1 tahun kemudian..
"Vanerro, Caramel" panggil Bina membuat nama yang dipanggil menoleh ke belakang. Karena, Bina berada di belakang.
"Ehh.. Baru nyampe?" tanya Caramel sambil berdiri.
"Iya, tadi nganterin kak Rea dulu ke rumah sakit. Biasa, jadwalnya Qaela periksa" ucap Bina. Rea adalah kakak ipar Bina, dan Qaela adalah keponakan Bina.
"Mana Candra?" tanya Vanerro sambil memasukkan kedua tangannya ke kantong celana.
"Itu, lagi beli es krim" jawab Bina sambil menunjuk ke laki laki yang mengenakan jaket hoodie yang sedang berada di dekat gerobak es krim. Candra sedang menggendong anak kecil.
"Sama Qaela?" tanya Caramel antusias.
"Iya" jawab Bina sambil mengangguk.
"Aaaaa" teriak Caramel sambil berlari menuju Candra.
Caramel langsung mengambil alih menggendong Qaela dari Candra.
Candra tidak tinggal diam. Dia tidak mengizinkan Qaela dibawa Caramel.
"Eehh..Mau ngapain lo?" tanya Candra sambil menjauhkan Qaela dari Caramel.
"Ihh.. Candra mah, pinjem bentaran doang" rengek Caramel sambil berusaha merebut Qaela dari Candra.
"Enggak, nanti dia nangis lagi sama lo" ucap Candra sambil berlari menuju Bina dan Vanerro.
"Candra, ihh.. Pinjem Qaela nya bentaran doangg" ucap Caramel masih berusaha untuk merebut Qaela dari Candra.
Candra diam dan melihat Qaela.
"Qaela, mau sama aunty Caramel apa sama om Candra?" tanya Candra pada gadis kecil berumur dua tahun itu.
"Qaela mau cama... Om Vanello" teriak cadel Qaela sambil mengangkat tangannya.
"Okee.. Qaela sama om Vanerro ya" ucap Vanerro sambil mengambil Qaela dari gendongan Candra.
Candra dan Caramel sama sama mencurutkan bibirnya dan mendengus kesal.
Bina hanya tertawa terbahak. Begitu juga Vanerro.
"Mampus, nggak ada yang dipilih kan?" tanya Bina masih dengan tawanya.
"Bodok ahh.. Qaela, aunty marah sama kamu. Nanti nggak beli permen" rajuk Caramel sambil melipat tangannya. Qaela bodo bodo amat, ia malah asik dengan es krimnya.
"Kyyaaa... Kagak ditanggepin" teriak bahagia Candra sambil menunjuk nunjuk hidung Caramel.
Caramel mendengus kesal.
"Yaudah yaudah. Daripada marah marahan nggak jelas, mendingan cari makanan yuk. Laper gue" ucap Bina sambil mengelus perutnya.
"Bina mah di mana tempat juga laper bawaannya" sindir Candra membuat Bina melotot.
Candra yang dipelototi hanya nyengir kuda.
"Yaudah, kalian mau makan apa?" tanya Vanerro yang masih duduk dengan memangku Qaela.
"Mm.. Gue pengen makan sushi" ucap Candra sambil meletakkan telunjuknya di dagu.
"Iya tuh, enak kayaknya" ucap Bina. Wow! Baru kali ini Candra dengan Bina satu pendapat.
"Ihh.. Bosen gue, kemaren sama Vanerro makan sushi semalem sama bang Dimas juga makan sushi, masa sekarang makan sushi lagi" ucap Caramel.
"Ya terus apa dong?" tanya Candra sambil berkacak pinggang.
"Mm.. Gimana kalo kita makan bakso, dipinggir jalan" saran Vanerro.
"Hah? Bakso dipinggir jalan? Enggak, enggak, gue nggak mau. Nanti kalo gue sakut perut gimana?" tanya Candra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Still Want To Hide Your Feelings?
RomansaAku suka dia. Tapi, aku tak tahu apakah dia menyukaiku atau tidak? Akankah baik jika biar saja kusembunyikan perasaan ini?