5. Hukuman lagi?

170 12 0
                                    

"Panggilan untuk Vanerro Aghi Jovian. Siswa kelas XII-IPA5 untuk segera ke kantor" ucap seorang guru piket lewat mic saat sekolah dalam keadaan jam pelajaran.

"Nah loh. Ada masalah apa lagi Ro?" tanya Candra saat baru saja mendengar nama sahabatnya itu disebut.

"Gue nggak ngerasa buat masalah" jawab Vanerro bingung.

"Yaudah, buruan ke kantor" suruh Candra dibalas anggukan oleh Vanerro.

Vanerro berjalan menuju ke meja guru.

"Buk, saya izin ke kantor sebentar" pamit Vanerro pada ibu Ratna selaku guru yang mengajar di kelasnya.

"Kenapa kamu dipanggil ke kantor Vanerro? Kamu buat masalah lagi?" tanya bu Ratna sambil membenarkan letak kacamata plus nya.

Tuh kan! Vanerro udah saking terkenal nakalnya atau gimana sih? Sampe sampe guru yang ngajar di kelasnya pun nanyain apa Vanerro buat masalah lagi. Duh! Vanerro Vanerro, ganteng ganteng tapi nakal.

"Saya juga nggak tau buk. Makanya ini saya mau kesana" jawab Vanerro masih dengan nada sopan.

"Yasudah, sana" ucap bu Ratna dengan tangan khas orang mengusir.

Vanerro langsung menuju ke kantor.

Sesampainya di kantor, guru piket yang tadi memanggilnya lagsung menyuruh Vanerro untuk masuk ke ruang kepala sekolah. Kebetulan, kepala sekolah nya adalah bunda Vanerro.

"Bunda" panggil Vanerro saat berada di ambang pintu.

"Kamu Nerro, masuk" suruh bunda sambil melipat koran yang dibacanya tadi.

"Kenapa ya bun?" tanya Vanerro sedikit kikuk.

"Kamu tau kamu salah?" tanya bunda sambil menatap mata Vanerro lekat lekat.

Vanerro menggeleng.

Bunda langsung membuka lipatan koran tadi dan memberikannya pada Vanerro, bermaksud agar Vanerro membaca isi koran itu.

"Salah satu siswa di SMA Archipelago yang juga anak dari kepala sekolah di SMA Archipelago terpergok sedang merokok di salah satu kafe. Dan lebih parahnya, siswa tersebut masih mengenakan seragam Archipelago. Netizen sengaja memotret kejadian itu diam diam....".

"Kamu tau kamu salah Vanerro?" tanya bunda sambil melipat koran yang sedang dibaca Vanerro.

Vanerro hanya nyegir.

"Sudah berapa kali bunda bilang, jangan lakuin kesalahan yang sama" ucap bunda dengan nada sedikit membentak.

Bunda langsung mengeluarkan handphonenya. Seakan tau apa yang akan dilakukan bundanya, Vanerro langsung angkat bicara.

"Eh.. Bun, bunda mau telfon papa ya?" tanya Vanerro membuat bunda memberhentikan aktifitasnya untuk menelfon papa Vanerro.

Bunda hanya menautkan kedua alisnya.

"Bun, jangan ya. Nerro janji deh, Nerro nggak akan malu maluin Archipelago lagi" ucap Vanerro sambil mengeluarkan puppy dog eyes nya.

"Kamu bunda maafin. Tapi, kamu harus tanggung jawab sama kesalahan yang udah kamu perbuat" ucap bunda sambil menghela nafas panjang.

"Bunda mau hukum Nerro?" tanya Vanerro sambil menggerak gerakkan kakinya.

"Ya" jawab bunda singkat. Tapi, jawaban itu membuat jantung Vanerro seakan akan berhenti.

"Hukuman apala-
"Handphone kamu mana?" tanya bunda sambil menengadahkan tangannya.

Vanerro hanya menurutinya. Ia merogoh saku celananya dan mnegeluarkan iphone kesayangannya itu.

Do You Still Want To Hide Your Feelings?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang