part 14

2K 128 10
                                    

Setelah bel istirahat berbunyi  kinar langsung bergegas ke taman untuk menemui azka
Terlihat azka sedang duduk di salah satu bangku di taman sambil memandang lurus ke depan

"Ada apa manggil gue?" Tanya kinar yang tahu tahu sudah ada di depan azka

"Nah dateng juga ayo ikut saya"  ucap azka sambil menarik tangan kinar

Azka terus berjalan dengan langkah lebar sambil menarik tangan kinar melewati koridor yang ramai , tidak sedikit mata yang melihat ke arah mereka dan tidak sedikit juga mata yang salfok pada tangan mereka berdua namun azka tidak peduli itu ia juga tidak peduli dengan kinar yang terus memberontak dan terus melontarkan pertanyaan pertanyaan perihal kemana azka akan membawa nya

"Lepas gak ! Lo mau bawa gue kemana dodol" ucap kinar kesal sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman azka

"Diem kamu cuma harus ngikutin saya" jawab azka datar

"Ya tapi gue nya gak usah di geret geret"

Azka tidak membalas perkataan kinar . Dan sekarang sampailah mereka di depan ruang osis 
Mata kinar terbelalak ia semakin memberontak agar lepas dari azka dan azka semakin mengeratkan pegangan nya agar kinar tidak lepas

"Lo ngapain bawa gue kesini , lo mau bunuh gue hah!" Kinar menggeram emosi ruang osis sudah masuk dalam black list hidupnya

Azka menatap kinar datar
"Kamu lupa? Kamu itu calon anggota osis baru"

kinar balas menatap azka garang "gak jadi , lo bisa minta apa pun kecuali osis!"

"Gak bisa kita udah sepakat dan kamu tetap harus ikut osis!"

"Tapi gue gak mau pokoknya gue gak mau titik" kinar melotot

Azka balik melotot "tapi saya mau pokoknya saya mau kamu ikut osis titik , kalo kamu gak mau berarti kamu P.E.N.G.E.C.U.T. ingat sportivitas?"

Azka tersenyum devil melihat kinar yang geram sampai giginya bergemeletuk menahan emosi  dan azka tahu bahwa kinar sangat anti dengan kata itu jadi ia menggunakan kata itu sebagai senjatanya agar kinar mau menurut pada nya.

Kinar menarik napas dan menghembuskan nya berusaha meredam emosi yang menggedor gedor minta di keluarkan. Tidak kinar bukan pengecut seperti yang azka bilang tapi ini osis !!!
Bagaimana bisa ia melakukan hal yang tidak di sukainya ? Tapi sekali lagi ini salahnya karena tidak menang tanding basket dengan azka dan ia harus menuruti permintaan azka yang sama sekali tidak menguntungkan dirinya

Kinar menghela napas berat "fine! Gue ikutin mau lo"

Azka tersenyum kecil  membuat orang yang melihatnya memekik kecuali kinar pastinya

"Harusnya kamu jawab kaya gitu dari awal marah marah cuma buang buang energi kamu sama saya dan akhirnya kamu harus ikut osis titik" ucap azka sambil menepuk nepuk kepala kinar pelan

Dan suara pekikan kembali terdengar tapi berbeda dengan kinar . Kinar justru terpaku lagi lagi ia merasakan getaran itu getaran yang sama seperti pada waktu 'Sore yang berkesan' , kinar tetap terpaku sampai lambaian tangan azka menyadarkan nya dari keterpakuan

"Hei kamu kenapa?" Tanya azka cemas pasalnya dari tadi kinar hanya diam ia takut menyakiti kinar padahal azka tidak tahu saja apa yang kinar rasakan

Kinar mengedipkan mata nya berkali kali dan membuat azka terkekeh geli

"Eh kenapa az?" Tanya kinar balik dengan tampang gak connect nya

Kalau azka bisa tertawa sekeras kerasnya sekarang ia akan tertawa tapi sayang nya tidak bisa , ia harus menjaga image nya sebagai ketua osis . Azka masih berusaha untuk tidak tertawa di tarik nya napas lalu di buang nya pelan pelan , ok ia tidak ingin tertawa lagi sekarang

osis love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang