Drttttt
Kinar yang sedang memakai dasi menghentikan kegiatan nya saat ponsel nya bergetar , ada pesan masuk . Tanpa menyelesaikan simpul dasi nya terlebih dulu Kinar langsung menyambar ponsel nya , Kinar kira Azka yang mengirimi nya pesan ternyata dari unknow number.
+628*******
" 23 september "Dahi serta hidung Kinar mengkerut menimbulkan garis garis halus di sana , 23 september ? Langsung saja Kinar melihat kalender di ponsel nya
Hari ini tanggal 23 sepetember . Lalu ada apa dengan hari ini , tapi jika di teliti lagi nomor ini sama dengan nomor yang mengirimi nya pesan yang Kinar kira salah kirim beberapa minggu lalu . Baru akan menduga duga lagi Kinar tersentak mengingat ia harus berangkat sekolah , di masukan ponsel nya ke tas lalu kembali melanjutkan simpul dasi yang baru setengah rampung .Jika Kinar baru akan berangkat , Azka sudah berada di sekolah pagi ini akan ada rapat OSIS untuk seleksi dan acara pensi para anggota baru . Mereka membahas tentang properti , peserta dan susunan acara untuk kegiatan tersebut dan Azka bersyukur rapat tadi berjalan mulus semua hal sudah mencapai mufakat , tinggal pelaksanaan nya saja . Azka akan melakukan yang terbaik untuk kelancaran acara ini karena ini adalah persembahan terakhirnya sebelum ia keluar dari SMA Harapan.
Omong omong soal pensi ia dan Kinar akan tampil juga , setelah hari dimana mereka bertemu di Mall mereka sudah latihan beberapa kali dan Azka rasa permainan musik ia maupun Kinar sudah bagus . Azka akui bahwa bersama Kinar sudah tidak se - menyenangkan dulu , meskipun hanya di isi dengan adu mulut namun tetap terasa menyenangkan . Beda dengan sekarang , memang sama sama adu mulut tapi untuk adu mulut yang sekarang lebih mengarah pada perang dingin sepihak . Maksudnya di sini hanya Kinar yang besikap acuh pada nya ini yang membuat Azka bingung apa mau Kinar , dan sekarang ia baru merasakan seperti apa yang sering di tulis di meme.
Bahwa memahami mau wanita lebih sulit daripada memahami rumus rumus matematika . And this the real fact !
Tapi , Azka belum menyerah atau bahkan tidak akan menyerah . Azka terlonjak ketika seseorang menepuk bahu nya cukup keras dan ternyata yang melakukan nya adalah Julian , salah satu anggota OSIS juga teman seangkatan Azka
"Azka lo di suruh ke ruang pembina OSIS"
Azka mengangguk , pasti guru pembina OSIS akan kembali membahas tentang rapat tadi "Oh ok makasih ya Julian , dan gue minta tolong buat kasih tau ke sekretaris untuk bikin daftar susunan acara sekaligus laporan yang bakal dikasih ke pembina. Bisa kan ? "
"Bisa Az , tenang aja udah sana cepetan ke ruangan gak enak guru nunggu murid"
"Ok gue duluan , jangan lupa sama apa yang gue bilang" . Azka menepuk bahu Julian kilat lalu berjalan ke ruang guru dan sepertinya ini akan berlangsung cukup lama
Karena ada kemungkinan Azka telat masuk kelas langsung saja ia mengirim pesan pada Dika untuk memberi penjelasan pada saat absen nanti .
Skip
"Nar ayo cepetan ! " ujar Mira , sedari tadi Mira terus mengoceh tidak sabaran menyuruh Kinar untuk lebih cepat
Untuk kali ini kelas Kinar akan belajar di ruang kesenian , mereka akan belajar memainkan alat musik tradisional yang termasuk dalam pelajaran seni budaya dan keterampilan . Kinar masih memasukan semua barang di atas meja nya ke dalam tas kecuali ponsel dan dompet yang ia kantongi , karena sebelum pelajaran seni budaya adalah matematika jadilah meja Kinar berantakan penuh dengan penggaris , jangka , maupun kertas berisi coret coretan
"Bodo ah gue tinggal , lama lo" Mira berjalan duluan meninggalkan Kinar dengan masih dengan kegiatannya yang belum selesai juga . Jangan heran kenapa Mira sangat amat tidak sabaran , bukan karena Mira suka seni budaya namun lebih tepatnya Mira suka musik tradisional karena saat SMP dulu Mira pernah bergabung dalam eskul Degung
KAMU SEDANG MEMBACA
osis love story
Teen FictionSeorang kinara yang membenci hal yang berbau osis kini harus berurusan dengan azkara si ketua osis Kinara yang memandang azkara sebagai sosok perusak mood nya Dan azkara yang memandang kinara sebagai sosok adek kelas paling songong Sampai sebuah p...