08 - FTS

9.2K 798 19
                                    

Sejak kejadian kemarin malam, Gia tahu ada dua hal baru yang ada pada dirinya sekarang. Pertama, dia menyukai Jordan, kedua dia tidak boleh meneruskan perasaan itu. Mungkin hari ini Gia sedang sial. Bertepatan dia turun dari mobil Reno saat itu juga, Jordan baru saja turun dari mobilnya dan bisa dipastikan, dia melihat Gia.

Gia berjalan cepat, berusaha tidak melirik area parkiran sekolah, tapi tetap saja ekor matanya mengikuti gerak-gerik Jordan. Samar-samar dia melihat Jordan mengobrol dengan seseorang sepertinya, kakak kelas Gia, tapi entah kakak kelasnya atau bukan yang jelas orang itu berhasil membuat Gia terhindar dari Jordan. Sebenarnya, bukan apa-apa, tapi Gia hanya bingung menyikapinya.

Sesampainya di kelas, Gia mendapati Salsha berbicara dengan Ifa. Sepertinya, mereka tengah membicarakan dirinya. Gia yakin karena semalam begitu Jordan pulang Gia buru-buru menelpon Salsha menceritakan semua sekaligus bagaimana perasaannya saat itu.

"Ini dia orangnya," kata Salsha begitu sadar dengan kedatangan Gia.

Ifa menatap Gia lamat, menuntut agar temannya itu segera bicara. "Iya, tapi gue gak mau lanjut."

"Ya caranya?"

"Makanya bantuin, jodohin gue juga gak apa-apa kok."

"Gak mau nerusin suka gara-gara Audy ya?" tebak Ifa.

Gia mengangguk. "Mumpung belum dalem mending dibuang sekarang."

Ifa menatap Gia penuh selidik. "Tapi, yakin nih mau nyerah gitu aja?"

Gia mengangguk mantap menjawab pertanyaan Ifa meskipun, tatapan cewek itu tampak tidak yakin dengan keputusannya.

***

"Yakin mau ke Bandung?" tanya Bima memecah kesunyian di antara mereka dari lima belas menit lalu.

"Mau cari di Jakarta dulu?" tawar Aldo. "Tanya ke James mungkin?"

Revan menghela napasnya, dia tidak pernah membayangkan kembali ke tempat yang sering dikunjunginya dulu.

"Gue sempet ke sana," lirih Jordan.

"Terus?"

"Yang ada cuman Audy."

Mereka kembali diam. Semua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Revan mengubah posisi duduknya menjadi bersila. "Gak ada salahnya kita ke James, siapa tahu dia punya informasi."

Aldo mengangguk setuju diikuti Jordan dan Bima akhirnya, mereka memutuskan menemui James malam ini.

***

Pukul pukul sepuluh lewat lima belas menit setelah istirahat seharusnya, kelas XI IPA 2 bersiap ke laboratorium untuk melakukan praktikum biologi. Mungkin, hari ini ada sisa keberuntungan untuk Gia karena pelajaran biologi kali ini free, Bu Anisa ada keperluan mendadak menurut informasi dari anak kelas sebelah. Jadilah, mereka hura-hura termasuk Gia, Salsha, dan Ifa.

"Ya kali ke kantin lagi." Ifa menarik kursinya ke meja Gia dan Salsha. "Bosen ah, gue sama makanannya."

"Yaudah rumpi ajalah ya."

Gia menarik pelan rambut Salsha. "Nabung dosa mulu nih anak."

"Ck! Ya terus ngapain?"

"Ngapain kek,"

"Ya ngapain Fa?" balas Salsha gemas.

Ketiganya diam. Ifa memajukan kursinya, menopangkan dagunya pada dua tangannya. "Ada anak baru kamarin tahu gak?"

"Kan... kan... nih Gi, nambah dosa nih."

Gia tertawa. "Kodratnya cewek ini mah. Cewek apa cowok, Fa?"

From The StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang