PELANGI DI LANGIT BANGKA (KISAH RIO) 25

1.1K 29 4
                                    

#30 PERNIKAHAN DAN PERPISAHAN
"rio... Sudah lama nunggu disini?" tanya koko yang begitu kaget langsung menghampiriku.

Dengan serba salah aku mencoba bersikap biasa dan berusaha untuk tak melihat ke om alvin.

"kami dari rumah sakit jemput adik tante..!" ujar mama koko yang tak bisa menyembunyikan rasa senangnya saat melihatku.

"nggak kok tante, belum terlalu lama juga... Kalau begitu rio pulang dulu ya... Tante pasti sibuk." aku mencoba mencari alasan namun tentu saja itu tak mempan.

mama koko malah menyuruhku masuk. Dengan berat hati aku terpaksa mengikuti mereka semua masuk ke dalam rumah.
Koko membantu om alvin duduk, sementara mamanya langsung pergi ke dapur, aku duga ia sedang mengambilkan minuman.

"duduk yo, kok bengong gitu?" kata koko begitu ia melihatku masih berdiri saja.

"makasih ko, aku ke kamarmu saja ya ko.. Kalau boleh." tanyaku berharap koko tanggap.

"oh iya yo, silahkan kalau kamu mau ke kamar, nanti aku nyusul.. Pokoknya kalau mau nonton atau ngapain di kamar nggak masalah kok." jawab koko pengertian.

Ia pasti tau alasan ku mau menunggu di kamar saja. Tanpa menunggu lama aku pergi ke kamar koko tanpa menegur om alvin atau bahkan mengacuhkan nya sama sekali.
Aku tak mau ia merasa senang dan mengira kalau ia bisa mengobrol dengan akrab bersamaku.
Aku mengambil tumpukan majalah punya koko yang ada di meja belajarnya.
Sambil menunggu koko aku membaca baca majalah.
Tak lama kemudian koko masuk ke dalam kamar.

"kok nggak sms dulu kalau mau kesini?" tanya koko sambil meletakkan gelas berisi sirup jeruk keatas meja belajarnya.

"iya ko.. Tadi aku jalan jalan.. Jadi kepikiran mau kesini, nggak taunya rumah kamu kosong.."

"iya yo.. Hari ini om alvin udah di perboleh kan pulang, jadi kami menjemput om alvin, karena mama takut kondisinya yang masih lemah. Mama putuskan menyuruh om alvin pulang kesini dulu. Soalnya kalau disini kan ada yang merawatnya.."

koko duduk diatas lantai yang dialasi karpet.

"ya sukurlah kalau sudah sembuh." jawabku pura pura tak perduli, padahal sebenarnya dari awal aku tahu saat om alvin sakit jauh dari lubuk hatiku sebenarnya aku kuatir.
Meskipun aku kesal tapi bagaimana juga om alvin bapakku.

"kamu udah makan yo?" koko bertanya sambil menyalakan televisi.

"belum ko, makanya aku kesini tadi niatnya mau makan disini soalnya udah kangen sama masakan mama kamu."

"gitu ya, sabar yo pasti mama lagi masak sekarang..." jelas koko.

Aku tersenyum senang membayangkan akan segera makan. Soalnya kalau mama koko masak pasti hasilnya enak sekali.
Sembari menunggu aku dan koko menonton film.
Belum selesai satu film kami tonton, mama koko sudah memanggil untuk mengajak kami makan siang bersama.
Makan siangku pertama bersama om alvin semenjak meninggalnya kak faisali.
Kami tak banyak bicara. Om alvin seolah sibuk dengan makanannya demikian juga aku berusaha sedapat mungkin menhindar jangan sampai melihat om alvin.

Mama koko memancing dengan cerita yang lucu dimasa dia muda dulu namun ku lihat om alvin seakan tak konsentrasi sama sepertiku.

Setelah selesai makan aku dan koko balik lagi ke kamarnya untuk melanjutkan nonton film yang tadi terputus. Agak sore aku mengajak koko cari angin.



***********************

PELANGI DI LANGIT BANGKA (KISAH RIO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang