[#2 SEVIT SERIES] AS TIME GOES BY

21

"Rose, gue pulang bareng lo ya?"

Rose mengerjap bingung, "bo-boleh aja Hyo, tapi gue kira lo bareng kak Chan?" tanyanya sambil melirik-lirik Chanyeol yang terlihat sedang merapikan kabel gitar di belakang.

Jihyo mendesah pelan, "yuk pulang sekarang!" ajak Jihyo langsung menarik Rose keluar dari studio.

Chanyeol hanya bisa menatap punggung Jihyo menyesal. Cowok itu menghela napas panjang, tak tahu harus bagaimana agar adiknya itu mau memaafkannya.

&&

"Hyo, lo masih marah sama abang lo?"

Jihyo tak menjawab, hanya mengangguk sambil menyantap eskrim coklat yang baru saja ia beli di Indomaret tadi.

"Udah 3 hari loh Hyo. Lo nggak mau ngomong ke abang lo gitu? Biar masalahnya selesai. Sumpah, malah gue yang jadinya nggak enak. Latihan barusan canggung banget Hyo,"

Jihyo menghentikan langkahnya, menoleh dan kini menatap sahabatnya itu. "Jadi gue harus gimana? Dia sendiri kok yang nggak mau ngomong sama gue."

"Mungkin, sekarang lo yang harus ngalah dan mulai ngomong duluan," ujar Rose.

"Udahlah Rose, gue lagi nggak mau ngebahas ini. Motor lo dimana sih? Gue mau cepet-cepet sampe rumah nih,"

Rose menghela napas, "sini Hyo, ke arah sini!" panggilnya menarik Jihyo yang berjalan ke arah yang salah.

&&

"Kak, Jihyo, ayo turun! Makanannya udah siap,"

"Iya Ma," sahut Chanyeol dari ruang keluarga.

"Jihyo mana?" tanya Mama.

Chanyeol tak menjawab hanya mengangkat bahunya.

"Masih marahan?" lanjut Mamanya.

Kali ini Chanyeol hanya menggeleng.

"Yaudah, Mama panggilin Jihyo dulu,"

"Nggak usah ma! Biar kakak aja yang nyari ke kamarnya," kata Chanyeol dengan sigap menahan ibunya.

Ibunya tersenyum dan membiarkan Chanyeol yang memanggil Jihyo.

"Hyo, ayo turun makan dulu,"

Tak ada jawaban dari Jihyo. Chanyeol sekali lagi mengetok-ngetok pintu kamar Jihyo.

"Hyo, makan,"

Lagi-lagi tak ada jawaban. Ia pun mencoba membuka pintu kamar Jihyo. Dan ternyata tak terkunci.

"Tumben nggak dikunci?" batin Chanyeol.

"Hyo?"

"Ayo makan, dipanggil--"

"JIHYO!!!"

a/n:

JIHYO KENAPAAAAAAAA