"Ta, sambil nunggu, lo selesaiin dulu semua bannernya. Ntar siang harus udah lo print. H-2," kata Taeyong mengingatkan, masih bertaut dengan bukunya.






**



Jihyo keluar dari toilet setelah mencuci wajahnya karena menangis tadi. Gadis itu terlihat diam sejenak, mencoba menenangkan dirinya lagi. Ia tak ingin orang-orang kentara dengan wajah sehabis menangisnya. Ia lalu mengikat rambutnya ponytail. Jihyo beranjak melanjutkan langkahnya untuk bertemu Yuta di perpustakaan.



"Akh!"


Langkah gadis itu terhenti ketika sebuah kaleng soda kosong mengenai punggungnya. Setelah sempat sedikit tersentak, Jihyo memutar badannya mencari orang yang sudah melempar kaleng kosong ini kepadanya.

Gadis itu mengangkat alis ketika melihat orang itu. 'Kayaknya tahu.'

Orang itu berlari kecil mendekati Jihyo, dengan ekspresi sedikit khawatir. "Lo nggak apa-apa? Sorry ya, gue nendang kalengnya kekencengan," kata cowok itu seraya menggaruk rambutnya.


Jihyo terdiam.





Jihyo sempat pangling melihat cowok di hadapannya itu. 'Ganteng...' wajah kusut Jihyo tiba-tiba berubah. Kiasan merah merekah di pipi gadisnya. Mata indahnya melebar menatap cowok itu.



"Hei, lo nggak apa-apa kan?"


Jihyo tersentak, lamunannya terhenti karena mendapat tepukan di lengan dari cowok itu. "Eh, iya?" katanya lalu mengerjapkan matanya.

"Lo ngelamun ya?" tanya cowok itu. "Gue nanya barusan, lo nggak apa-apa kan?"

Jihyo mengangguk cepat, "iya iya, gue nggak apa-apa, hehe" katanya kemudian tersenyum.

"Syukurdeh, sekali lagi sorry ya. Gue nggak sengaja," ucap cowok itu tersenyum lalu direspon dengan anggukan oleh Jihyo.

"Kalo gitu, gue duluan ya......." katanya tak lantas pergi tapi meyipitkan mata membaca nametag di baju Jihyo. "Jihyo? Jadi nama lo Jihyo ya," katanya mengangguk lalu tersenyum.

Jihyo tersenyum ramah mengangguk, "iya."

"Yaudah, gue duluan ya," cowok itu lalu segera beranjak meninggalkan Jihyo tak lupa melambaikan tangannya. Jihyo menatap punggung cowok itu seraya berpikir.


"Kayanya pernah lihat. Tapi siapa ya?"




**

Ayo siapa ya????
Vote komen jangan lupa ^^
Stay tune!!

[#2 SEVIT SERIES] AS TIME GOES BYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang