Author POV
"Ro, hape lo mana? Buruan gue udah mau jadi legend" ucap Candra masih fokus ke handphonenya.
"Nih" ucap Vanerro memberikan handphone ke tangan Candra yang sudah menengadah sedari tadi.
Candra atau lengkapnya Candra Sakha Permana adalah seorang lelaki berketurunan Jawa-Timor Leste yang bertubuh atletis, berkulit putih, dan berwajah tampan dengan bulu mata lentiknya. Hidungnya tidak terlalu mancung tapi sangat pas dengan bentuk wajahnya yang bulat. Beda dengan Vanerro, Candra adalah seorang dengan selera humor yang amat tinggi. Tingkahnya di kelas selalu mengundang gelak tawa semua teman temannya yang lain. Wajahnya mengikuti keturunan ibunya khas Indo yang selalu jadi dambaan setiap kaum hawa. Bahkan, setiap Candra dan Vanerro sedang berjalan bersama, banyak yang berbisik bahwa mereka adalah sahabat yang saling melengkapi. Dengan wajah khas Indo milik Candra dan wajah khas orang asing milik Vanerro. Candra juga sahabat multifungsi untuk Vanerro.
Candra memberhentikan aktifitas memainkan game di handphonenya tadi dan langsung melihat wajah sahabatnya yang sedang senyum senyum sendiri.
"Lo ngapa dah? Senyum senyum sendiri? Kesambet lo?" tanya Candra dengan suara LOL nya.
"Lo kenal sama Caramel nggak?" tanya Vanerro sambil menoleh ke sahabatnya itu.
"Caramel? Kue Caramel? Enak itu, beli nyok" jawab Candra masih dengan suara LOL nya.
"Iss.. Bukan kue Caramel. Tapi Caramel anak XI-IPA2 itu" ucap Vanerro sambil membenarkan duduknya.
"Caramel? Anak XI-IPA2?" tanya Candra seperti sedang berfikir.
"Ohh.. Iya iya, gue baru inget. Caramel yang sahabatnya Bina kan?" tanya Candra sambil tersenyum.
"Lah? Caramel sahabatnya Bina?" tanya Vanerro bingung.
"Iya, soalnya waktu gue main kerumah Bina, dirumah Bina ada sahabatnya yang namanya Caramel" jawab Candra serius.
Bina atau lengkapnya Sabrina Dhea Aracelly adalah kekasih Candra.
Vanerro terlihat berfikir.
"Ceilah, lo kenapa nanyain Caramel? Suka lo ya?" ledek Candra dengan senyum jahilnya.
Vanerro hanya tersenyum.
"Haha, berarti iya itu. Gue bantuin Ro, nanti gue juga minta bantuan Bina untuk cari tau soal Caramel" Ucap Candra sambil menepuk bahu Vanerro.
Vanerro hanya tersenyum.
Kan? Sudah dibilang bahwa Candra adalah sahabat multifungsi untuk Vanerro. Buktinya, tanpa Vanerro menjawab pun Candra seakan sudah tahu apa yang ada di fikiran Vanerro dan menebaknya dengan tepat."Lo pacaran sama Bina udah berapa lama Can?" tanya Vanerro saat Candra kembali asik dengan game di handphonenya.
"Mm.. Udah dua tahun kayaknya, entahlah gue lupa" ucap Candra masih fokus memainkan handphonenya.
Vanerro hanya manggut manggut. Ia mengetuk ngetuk pena ke mejanya sambil terlihat berfikir.
Tiba tiba, Candra berdiri. Membuat Vanerro terintrupsi untuk mendangak ke atas melihat wajah Candra.
"Kantin yok, laper gue" ajak Candra masih berdiri.
"Yok" ucap Vanerro sambil berdiri.
Mereka berdua pun berjalan keluar kelas dan menuju ke kantin.
Saat menuju ke kantin, Vanerro menangkap kedua gadis yang sedang berjalan.
Disana ada Bina dan Caramel.
"Can Can, itu Bina" ucap Vanerro sambil menunjuk ke kedua gadis tersebut.
"Oh iya, itu ada Caramel. Ikut gua yuk" ajak Candra menarik paksa tangan Vanerro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Still Want To Hide Your Feelings?
RomanceAku suka dia. Tapi, aku tak tahu apakah dia menyukaiku atau tidak? Akankah baik jika biar saja kusembunyikan perasaan ini?