part 25

1.4K 76 11
                                    

Kinar menelungkup kan kepala nya di atas meja ia merasa cemas karena besok , ia dan Azka akan tampil.  Kinar menjambak rambutnya  mengingat kejadian beberapa hari lalu membuat nya pusing sendiri , Kinar benar benar malu saat itu sebenarnya menurut rencananya Kinar akan bilang semuanya dua minggu lagi tapi saat itu Karena terbawa emosi Kinar mengatakan semuanya sampai habis terkecuali soal Kinar yang juga menyukai Azka.

Dan soal perjanjian yang mereka sepakati , itu benar benar mereka jalani semuanya terbukti dari akhir akhir ini . Azka sudah jarang mengunjungi Kinar , cowok itu benar benar  membuktikan janjinya pada Kinar begitupun dengan Kinar. Ruang obrolan mereka pun hanya tersisa yang lama , obrolan yang baru hanya seputar tentang OSIS dan pensi hanya itu saja .

Kemarin adalah latihan terakhir mereka dan besok mereka berdua akan menampilkan kerja keras yang di bangun dengan usaha tanpa melibatkan perasaan apapun dan itu sedikit sulit untuk dijalani. Melihat Azka yang cuek bebek kepadanya Kinar jadi dilema , ini yang dia mau tapi sekarang kenapa Kinar seolah olah tidak rela terlebih Azka terlihat biasa saja tidak seperti dirinya yang tiap malam guling ke kanan dan kiri

Kinar mengangkat kepalanya begitu mendengar decitan bangku di depan nya sudak di tebak yang menimbulkan suara itu adalah Mira , gadis itu sedang benar benar kasmaran senyum lebar dan pipi merona tidak pernah absen .

"Nar liat deh kemaren gue di beliin jam tangan dan ternyata dia juga pake jafi kayak couple gitu Nar , bagus banget kan" Mira dengan bangga menunjukkan jam tangan berwarna abu abu

"Bagus aja" Kinar kembali meletakkan kepalanya di meja , ia sedang tidak ingin banyak bicara sekarang. Kinar perlu menenangkan dan mempersiapkan fisik maupun mental untuk esok jangan sampai nanti Kinar cuma garuk garuk kepala di atas panggung karena demam panggung , cukup sudah rasa gelisah yang di rasa Kinar tidak ingin menambah nya lagi

"Nar lo kenapa sih dari kemaren cemeberut terus , cerita dong Kinar" Mira menggoyangkan tangan Kinar meminta sahabatnya itu berbagi kisah , Mira sebagai sahabat juga bingung harus berbuat apa sementara ia juga tidak tahu Kinar kenapa

Kinar menghela napas , ia sedang malas berbicara panjang lebar tapi daripada mendengar rengekan manja Mira yang menjijikan lebih baik kinar ceritakan saja semuanya agar sahabatnya itu bisa berhenti bertanya dengan begitu Kinar tidak perlu di usik oleh pertanyaan yang sama.

Mengalirlah alur cerita tentang peristiwa yang membuat Kinar terus kepikiran ,  Kinar  menceritakan apa yang dialaminya dari mulai SMS misterius lalu tas nya yang nyangkut di tiang bendera sampai ke tahap dimana Kinar dan Azka bertengkar

"kadang gue tuh ngerasa cerita hidup gue tuh kayak drama banget gitu , iya gak sih ?" Kinar menopang dagu nya dengan satu tangan

"B aja , lo aja yang lebay alay . Cuma gara gara gak boleh pacaran aja sampe ngejauh apa coba kalo gak lebay namanya"

Kinar memukul meja pelan , Mira bilang Kinar lebay? Alay? Huh yang benar saja . Kinar ini hanya tidak tahu harus bersikap seperti apa karena jujur ini pertama kalinya Kinar terseret urusan percintaan , sebelumnya mana mau Kinar mikiriin hal kayak gini buang buang waktu!.

"Kampret ! Kemaren aja lo dukung gue pake sok sok an nasehatin gue , sekarang kenapa malah jadi ngehina gue"

"Ya lagian lo nya kenapa pake segala percaya sama gue" Mira menjepit poni nya yang menutupi mata , Mira ingat sih waktu itu dia menasehati Kinar bagai pakar cinta tapi sumpah yang keluar dari mulutnya itu keluar begitu saja. Tapi tetap saja menurut Mira nasihat yang diberikannya pada Kinar waktu itu ada benarnya juga kok

"Tau ah bukannya ngerasa plong malah makin ruwet otak gue , minggir" Kinar menendang pelan kaki Mira yang menghalangi jalannya , harusnya tadi Kinar tidak usah cerita karena pasti yang dipikirkan Mira hanya tentang yang senang senang saja maklum orang lagi mabuk kasmaran ya gitu deh bawaannya seneng terus

Kinar keluar kelas dengan langkah cepat tidak tahu mau kemana yang jelas Kinar butuh keluar ruangan , akhirnya Kinar memutuskan untuk ke UKS tidak peduli dengan kelas bahasa Indonesia lagipula dengar dengar para guru sedang ikut mempersiapkan acara yang di laksanakan besok jadi kemungkinan besar mereka akan mengalami jamkos , nah daripada cuma bengong di kelas lalu ujung ujungnya di gannguin bagus lebih baik tidur dengan tenang di UKS.

Pada saat ini koridor ramai oleh siswa siswi yang berlalu lalang beberapa siswa yang memakai kartu panitia tampak sibuk bolak balik sambil membawa barang barang untuk keperluan pensi , tidak terkecuali Azka . Cowok itu terlihat sibuk mengerjakan ini itu sesekali memberi arahan pada anak buahnya dan di mata Kinar , Azka tampak sekali jiwa kepemimpinan nya di saat saat seperti ini . Kinar yang tadinya berjalan ke UKS malah jadi duduk di kursi yang langsung menghadap lapangan memperhatikan kesibukan para pengurus OSIS dan panitia termasuk sang ketua OSIS yang tak luput dari pandangannya , Kinar jadi menghayal di lapangan itu ada dirinya yang juga sibuk mengatur banyak hal , kira kira seperti itulah gambaran ketika dirinya jika lolos seleksi jadi anggota resmi OSIS

Diam diam Kinar pun penasaran seperti apa kehidupan para anggota OSIS yang disibukan dengan rapat , harus disiplin , banyak haters , lalu selalu di suruh ini itu oleh para guru seolah mereka adalah babu sekolahan.  Mendengarnya saja sudah tidak enak tapi mau bagaimana lagi , mau mundur juga udah tanggung.

Kinar menoleh ke samping ketika merasa ada seseorang duduk di sampingnya ternyata , Azka yang duduk di samping Kinar . Saking asiknya melamun Kinar sampai tidak sadar bahwa sosok berkacamata sudah tidak ada di lapangan tapi di sampingnya

"Mikirin apa ? Saya perhatiin daritadi kamu ngelamun , kepikiran besok ya" Azka yang terlebih dahulu membangun perbincangan kan katanya cowok yang harus memulai

"iya , gimana sama lo? " Hei , Kinar jujur kan

Azka mengangkat bahunya acuh "Cuma sedikit khawatir"

Kalian bisa lihat bagaimana begitu berbedanya sekarang dengan dulu , mereka sudah tidak pernah berdebat tentang hal sepele yang dibicarakan tidak jauh jauh dari kerjasama antar keduanya. Kinar dan Azka pun merasa kondisi sekarang sangat berbeda dan mereka berdua harus bisa terbiasa dengan ini

"Gue harap besok berjalan lancar" Kinar sedikit melirik ke arah Azka , sedari tadi mereka berbicara dengan pandangan lurus ke depan

"Ya semuanya berharap kayak gitu , terutama saya" kali ini Azka menatap Kinar yang juga balas menatapnya , hati Azka memang terasa sakit tapi mau bagaimana lagi kalau sudah urusan cinta bukan hanya Azka yang punya kan . Kinar pun punya urusan cintanya sendiri

"Gue juga" Kinar menjawab jujur , dia ingin merasakan satu panggung dengan Azka setidaknya di atas panggung itu Kinar bisa berdampingan dengan Azka

Setelah itu hanya suara tapak kaki dan suara bising yang berasal dari ratusan manusia di sekeliling mereka , sampai seseorang memanggil Azka untuk kembali mengurus keperluan pensi. Azka berpamitan pada Kinar dan Kinar hanya mengangguk sambil tersenyum manis meng - iyakan

Kinar kembali duduk sendiri lagi di koridor yang ramai ini , niatnya untuk ke UKS sudah sirna. Sekarang Kinar lebih tertarik duduk diam di sini sambil memperhatikan gerak gerik Azka yang lebih menenangkan dari kasur serta ruangan dingin di UKS

"semangat Azka !! Gue selalu support lo"





################

Ketemu lagi kita!!!  Gimana keadaannya beda banget ya sama yang dulu. Sempet bingung kelanjutannya mau kayak gimana dan setelah dipikirkan jadilah kelanjutan seperti ini, semoga memuaskan

Jangan lupa vote comment nya dan makasih yang udah baca maupun vote cerita ini

See you next part

Salam

Riris







osis love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang