" Sulli, dengarkan aku dulu " Cegahnya saat Sulli selesai berganti pakaian dan keluar dari butik tersebut, setelah insiden diruang ganti tadi ia sudah malas bertatapan dengan Minho. Pria itu, Pria itu masih saja memainkan perannya dengan baik, tidak bisakah dirinya marah-marah dan memakinya saja ketimbang harus menaburkan benih-benih cinta lagi padanya. Susah payah ia berjuang untuk melupakannya, lalu pria itu datang dan membuat kacau hatinya lagi. Sial!
" Apalagi, pulang sana. Aku ingin bertemu Dasom dan Suzy " Ucapnya. Tapi Minho menggeleng dan menarik tangan wanita itu untuk masuk kedalam mobilnya. Kedua Ibunya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku kedua anaknya, Ibunya Minho mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil yang sudah dinaikinya.
" Sayang kami duluan, berhati-hatilah " Ucapnya. Minho mengangguk dan menatap Sulli lagi. Wanita yang sangat keras kepala, ia mengakui hal itu.
" Aku bisa pesan taksi, pulang saja sendiri " Katanya dengan kesal. Tak kehilangan akal, Ia berjongkok lalu menggendong Sulli bagai memanggul karung beras. Sulli memekik dan hal tersebut tak lepas dari pandangan kedua Ibunya, Ibunya menutup kaca mobilnya setelah melambaikan tangan padanya. Mereka tak perlu ikut campur kan, lagi pula Minho dan Sulli sudah besar jadi mereka pasti bisa menyelesaikan masalahnya masing-masing.
Minho langsung mengunci pintu mobilnya saat mereka sudah ada didalam mobil, Sulli sama sekali tak menatapnya dan hanya menghela nafas sambil memandang kedepan kaca. Minho melirik Sulli, wanita itu pasti marah. Ia kenal sekali dengan peringainya. Akhirnya ia mendekatkan wajahnya ke Sulli, ia tersenyum kecil walau wanita itu menatapnya dengan tajam.
" Apa yang kau lakukan, berbuat mesum didalam mobil ? " Tanyanya. Minho mendecakkan lidahnya. Niat baiknya selalu saja dinilai buruk oleh wanita itu. Tangannya menarik sabuk pengaman untuk Sulli dan memakaikannya. Dengan wajah memerah ia menggigit bibirnya sambil menahan malu.
" Hanya memasangkan ini "Sahutnya sambil tersenyum jahil. Ia mulai kembali pada posisinya semula, meninggalkan Sulli dengan wajah merah padam. Wanita itu sungguh menggemaskan. Selama perjalanan mereka saling diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing, Sulli hanya bicara saat Minho menanyakan kemana arah Cafe tempat mereka bertemu seperti biasanya.
Empat puluh lima menit mereka sampai disebuah Cafe mewah didaerah Gangnam- ku Hollys Coffee. Sulli terburu-buru turun dari sana dan melihat kedua sahabatnya itu dari jendela besar transparan. Ia melambaikan tangannya namun kedua sahabatnya hanya mendengus malas, terburu-buru ia masuk kedalam sana untuk menemuinya.
Minho masih ada didalam mobil, ia menunggu sampai didepan mereka terlebih dahulu. Ia melihat tas Sulli yang tertinggal didalam mobilnya. Mungkin inilah yang akan dijadikan alasan untuk dirinya bertemu dengan mereka. Masih terlintas sekilas dibenaknya tatapan benci milik Suzy, dan Dasom yang merupakan teman satu kelasnya. Wanita itu terus saja melontarkan kebencian padanya karena sudah mencampakkan sahabatnya.
Ia meraih tas milik Sulli dan juga ponselnya. Keluar dari mobil dirinya langsung menuju tempat dimana Sulli dan para sahabatnya duduk. Dari saat ia masuk pandangan tak percaya dan terbelalak dilontarkan oleh wanita yang saat ini masih sangat ia hafal wajahnya, Wanita yang wajahnya sering terlihat ditabloid maupun majalah-majalah karena kecantikan dan kebaikannya, Baek Suzy. Ia mendekat sambil membawa tas Sulli, Sulli masih tak melihatnya karena posisinya memunggunginya. Berbeda sekali dengan dirinya.
Saat dia berdiri didepan meja Sulli bersama sahabatnya, wanita yang dulu dikenalnya selama tiga tahun karena selalu satu kelas dengannya menatapnya tak percaya. Ia menunduk memberi salam pada mereka semua. Sulli menelan ludahnya sambil menatap satu persatu sahabatnya. Bukankah tadi ia sudah bilang pada Minho agar tak ikut keluar, kenapa pria itu nekat sekali. Sial!

KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantan Pacarku ✔
FanfictionCinta dan Benci memang beda tipis. Pernikahan mereka terjadi karena campur tangan orang tua. Minho merasa untung karena bisa membalaskan dendamnya lebih mudah pada mantan kekasih sekaligus wanita yang akan menjadi istrinya karena insiden tujuh tahun...