25. Why?

133 11 2
                                    

Vanerro memijit keningnya.

Ini hal yang ia lakukan setiap sore setelah tiga minggu pernikahan Zeriffa.

Duduk di cafe dengan tempat yang sama sambil sesekali menyeruput kopi latte nya, dan menatap keluar cafe.

"Kenapa sih?" tanya Caramel yang mulai geram dengan tingkah kekasihnya akhir akhir ini.

"Aku ambil beasiswa keluar negri" jawab Vanerro yang mulai mau menjelaskan masalahnya.

"Ya bagus dong, terus apa masalahnya?" tanya Caramel tidak keberatan dengan yang barusan Vanerro ucapkan.

"Tes aku nggak keterima" jawab Vanerro.

Caramel menghela nafas, ternyata ini masalahnya.

"Disini juga banyak tempat kuliah bagus, kenapa harus keluar negeri?" tanya Caramel sambil memiringkan kepalanya.

"Skotlandia yang, negara impian aku" jawab Vanerro dengan wajah kecewa.

"Baru sekali gagal, masa udah putus asa" ucap Caramel sambil tersenyum.

Vanerro menghela nafas kasar.

"Nggak tau lagi deh, kalo aku nggak keterima di sana" ucap Vanerro putus asa.

Caramel lagi lagi tersenyum. Lalu ia menggenggam tangan Vanerro dan mengusapnya halus.

"Aku yakin kamu bisa, di Skotlandia kan univ nggak cuma satu. Nanti aku bantu cari, jangan putus asa dong" ucap Caramel seakan menyalurkan semangat.

Vanerro tersenyum.

"Kamu udah dapet univ?" tanya Vanerro.

Caramel mengangguk.

"Disini?" tanya Vanerro lagi, tapi kali ini Caramel menggeleng.

"Di Manchester" jawab Caramel membuat Vanerro membulatkan mata.

"Waahh.. Selamat ya, kamu hebat deh" ucap Vanerro antusias senang.

"Terus, kapan mulai kuliah?" tanya Vanerro.

"Setelah kamu dapet univ" jawab Caramel.

Vanerro mengernyitkan dahi.

"Kenapa gitu?" tanya Vanerro bingung.

"Kalo kamu aku tinggalin di Indonesia sendiri, yang ada kamu nggak bakal dapet univ di Skotlandia, jadi aku putusin buat kuliahnya nanti setelah kamu dapet univ" jawab Caramel sambil memakan chesse cake nya.

Vanerro tersenyum.

"Ambil beasiswa disana?" tanya Vanerro.

Caramel mengangguk.

"Kapan tesnya? Kok aku nggak tau?" tanya Vanerro mengernyitkan dahi.

"Sehari setelah kak Ze nikah, itu juga mendadak karena nganter bang Dimas wisuda. Terus, bunda nyaranin buat ambil beasiswa di salah satu cabang univ nya bang Dimas, tadinya aku mau ambil yang disini sini aja sih. Tapi, keterimanya malah di Manchester. Yaudah" jelas Caramel membuat Vanerro mengangguk.

"Vanessa gimana? Udah dapet univ?" tanya Caramel membuat Vanerro mengangguk.

"Dimana?" tanya Caramel.

"Timor Leste, satu univ sama bang Axel" jawab Vanerro memasang wajah kecewa.

Caramel hanya menautkan kedua alisnya.

"Candra?" tanya Caramel mengalihkan pembicaraan.

Vanerro menggeleng.

"Aku nggak tau, katanya sih mau kuliah di tempat kakeknya" Jawab Vanerro membuat Caramel mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do You Still Want To Hide Your Feelings?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang