17 - FTS

8.5K 710 20
                                    

Jordan menepikan mobilnya di depan rumah Aldo, ia keluar dari mobilnya setelah itu bunyi beep terdengar dua kali. Cowok itu langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Sudah biasa, lagi pula ayah dan ibu Aldo sedang di Jogja menemani neneknya cuci darah katanya. Samar-samar Jordan bisa mendengar pembicaraan Aldo dan Bima saat menaiki tangga.

"Iya ya, kita bisa minta tolong Mas Ibra sih," ujar Aldo.

"Makanya itu, begonya gue baru kepikiran sekarang."

"Tapi Mas Ibra masih di Jakarta?"

"Kayaknya sih iya, dia kan kuliah."

"Do, Bim," sapa Jordan lalu duduk di depan mereka. Ketiganya berada di depan kamar Aldo sekarang. Tempat ter-pewe di rumah Aldo. Biasanya, mereka menghabiskan waktu bermain play station disini.

"Lama benar, janjian jam delapan dateng jam sepuluh," omel Aldo.

"Habis dari Gia, hehe," jawab Jordan sambil membuka bungkus kripik yang sudah disediakan Aldo.

"Jadian lo ya?" tanya Bima. Senyum Jordan langsung mengembang.

"Gak usah senyum-senyum! Geli anjir." Aldo mengalihkan pandangannya. "Orang baru jadian mah beda, bawaannya seneng terus."

"Yo gaes!" Aldo, Bima, dan Jordan menoleh bersamaan. Mendapati Revan mengenakan boxer dan kaos.

"Lo mau pindah tidur apa gimana?"

Revan terkekeh, ia duduk di samping Jordan. "Gue gak boleh keluar sama nyokap, habis ada perang di rumah."

"Siapa? Abang lo?"

"He'eh."

"Bang Afif kenapa lagi?"

"Dapet ip 2,3. Gila emang! Gue gak tahu abang gue ngikut siapa." Keluarga Revan memang terkenal menjunjung tinggi pendidikan tapi, entah kenapa kakak pertama Revan bertolak belakang dengan lainnya.

"Terus lo kok bisa kabur?"

"Gue tadi disuruh buang sampah sama nyokap, yaudah sekalian."

"Lah ke sini naik apaan?"

"Uber, hehe."

Mereka hanya menggeleng prihatin. Kasihan abang ubernya dapat penumpang seperti Revan. Bima memakan kripik yang baru dibuka Jordan. Bunyi krauk-krauk mendominasi ruangan. "Gue sama Aldo udah ada gambaran buat nemuin Dimas." Tujuan mereka berkumpul malam ini adalah membahas Audy dan Dimas.

"Gimana?" tanya Revan.

"Lo pada inget Mas Ibra?"

"Sepupunya Audy kan? Masih tuh tinggal di kompleks sebelah," ucap Jordan pasti.

"Lo pernah ketemu?"

Dahi Jordan berkerut mencoba mengingat kapan terakhir bertemu Ibra. "Kayaknya... minggu lalu ketemu di simpang."

"Yaudah gini aja, gue sama Jordan ketemu Mas Ibra. Aldo sama Revan ngikutin Audy, gimana?" tanya Bima meminta persetujuan.

"Ya gak apa-apa sih," ucap Jordan.

"Gimana ngikutinnya? Kan sekolah," tanya Revan bingung.

"Iya juga ya."

"Oh atau gini, tunggu info dari gue sama Bima. Baru kita mikir lagi gimana lanjutnya,"usul Jordan. Mereka bertiga mengangguk setuju dengan usulan itu.

***

Seragam rapi, rambut tergerai bebas, sepatu bersih karena kemarin dicuci pemiliknya dan Gia sudah siap di teras rumahnya menunggu Jordan. Gia nyaris melompat saat mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumahnya. "Mama! Gia berangkat!"

From The StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang