Giana membuka pintu UKS perlahan. "Salsha?"
Perempuan berambut panjang itu melangkah masuk ke dalam UKS. Matanya menelisik mencari keberadaan temannya. Namun hasilnya nihil, tidak ada satu orang pun di ruang serba putih itu. Giana menggigit bibir bawahnya. "Tuh anak kemana sih?"
Ceklek.
Giana refleks menoleh kearah pintu UKS, dilihatnya seorang cowok dengan napas terengah-engah mengunci pintu UKS. Penampilan cowok itu tampak berantakan. Seragam sekolah yang dikeluarkan, rambut acak-acakan, dan sepatu putih yang sangat dilarang dipakai ke sekolah. Dan Giana bisa menarik kesimpulan, cowok yang berdiri membelakanginya ini bukanlah cowok baik-baik.
"Kok dikunci sih?!"
Cowok itu tersentak kaget, ia berbalik menatap Giana. "Gue kira guru anjir." Ucapnya sambil mengusap-usap dadanya.
Giana mendengus, ia berjalan mendekat. "Awas gue mau keluar."
Cowok itu mencegah tangan Giana yang berusaha memutar kunci pintu. "Nan-"
Giana menepis tangan cowok itu kasar. "Minggir. Gue ada kuis bentar lagi." Giana berdecak. "Gue gak tau ya masalah lo apa. Tapi, gue bener-bener gak mau terlibat sama cowok kayak lo!"
Cowok itu tersenyum mengejek. "Lo anak baru?" Matanya melirik badge kelas di seragam Giana. "Oh, kelas sebelas."
"Gak penting! Minggir!"
Cowok itu menghalangi Giana. Kali ini genggaman tangannya pada tangan Giana lebih erat. Ia menarik Giana lebih dekat kepadanya. "Kalau ngomong bisa dijaga, hm?"
Sejenak Giana merasa takut karena, nada cowok itu terasa seperti ancaman baginya. Tapi, ia segera menepis rasa takutnya. "Lepas! Gue mau keluar!"
Tiba-tiba pintu UKS itu diketuk kasar. "JORDAN! KELUAR KAMU!"
Suara Bu Sri. Guru BK SMA Gharda. Cowok itu, Jordan. Ia mendengus kesal sementara Giana menatap horor pintu UKS.
"IBU TOLONGIN SAYMPPH!"
Jordan membekap mulut Giana. "Cari mati lo hah?!"
Giana meronta, ia menyikut perut Jordan sekuat tenaga. Jordan melepaskan tangannya, ia mendorong tubuh Giana kearah pintu. Matanya menatap tajam Giana. "Keluar!"
Giana tersentak. Ia cepat-cepat membuka kunci pintu UKS, sebelum nantinya ia diapa-apakan oleh Jordan.
Giana berhasil membuka kunci UKS, ia menarik kenop pintu dan bersamaan dengan itu, tangan kirinya ditarik dari belakang. Tubuhnya yang limbung membentur badan Jordan.
Cowok itu tersenyum, tangan kirinya ia letakan dipinggang Giana. Lalu ia membenamkan wajahnya di leher Giana.
Pintu UKS terbuka lebar, begitu juga mulut Bu Sri yang terbuka lebar. Melihat anak didiknya berpelukan mesra di UKS. "ASTAGFIRULLAH!"
®®®
Yeyeye! My new story guys wkwk
Buat yang judulnya Jordan aku hapus, ada kendala soalnya hehe.Jangan lupa vomments yaa.
Kritik dan saran sangat membantu.
Kecup batsah mwah. ( ˘ ³˘)❤
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Start
Teen Fiction[ C o m p l e t e ] Feel close but, distant fact. || Pemenang Wattys 2017 Kategori The Storysmiths || Copyright 2017, Nabila Wardani - All Rights Reserved.