13. Stellere's Family

141 101 29
                                    

Bau obat-obatan menyeruak masuk ke dalam indera penciuman Emma. Perlahan kesadaran kembali menghampiri. Cahaya terang membuatnya sulit untuk membuka mata. Sedikit rasa pusing masih bersemayam di kepalanya. Dengan perlahan ia mencoba untuk membuka mata.

"Dimana ini?" ucap Emma dengan suara serak. Ia bingung melihat warna putih di sekelilingnya. Kemudian ia menatap bingung ke arah Adam yang duduk di samping ranjang.

"Di rumah sakit."

Adam menatap Emma intens. Gadis ini benar-benar membuatnya khawatir setengah mati.

Seluruh tubuh Emma terasa sakit, tapi rasa sakit itu lebih nyata pada bagian kaki. Emma mencoba menggerakkan kaki kanannya. Emma meringis pelan saat rasa sakit itu terasa lebih dalam. Ia baru ingat bahwa ia memakai heels malam itu.

"Bagaimana dengan Alfa?! Apa keadaannya baik-baik saja?!" ucap Emma terlonjak kaget saat ia mengingat semua yang terjadi. Perasaan khawatir memenuhi dirinya.

Emma terlihat akan bangkit tapi Adam mendorong tubuhnya untuk kembali bersandar.

"Kau membuatku hampir gila! Sekarang kau malah menanyakan keadaan pria lain?" keluh Adam dengan tatapan, terluka?

Emma terdiam menatap Adam. Terlihat lingkaran bawah mata Adam yang mulai menghitam.

Apa pria ini tidak tidur semalaman?

"Emma!", teriak nenek Emma saat memasuki kamar inap.

Seketika Adam menjauh. Nenek Emma sangat terkejut melihat Adam yang berada di sana. Adam hanya bisa terdiam sambil memandang kakek dan nenek yang terdiam di tempat.

Hembusan nafas berat keluar dari diri Adam. Dengan kepala yang tertunduk Adam keluar dari ruangan.

Wanita yang merupakan nenek Emma mendekat dengan penuh kekhawatiran. Setelah mendengar kabar cucu kesayangannya masuk rumah sakit, ia langsung bergegas ke Cambridge. Ia sudah tidak bisa melanjutkan liburannya dengan sang suami dengan perasaan yang kacau seperti ini.

"Ya ampun sayang, apa kau baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu." ucap nenek Emma lalu menggenggam lembut tangan Emma.

Kakek Emma dengan wajah penuh kekhawatiran duduk di samping Emma yang tengah berbaring lemas.

"Aku baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir." Jawab Emma sambil tersenyum meyakinkan.

"Kau kurang hati-hati. Apa yang sebenarnya terjadi?" Nenek Emma terlihat begitu sedih.

"Aku terjatuh dari tangga rumah Alfa. Itu terjadi begitu saja. Mungkin aku tergelincir karena sepatu heels yang aku gunakan. Entahlah." jawab Emma kurang yakin. Saat itu keadaan gelap. Ia hanya melangkah mundur.

"Kau begitu ceroboh." Kakek Emma mengusap rambut Emma pelan.

Pintu ruangan kembali terbuka dan menampakkan sosok orang tua Emma yang terkejut melihat kakek dan nenek Emma. Setahu mereka pasangan ini tengah berlibur di Lombok.

"Kenapa kalian ada disini?" tanya Tuan Stellere terkejut.

"Menurutmu karena siapa kami ada di sini?", canda kakek lalu menatap Emma.

"Jangan begitu khawatir. Ini hanya kecelakaan kecil. Tidak ada luka parah dan kakinya akan sembuh dalam beberapa hari." tutur Nyonya Stellere sambil berjalan mendekati anaknya. Diusap pelan kepala Emma lalu ia mencium lembut kening anaknya itu.

"Aku ingin menanyakan sesuatu, kenapa Adam ada di sini? Tadi aku melihatnya saat masuk ruangan"

Kedua orang tua Emnma terdiam. Tetua keluarga Stellere ini tidak tahu bahwa mereka selama ini merawat Adam semenjak Jonathan dan istrinya meninggal.

Cambridge Classic Story  (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang