Hari ini, adalah hari pernikahan Zeriffa. Semua persiapan sudah di persiapkan dengan matang dan tinggal menunggu hasil.
Vanerro yang mendapatkan undangan khusus sudah bersiap siap dari pagi hari karena ia yakin, bahwa dalam satu hari ini ia akan berada dalam acara itu.
"Mama" panggil Vanerro sambil menuruni anak tangga.
"Iya.. Loh, berangkat jam segini bang?" tanya Venus sambil memakan roti bakarnya.
"Iya ma, Caramel nyuruhnya berangkat pagi. Katanya mau liat ijab qobulnya" jawab Vanerro sambil menegak susu milik Vanessa hingga setengah habis. Untunglah Vanessa belum bergabung di acara sarapan pagi itu, kalau Vanessa ada sudah pasti akan terjadi cekcok mulut yang berakhir dengan omelan mamanya.
"Oh, yaudah deh. Titip pesen ke tante Cherry, mama sama papa datengnya nanti siang ya. Papa kamu ada pasien yang harus di operasi" ucap Venus sambil menegak air putih.
"Oke ma" ucap Vanerro.
Tak lama kemudian, Vanessa datang.
"Selamat pagi" ucap Vanessa sambil tersenyum menampilkan gigi gingsulnya.
"Pagi" jawab Venus sambil tersenyum.
"Loh, kok susu Vanessa abis?" tanya Vanessa sambil mengangkat gelas tersebut.
Vanerro diam saja.
"Pasti bang Nerro ini yang ngabisin" ucap Vanessa sambil mencurutkan bibirnya.
"Udah, ini punya kamu. Mama tuker sama punya bang Nerro" ucap Venus memberikan segelas susu ke Vanessa.
"Dek, ke pesta nikahannya kak Ze nggak?" tanya Vanerro.
Vanessa mengangguk.
"Sama siapa?" tanya Vanerro.
"Mau tau aja, nanti juga lo tau gue kesana sama siapa" jawab Vanessa sambil tersenyum jahil.
"Yaudah deh, gue mau berangkat sekarang. Ma, Vanerro berangkat ya" Pamit Vanerro sambil mencium pipi kanan mamanya.
"Hati hati" ucap Venus.
"Wuihh.. Ganteng banget den" ucap satpam yang masih mengelap mobil Vanerro.
Vanerro memakai tuxedo berwarna putih dengan sepatu pantofel berwarna hitam mengkilap. Warna putih sesuai dress code yang diminta oleh yang punya acara.
"Iyalah, kapan sih Vanerro nggak ganteng pak" ucap Vanerro super pede.
"Non yang waktu itu kemana den?" tanya satpam yang satunya lagi dengan senyum jahilnya.
"Apaan sih pak, nggak usah mulai deh" ucap Vanerro memutar bola matanya malas.
"Iya iya den, yaudah sana berangkat. Nantin non nya nungguin lagi" ucap satpam yang tadi meledek Vanerro. Kini ia memasang wajah jahilnya 'lagi'.
Vanerro hanya memutar bola matanya lalu masuk ke dalam mobilnya.
Ia melajukan mobilnya menuju ke gedung tempat dimana resepsi pernikahan Zeriffa dilaksanakan.
Saat di jalan, ia menelfon kekasihnya. Caramel.
"Halo" ucap Caramel memulai obrolan.
"Dimana?" tanya Vanerro sambil melajukan mobilnya sedikit pelan.
"Masih dirumah, kenapa?" jawab Caramel diakhiri pertanyaan.
"Mau dijemput?" tanya Vanerro sambil menaikkan alisnya.
"Mm.. Nggak usah deh, Aku bareng bang Dimas aja" jawab Caramel.
Vanerro mengangguk.
"Kamu dimana?" tanya Caramel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Still Want To Hide Your Feelings?
RomanceAku suka dia. Tapi, aku tak tahu apakah dia menyukaiku atau tidak? Akankah baik jika biar saja kusembunyikan perasaan ini?