"Tidak selamanya seorang Juliet akan berakhir dengan seorang Romeo"
- Emma Steller -
Sunyi, dingin, dan damai. Perasaan seperti itulah yang dirasakan oleh Emma. Menyusuri jalanan kompleks rumahnya ditemani rintik hujan yang ringan. Malam yang tenang tanpa diselimuti dengan langit berbintang. Angin berhembus pelan seolah mengiringi langkah kaki Emma yang santai. Jalanan yang gelap tampak tidak mengganggu Emma.
Suara langkah kaki dari arah belakang membuat perasaan Emma tidak nyaman. Terbesit rasa takut dalam hati. Ia sedikit mempercepat langkah kakinya untuk menjauh, tapi suara langkah kaki itu terdengar lebih cepat. Melihat keadaan jalanan yang gelap dan begitu sepi membuat Emma semakin waspada terhadap orang yang mengikutinya.
Emma berlari untuk menjauh. Ia berlari secepat mungkin menuju rumahnya. Langkah kaki itu tetap mengikuti. Ia terus berlari tapi suara langkah kaki itu tetap terdengar. Ini membuatnya frustasi dan ketakutan hingga tubuhnya gemetar.
Emma memperlambat kecepatannya lalu berhenti. Langkah kaki itu pun ikut berhenti, ia tidak mendekati Emma. Bayangan orang tersebut terlihat karena mereka membelakangi lampu jalan. Emma mengepalkan tangannya saat menatap bayangan hitam itu. Dari pantulan bayangan dapat dipastikan orang yang mengikutinya adalah seorang laki-laki.
"Kau lagi?"
Langkah kaki itu terdengar mendekat.
"Pergi!"
Emma berteriak kencang lalu berlari sekuat tenaga. Ia terus berlari sampai rumahnya. Dengan terburu-buru ia membuka gerbang dan masuk ke dalam rumah. Ia terduduk lemas di balik pintu.
Kejadian ini tidak terjadi hanya sekali dua kali. Tapi orang itu terus mengikutinya kemana saja. Sampai Emma merasa tidak ada tempat yang aman baginya. Di rumah, sekolah, tempat les, jalanan, dimanapun ia berada selalu saja orang itu mengikutinya.
Ia hanyalah seorang anak SMA yang ingin hidup tenang, tapi kehadiran penguntit itu membuatnya tidak tenang dimanapun.
Emma tidak pernah memalingkan wajahnya saat penguntit itu mengikutinya. Jika ia memalingkan wajahnya, ia akan tahu siapa yang mengikutinya. Ia tidak ingin melihat wajah orang itu. Meskipun dalam hati ia sudah dapat mengetahui siapa yang mengikutinya selama ini.
*****
Note:
Plis readers yang baik hati jangan lupa untuk menekan tanda bintang yaaa dan beri respon kalian.
Salam cinta untuk kalian semua!!! ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Cambridge Classic Story (Complete)
Romance"Aku tidak bisa membiarkanmu jatuh sendirian." Alfa membalikkan tubuhnya. Itu adalah kalimat yang pernah ia ucapkan. Ia tidak menyangka jika Emma masih mengingatnya. Ia memandang terkejut. Emma menatap lurus ke mata Alfa. "Aku bisa menebak maksud da...