Hari ini Azka dan Kinar sedang berunding memutuskan apa yang akan mereka tampilkan . Azka dan kinar duduk berdampingan di sofa ruang tamu Azka , tadi pagi Azka menjemput Kinar di rumahnya .Setelah keheningan mendera Kinar mulai menjemput pembicaraan "gimana kalo kita duet sambil main gitar aja"
Azka menatap kinar gemas "saya tadi udah bilang kayak gitu Kinara"
Kinar menepuk jidat nya pelan "oh iya hehehe"
Azka langsung menjawil hidung kinar "kamu tuh pikun banget sih hah gemes saya jadinya" ucap azka sambil tertawa ringan
Kinar mengusap hidungnya yang di jawil Azka lalu menatap Azka sinis "modus"
Lagi lagi azka tertawa "biarin aja ini salah satu usaha saya"
Kinar makin menatap sinis Azka "usaha apaan ? Usaha modus in gue?"
"Iya" Azka menjawab dengan santai nya
Pipi Kinar memanas duhh jangan sampai Azka melihatnya dalam keadaan pipi sepeti tomat ini , kinar menarik napas nya berusaha menetralkan perasaan nya saat ini
"Jadi kita mau nyanyiin lagu apa?" Tanya Kinar pada akhirnya
Azka mengerutkan alis nya "saya juga bingung , gini aja sekarang kita mau nyanyi lagu barat atau lagu lokal?""Kalo gue sih mau nya lokal tapi lo?" Kinar menjawab sekaligus bertanya
"Saya juga lebih suka lagu lokal , jadi kita bakal pake lagu lokal . Nah sekarang kita mau nyanyiin lagi siapa kalau bisa yang ada akustik nya jadi gak usah repot repot ngubah lagi" ucap azka panjang lebar sejelas jelasnya
Kinar meletakkan jari telunjuk nya pada dagu "emm biasanya sih penyanyi yang pake gitar itu The overtunes "
Azka menjentikan jari nya "ok saya tau apa lagu yang pas"
Kinar yang penasaran sontak bertanya "apa apa?"
Azka mendekat wajah nya dengan wajah Kinar , Kinar menahan napasnya wajah nya sangat dekat dengan Azka tapi kemudian Azka mengarah kan wajah nya ke samping wajah kinar berniat untuk membisikkan sesuatu pada kinar
Setelah tau apa yang di bisikan Azka kinar tersenyum lebar "oke !"Sementara itu di waktu yang sama namun tempat yang berbeda ada Mira dan Dika , berjalan santai sambil melihat makanan yang di jual . Ya sekarang mereka sedang ada di sebuah festival makanan khas daerah Indonesia
"Kamu mau beli apa Mir ?" Tanya Dika yang sedari tadi terus memperhatikan gerak gerik Mira
"Aku mau apa ya ? Bingung nih banyak banget pilihan nya" jawab Mira sambil melihat sekelilingnya nya , dia tau Dika tak henti memperhatikan nya dan itu membuat nya sangat gugup"Iya sih bener juga , tapi coba aja salah satu nanti baru keliling lagi emang kamu gak cape jalan terus dari tadi" usul Dika
Mira mengangguk "yaudah kita makan emmm bubur manado ya aku mau itu ayo Dik" Mira menarik Dika ke stand yang menyediakan makanan khas manado
"Mba bubur manado nya 2 ya sama minum nya , eh Mir kamu mau minun apa?"
"Es teh aja deh"
Dika mengangguk "sama es teh 1 dan teh manis hangat 1"
Setelah itu Dika menggiring Mira untuk duduk di tempat yang sudah di sediakan , Dika menopang dagu nya memperhatikan Mira yang sibuk dengan ponsel di tangannya
"Sibuk amat neng , yang ini di anggurin"
Mira mendongak "eh iya sorry sorry" lalu meletakkan ponsel nya
"Kamu ngapain tadi megang HP ??" Tanya Dika
"Kepo" ucap Mira sambil menjulurkan lidah nya
Dika langsung cemberut dan Mira malah tertawa
"Kamu gak lagi chat sama cowok lain kan" ucap Dika sambil menyipit kan matanya
Mira tersenyum lebar apakah Dika cemburu jika ia berbalas pesan dengan pria lain "kenapa berpikir kayak gitu ?"
"Ya abis nya aku sampe di anggurin sih" ucap Dika sambil manyun
Mira tertawa lagi "bibir nya biasa aja bang"
"Kenapa emang tergoda ya" ucap Dika sambil tersenyum jahil
Lagi lagi pipi Mira merona "e..eh gak apaan sih gak jelas"
"Ngaku aja kali kalo tergoda" Dika makin gencar menjahili Mira
"Apaan sih di bilangin gak juga"
Dika tertawa renyah "iya iya percaya , Mir kita tuh kaya orang pacaran gak sih ?"
Mira tersentak "iya juga sih"
"Gimana kalo kita pacaran beneran aja?"
Pertanyaan Dika membuat tubuh Mira tegang , apa Dika baru saja menembak nya ? Dan ia rasa iya. Mira hanya diam tak menjawab pertanyaan Dika
"Gimana mau gak kita pacaran beneran ?" Tanya dika sekali lagi
Mira tersenyum dari awal ia memang sudah menyukai Dika bukan jadi kalian pasti tau apa jawaban nya .
***
Kinar merebahkan diri nya di kasur tadi ia mendapat nasihat lagi dari ayahnya
"Nar ?"
Kinar yang merasa di panggil pun menoleh "kenapa yah?"
"Tadi bunda bilang kamu di jemput sama cowok , kamu inget pesan ayah kan nar" ucap Galih agak ketus
Kinar terdiam ia tidak lupa dengan itu bahkan ia sangat ingat kinar menghela napas "cuma temen yah kinar inget kok , Kinar gak boleh pacaran sampe kuliah semester 3 . Ayah harus percaya sama Kinar , Kinar cuma berteman yah dan Kinar ada project sama Azka"
"Ok ayah percaya jangan terlalu sering berdua sama cowok" pesan Galih pada putrinya
Kinar mengangguk mematuhi perintah ayah nya yang paling tampan itu
"Ck !" Kinar mengacak rambutnya frustasi , ia tidak boleh pacaran itu peraturan ayah nya yang mutlak . Tapi masa iya dia harus menggantung azka terus , apa ia harus menolak azka ? Tapi bagaimana dengan dirinya sendiri ? Sampai saat ini pun ia belum punya jawaban atas segala pertanyaan yang ia punya
Mana yang harus Kinar pilih , ayah atau Azka ? . Tapi mana mungkin ia membantah ayahnya yang jelas jelas itu demi kebaikan Kinar sendiri , dan mana mungkin juga Kinar membiarkan Azka menunggu selama itu ia terlalu jahat kalau sampai melakukan nya
Kini Kinar bimbang apa yang harus di pilih . Kinar memejamkan mata nya mendingin kan kepala nya yang terasa akan meledak
Kinar membuka matanya menarik napas sedalam dalam nya ok sekarang dia tau apa yang harus dia pilih
###################
Nah kira kira Kinar pilih siapa nih , kalo mau tau sih harus stay terus di lapak ini and jangan lupa baca story gue
"Antara Semu dan nyata"
See you next part
Salam
Riris
KAMU SEDANG MEMBACA
osis love story
Teen FictionSeorang kinara yang membenci hal yang berbau osis kini harus berurusan dengan azkara si ketua osis Kinara yang memandang azkara sebagai sosok perusak mood nya Dan azkara yang memandang kinara sebagai sosok adek kelas paling songong Sampai sebuah p...