Cuaca yang begitu indah, angin bertiup kencang membuat daun daun kering berterbangan dengan indah.
Seorang gadis dengan headset terpasang ditelinganya, sejenak ia memejamkan mata menghirup udara segar di sekitarnya.
Ia kemudian menatap langit, sungguh betapa lelahnya dia memikirkan semua yang terjadi akhir-akhir ini. Penampilannya bersama sang kakak tidak lama lagi akan digelar. Butuh merefleksikan pikiran sejenak, ungkapnya.
"Ekhem..,"
Jihyo mengalihkan pandangannya ke sosok pemuda yang kini sudah berada di depannya.
Pemuda itu menyodorkan sekotak susu coklat tetapi dengan mengalihkan pandangannya.
"Buat aku?" tanya Jihyo sembari melepaskan headseat di telinganya.
"Buat siapa lagi?" jawab pemuda itu sedikit ketus.
Jihyo mengambil susu itu lalu tersenyum.
"Ngapain lo sendirian diem disini?" tanya pemuda itu lalu menempatkan diri duduk disamping Jihyo.
"Dengerin lagu," jawab Jihyo singkat.
Pemuda itu tak langsung melanjutkan percakapannya. Ia memandang langit, sesekali menghirup udara segar disekitarnya. Membiarkan suasana tenang menyertai mereka berdua.
"Kak, aku boleh bilang sesuatu gak?"
Kini Jihyo mulai membuka percakapan.
Pemuda itu menoleh, menatap Jihyo kebingungan.
"Ngomong aja,"
"Tapi jangan bikin gua syok," lanjut pemuda itu.
"Cewek itu sukanya dikasi perhatian. Mereka suka cowok yang humoris, cowok yang selalu ngerti apa yang mereka mau, cowok yang ceria, cowok yang murah senyum dan ramah,"
Pemuda itu heran mendengar Jihyo mengucapkan itu semua. Apa sebenarnya maksud gadis ini.
"Cowok dingin macem kakak itu ga masuk kriteria kebanyakan cewek. Jarang senyum, gasuka ngomong. Ga jelas ekspresinya gimana. Aneh!" lanjut Jihyo yang semakin membuat pemuda itu tersinggung.
"Kalo aku sendiri sih, suka cowok yang humoris, perhatian, suka senyum dan banyak bahan pembicaraannya,"
"Jadi maksud lo gimana Hyo? Gua ga ngerti maksud-"
"Ssttt! Kak Suga diem dulu, aku belum selesai ngomong,"
"Tapi disisi lain, ada sesuatu hal yang bikin aku nyaman ada di deket kakak. Yang bikin aku ngerasa aman. Emang bener kak Suga itu orangnya dingin, jarang ngomongnya bahkan jarang deket sama cewek. Tapi...kalau kak Suga ada di deket aku, entah kenapa aku ngerasa aku ini spesial. Mudah-mudahan gak cuma aku yang ke geer an,"
Suga menatap Jihyo kebingungan tak tahu harus mengatakan apa.
"Ji-jihyo lagi nembak gua?" gumamnya dalam hati.
"Aku bukan lagi nembak kakak ya, gengsi dong masa aku yang nembak kakak duluan hmm.. Aku cuma pengen kakak tahu apa yang aku rasain selama ini ke kakak. Udah, itu aja..."
Perkataan itu diakhiri dengan senyuman manis Jihyo yang membuat Suga kini memerah. Pemuda itu tak sanggup berkata apa-apa. Ia tak menyangka Jihyo akan mengatakan hal seperti itu padanya.
"Jihyo, lo keren," ucap Suga.
***
Hei hei
So so so so so sorry luvs, udah lamaaaaaaa bgt ga aku up ff ini. Karena apa? Karena aku baru aja kelas pendidikan dan baru bisa mantau akun wattpad aku. Jangan tanya aku abis pendidikan apa, soalnya itu privasi ya huehehehe.. Malahan sebelumnya aku punya niatan buat tutup akun ini, cuma kok tiap hari readers baru bermunculan.. Jadi aku ga tega😅Trimakasih buat yang udah selalu setia baca ini ff gaje. Much love for you guys semoga up yg 1 ini masih bisa masuk ke otak kalian lah ya.. Udah 7 bulan cuy gua ga update wkwkwk
![](https://img.wattpad.com/cover/94386859-288-k822306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2 SEVIT SERIES] AS TIME GOES BY
Fanfic"Gue cuma merhatiin lo dari jauh. Jauh dibelakang lo. Gue nggak nyalahin lo kalau lo nggak sadar. Karena, itu yang gue mau. Tapi sekarang, gue mau lo tau perasaan gue. Perasaan yang udah ada jauh sebelum gue sadar lo itu bener-bener cantik. Perasaan...