<< MATURE FOR LANGUAGE CONTENT , ONLY 18+ >>
Jam menunjukkan pukul lima pagi, Alarm Minho berdering kencang dan tak berhenti sebelum pemiliknya bangun. Tapi kali ini Minho benar-benar tidak bangun, melainkan istrinya yang memang tak bisa memejamkan matanya setelah aktifitasnya semalaman suntuk, tubuhnya memang lelah tapi matanya seakan tak bisa diajak kompromi, baru beberapa menit memejamkan mata saja ia sudah bangun kembali. Sulli mengubah posisi nya menjadi duduk, ia meraih celana dalamnya yang ada dibawah kakinya dan kemeja putih suaminya yang semalam dilemparkannya entah kemana, setelah selesai mengancingkannya ia berjalan menuju ponsel suaminya dan mematikan alarmnya.
Ia mengecup pelan bibir suaminya lalu pergi kekamar mandi untuk mencuci muka lalu menggosok giginya. Malam yang melelahkan dan suaminya seakan seperti orang yang sudah minum obat perangsang tak mau berhenti menggodanya, sial! Tapi kenapa ia hanya pasrah saat suaminya menyentuhnya, Bodoh! Kau kan menikmatinya Choi Sulli , Rutuknya dalam hati. Setelah menggosok giginya ia keluar dari kamarnya dan melihat suaminya masih tertidur lelap.
Akhirnya ia putuskan untuk memasak bahan yang kemarin ia beli saat Minho pergi. Ya, seharian kemarin ia habiskan untuk berbelanja disupermarket dan tentunya diantar oleh petugas Hotel yang sangat baik padanya. Menuruni tangga ia mulai sampai didapur yang belum pernah ia sentuh, sebenarnya ini bukan hanya sekedar hotel, mungkin Penthouse karena sangat besar dan tentunya memang didesain seperti rumah kebanyakan.
Ia mulai membuka kulkas, beberapa sayuran dan daging dikeluarkan oleh nya dari sana. Ia mulai mencuci beberapa bahan diwastafel. Sebenarnya memang dia bisa memasak, hanya saja dia terlalu malas untuk menyentuh dapur, apalagi saat tinggal bersama Dasom dan Suzy, ia bahkan tak memperbolehkan dapur disentuh oleh siapapun selain tangan ajaibnya. Sebuah tangan yang melingkari pinggangnya membuatnya kaget. Ia membersihkan tangannya dan melihat suaminya masih memejamkan matanya dan menaruh dagunya dibahunya. Ia berbalik dan memeluk suaminya yang masih mengantuk.
" Kenapa bangun? " Tanyanya. Minho hanya bergumam pelan dan dirinya mengecup bibirnya singkat.
" Aku memang bangun jam segini, lantas kenapa pagi-pagi sudah disini ? " Tanyanya balik. Ia mengangkat tubuh istrinya keatas meja Counter menciumnya sebagai ucapan selamat pagi katanya.
" Aku belum mandi " Ucapnya dengan menyembunyikan wajahnya dipelukannya. Minho juga belum mandi, ia hanya Bathrobe karena saat dirinya mencari kemejanya yang semalam ia tak menemukannya dan kini ia menemukannya tengah dipakai oleh istrinya. Sedangkan Minho ia hanya masa bodo mau istrinya sudah mandi atau belum yang penting ia mendapat jatah ciuman paginya dari istrinya.
" Kau harus mencucinya karena sudah memakainya sayang " Sahut Suaminya, Sulli mengangguk antusias. Dan melepaskan pelukannya.
" Aku akan melakukannya dengan tanganku sendiri tanpa mesin " Ucapnya dengan senang, Minho menurunkannya dan menggendongnya , Sulli memekik pelan dengan kelakuan suaminya pagi ini.
" Kita harus mandi dulu baru memasak, aku akan membantumu "
" Benarkah? " Tanyanya dengan penuh harap. Bukankah suaminya paling anti dengan dapur. Apalagi melihat sesuatu yang digoreng, ia paling benci dengan minyak. Dulu, waktu kecil ia pernah mengagetkan Ibunya saat memasak dan berakhir Ibunya yang kaget lalu
Sulli membantunya menggosok punggungnya, sedangkan Minho hanya diam sambil tersenyum pada istrinya. Sulli sebenarnya ingin menanyakan perihal Yura, tapi ia takut suaminya marah lagi, apa ia lebih baik menunggu suaminya bicara dan tidak marah atau menanyakannya dan membuatnya marah. Sejujurnya ia sangat takut kalau memang wanita itu kembali lagi kekehidupannya, dan kembali merebut Minho, setelah ia dengan susah payah membangun pertahanan dirinya setelah ditinggal oleh kekasihnya itu. Tapi sekarang ia sudah menjadi istrinya dan sebisa mungkin ia akan mempertahankan Minho walaupun banyak ancaman yang datang. Dan masalah foto itu, ia membiarkan suaminya mengetahuinya sendiri , ia ingin tahu sebesar apa rasa cinta suaminya padanya setelah mengetahuinya sendiri penyebab perpisahan mereka selama bertahun-tahun, walau kini mereka kembali dengan cinta yang lebih besar yang ada di diri mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantan Pacarku ✔
FanficCinta dan Benci memang beda tipis. Pernikahan mereka terjadi karena campur tangan orang tua. Minho merasa untung karena bisa membalaskan dendamnya lebih mudah pada mantan kekasih sekaligus wanita yang akan menjadi istrinya karena insiden tujuh tahun...