"Caramelll..." teriak Vanerro saat berada di kantin.
Caramel yang mendengar teriakan Vanerro sontak menutup telinganya.
"Berisik" dumel Caramel sambil melirik tajam ke Vanerro.
Vanerro nyengir kuda.
"Sejak kapan sih lo seberisik ini Ro?" tanya Bina tidak percaya.
"Iya tuh, dari kemaren berisik muluk. Ditanya jawabnya ngalor ngidul lagi" ucap Caramel mendumel.
Vanerro nyengir kuda.
"Yaudah sih, biarin loh. Itu tandanya Vanerro lagi seneng, daripada dia diem muluk kan" bela Candra membuat Vanerro mengangguk.
Vanerro segera duduk di depan Caramel yang sedang asik memakan siomay dan sesekali menyeruput jus alpukat.
Vanerro memangku dagunya dengan tangan dan menatap Caramel intens.
Awalnya Caramel bodo bodo amat di perhatikan sebegitu intens nya.
Tapi, lama kelamaan ia juga risih.
"Kenapa sih?" tanya Caramel sambil mengernyitkan dahi.
Vanerro hanya tersenyum miring.
"Kalo makan itu pelan pelan. Jangan belepotan" ucap Vanerro sambil tangannya membersihkan ujung bibir Caramel yang terdapat bumbu kacang.
Caramel mematung.
Vanerro selesai membersihkan ujung bibir Caramel.
"Dah. Makan lagi gih!" ucap Vanerro sambil tersenyum.
Caramel sadar akan lamunannya dan kembali memakan siomay yang tinggal beberapa suap.
"Ekhem.. Berasa dunia milik sendiri" sindir Candra sambil matanya menoleh ke arah lain.
Vanerro hanya menjentikkan jarinya ke jidad Candra membuat Candra segera menjauhkan wajahnya.
Kringg......
Suara bel masuk berbunyi.
"Udah bel tuh, masuk yuk" ajak Bina sambil menyeruput es tehnya.
Akhirnya mereka ber4 berjalan keluar kantin.
"Yaudah, kamu nggak usah nganterin aku ke kelas. Mendingan kamu masuk gih sana" suruh Bina sambil memegang bahu Candra.
"Yakin nggak mau dianter?" tanya Candra sambil menaikkan alisnya.
Bina mengangguk sambil menggembungkan kedua pipinya.
"Hh.. Kalo aja ini bukan disekolah. Udah gue cium nih bocah" ucap Candra sambil mencubit hidung Bina kuat kuat menjadikannya merah.
"Sangka lo ini idung mainan apa?" tanya Bina sambil mencubit perut Candra.
"Aaa.. Iya iya, sakit sakit" ucap Candra sambil meringis kesakitan.
"Udah sana masuk kelas. Nggak usah bolos pelajaran ya" ucap Bina sambil mensorong Candra.
Candra dan Vanerro berjalan menuju ke kelas mereka.
"Pacar lo makin lama makin aneh deh Bin gue rasa" ucap Caramel.
"Yahh.. Gitu deh. Gue juga ngerasa makin aneh aja dianya. Tapi, gapapa deh gue kan cinta" ucap Bina sambil menyipitkan matanya.
"Yee.. Cinta mah membutakan siapa saja apalagi yang lagi jatuh cinta" ucap Caramel sambil melirik kasar Bina.
"Makanya pacaran" suruh Bina sambil menarik Caramel menuju ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Still Want To Hide Your Feelings?
RomanceAku suka dia. Tapi, aku tak tahu apakah dia menyukaiku atau tidak? Akankah baik jika biar saja kusembunyikan perasaan ini?